33.6 C
Medan
Tuesday, June 25, 2024

Polisi Minta BBTNGL Konsen Relokasi Warga

LANGKAT- Guna menghindari kegagalan merelokasi warga pengungsi di kawasan TNGl Langkat, balai besar (BB) taman nasional gunung leuser (TNGL) diminta lebih konsisten. Agar operasi melibatkan berbagai institusi dan biaya besar itu, tidak sia-sia.

“Untuk operasi lanjutannya, kita belum tahu kapan persisnya, namun apabila tetap dilangsungkan, kita meminta BBTNGL konsisten agar tidak sia-sia semuanya. Pasalnya, selain melibatkan banyak institusi juga menggunakan biaya lumayan besar untuk operasionalnya,” kata Kapolres Langkat, AKBP H Mardiyono, akhir pekan kemarin.
Mardiyono menjelaskan, BBTNGL idealnya melakukan pendekatan kepada warga mendiami seputar area TNGL sebelum operasi dilaksanakan. Artinya, sambung Kapolres, warga dapat memahami sekaligus menyadari keberadaan mereka di zona terlarang untuk berbagai aktifitas apalagi mendiaminya.

Sebab, lanjut Kapolres, BBTNGL berperan penting memberikan pemahaman tentang itu. Sementara, kepolisian dibantu berbagai kesatuan seperti TNI maupun Satpol-PP (Langkat) hanya mewenangi pengawalan sebagai antisipasi hal-hal tidak diinginkan.

“Kalau sebelumnya mereka (BB) sudah melakukan pendekatan, tetapi berbagai perlengkapan seperti yang dijanjikan sebelum operasi dilaksanakan, sebagai pendukung juga nihil,” seru Mardiyono.(ndi)

LANGKAT- Guna menghindari kegagalan merelokasi warga pengungsi di kawasan TNGl Langkat, balai besar (BB) taman nasional gunung leuser (TNGL) diminta lebih konsisten. Agar operasi melibatkan berbagai institusi dan biaya besar itu, tidak sia-sia.

“Untuk operasi lanjutannya, kita belum tahu kapan persisnya, namun apabila tetap dilangsungkan, kita meminta BBTNGL konsisten agar tidak sia-sia semuanya. Pasalnya, selain melibatkan banyak institusi juga menggunakan biaya lumayan besar untuk operasionalnya,” kata Kapolres Langkat, AKBP H Mardiyono, akhir pekan kemarin.
Mardiyono menjelaskan, BBTNGL idealnya melakukan pendekatan kepada warga mendiami seputar area TNGL sebelum operasi dilaksanakan. Artinya, sambung Kapolres, warga dapat memahami sekaligus menyadari keberadaan mereka di zona terlarang untuk berbagai aktifitas apalagi mendiaminya.

Sebab, lanjut Kapolres, BBTNGL berperan penting memberikan pemahaman tentang itu. Sementara, kepolisian dibantu berbagai kesatuan seperti TNI maupun Satpol-PP (Langkat) hanya mewenangi pengawalan sebagai antisipasi hal-hal tidak diinginkan.

“Kalau sebelumnya mereka (BB) sudah melakukan pendekatan, tetapi berbagai perlengkapan seperti yang dijanjikan sebelum operasi dilaksanakan, sebagai pendukung juga nihil,” seru Mardiyono.(ndi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/