MEDAN- Ratusan buruh dan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Marah melakukan aksi demonstarsi di Kantor PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara (Sumut) Jalan Yos Sudarso Medan, Kamis (3/10). Massa yang menutup satu badan jalan ini, menuntut PLN untuk tidak lagi melakukan pemadaman listrik karena sangat merugikan masyarakat.
Perwakilan massa yang diterima Manager Perencanaan PLN Wilayah Sumut Heri Priambodo dan Deputi Manager Hukum dan Humas Raidir Galingging, memberi apresiasi besar terhadap keprihatinan listrik ini yang disampaikan buruh sebagai perwakilan pelanggan dan perusahaan tempat bekerja.
“Ada beberapa penyebabnya terjadi pemadaman, yaitu pertumbuhan listrik di Sumut luar biasa tertinggi di pulau Jawa, dengan pertumbuhan konsumsi 11 persen per tahun dan di saat beban puncak hingga 14 persen. Sementara untuk pembangunan PLTU di Pangkalansusu yang sudah seharusnya beroperasi sebesar 400 MW di tahun 2013 mengalami kendala,” ujarnya.
Kendala PLTU Pangkalasusu, lanjut Heri, adanya 150 ton besi tower yang hilang untuk mengalirkan energi dari Pangkalansusu ke Binjai, sehingga harus melakukan penataan ulang yang memakan waktu tidak cepat. “Kita rencanakan Mei atau Juli tahun depan bisa beroperasi,” katanya.
Dengan kondisi defisit sekarang, lanjut Heri, akan kembali normal pada akhir November 2013 dengan masuknya genset dengan total sewa 430 MW dan semua diproyeksikan akan beroperasi paling lama akhir November 2013, sehingga tidak ada lagi pemadaman.
Kadistamben Sumut Binsar Situmorang mengatakan, bisa memahami aspirasi masyarakat dan meminta PLN dapat mencermati nya, meski menyadari kondisi kelistrikan saat ini dalam keadaan defisit. “Pemerintah Sumut dalam hal ini Gubernur sudah melaporkan kondisi kelistrikan Sumut ke Presiden pada 1 Oktober 2013 agar pemerintah pusat dapat mencari solusi pada listrik di Sumut.
Kemudian, lanjutnya, PLN juga diminta untuk tidak janji-janji lagi dalam memperbaiki kelistrikan. “Akhir November harus sudah bisa beres. Apalagi dari gas Benggala Kabupaten Langkat sebesar 2 mmscfd akan dialokasikan ke PLN dan diproyeksikan dapat dioperasikan pada 22 Oktober ini,” tuturnya.
Genset dari Singapura Tiba di Belawan
Sementara itu dari Belawan, mesin generator set (genset) yang disewa dari Singapura, tiba di Pelabuhan Belawan Rabu (2/9), kemarin, sekira pukul 17.00 WIB. Kedatangan mesin ini langsung ditinjau Direktur PLN Jawa-Bali-Sumatera Ngurah Adyana bersama General Manager PLN Sumatera Bagian Utara Bernadus Sudarmanta, Kamis (3/10) siang.
“Jumlah genset yang baru tiba ini berdaya 75 MW yang dibawa dalam 54 kontainer. Sisanya, tahap kedua 75 MW lagi masih dalam perjalanan yang memakan waktu tiga hari lamanya. Kan sesuai rencana kita, ada 150 MW mesin genset yang akan disewa PLN,” ujar Direktur PLN Jawa-Bali-Sumatera Ngurah Adyana.
Dikatakannya, mesin genset 75 MW itu dalam waktu tiga hari ini akan dipindahkan ke PayaPasir sesuai rencana penempatannya. Lahannya juga sudahnya disiapkan. Dan, minggu ketiga Oktober mesin genset tersebut sudah bisa beroperasi. “Ini lebih cepat dari jadwal semula pada awal November,” tambah Adyana.
General Manager PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagut Bernadus Sudarmanta memastikan, mulai 8 Nopember 2013 tidak ada lagi pemadaman di Sumatera Utara. Untuk mencapai tidak adanya pemadaman 8 Nopember nanti, maka ada 3 program yang akan dilakukan PLN. Pertama, PLN menyewa genset dari Singapura sebesar 150 MW. “Kan 75 MW gensetnya sudah tiba sekarang, sisanya 75 MW lagi dibawa kapal Singapura menuju Pelabuhan Belawan,” papar Bernadus.
Kemudian, lanjutnya, PLN melakukan pemulihan pembangkitan Sicanang Belawan PLTU 1.2 sebesar 60 MW, tambah PLTU Labuhan Angin 80 MW sehingga total 290 MW. Dengan masuknya 290 MW, maka diharapkan bisa mengatasi defisit 270 MW.
Selain itu, kata Bernadus, selama Nopember-Desember 2013 ada pembangkit besar, salah satunya sewa genset Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dari Jerman berdaya 120 MW. Bila mesin genset ini beroperasional, menggunakan system jual daya karena kerja sama dengan pihak ketiga. “Mesin genset asal Jerman ini akan beroperasi pada 6 November ini. Kontraknya selama 4 tahun,” papar Bernadus lagi.
Kemudian, lanjutnya, mesin GT2.2 Belawan berdaya 180 MW, PLTU Labuhan Angin masuk 18 Nopember sebesar 100 MW sehingga total masuk sistem 400 MW antara Nopember-Desember untuk persiapan pentas politik tahun 2014. Sebab daya 400 MW itu bisa untuk cadangan pemeliharaan mesin-mesin pembangkit yang rusak.
Sedangkan terkait mesin pembangkit GT 2.2 di Belawan itu berdaya 180 MW yang tengah dalam penyegelan Kejaksaan Agung, Bernadus mengatakan, pihaknya sudah mengirim surat ke Kejaksaan Agung, Gubernur Sumut supaya mesin tersebut jangan disegel karena untuk kepentingan masyarakat. “Mesin itu sebenarnya untuk diperbaiki Desember. Jadi kalau tak segera dibuka maka bisa makin parah pemadaman. Sebab, mesin pembangkit GT 2.2 itu berdaya 180 MW sehingga sangat bermanfaat untuk mengatasi krisisi,” kata Bernadus. (mag-10/ila)