26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Jalan Fodo Tak Selesai, Kendaraan Jadi Korban

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO – Pekerjaan proyek pemeliharaan (preservasi) jalan Nasional di kilo meter 7 di Desa Fodo, Kecamatan Gunungsitoli Selatan Kota Gunungsitoli tak kunjung selesai. Lambannya proses pekerjaan proyek itu, tidak sedikit pengendara sepeda motor jatuh, akibat material kerikil yang berserak di badan jalan. Bahkan beberapa mobil mengalami kecelakaan akibat menabrak material batu kerikil yang ditumpuk di badan jalan.

MELINTAS: Sejumlah kendaran melintas di Jalan Nasional di Km 7 Desa Fodo Kecamatan Gunungsitoli Selatan Kota Gunungsitoli Provinsi Sumatera Utara, Rabu, (1/12).

Tidak jelas nomenklatur proyek Balai Besar Pemeliharaan Jalan Nasional (B2PJN) Perwakilan Nias itu, sebab di lokasi papan informasi proyek tidak terlihat. Begitu juga rambu-rambu ada perbaikan jalan juga tidak tampak.

Pantauan Sumut Pos Rabu, (1/12) di lokasi, proyek itu terlihat gorong-gorong serta bangunan lainnya sudah terpasang, namun sudah tidak ada lagi aktivitas pengerjaan para pekerja.

Material kerikil dan tanah bekas galian ditumpuk menutupi separuh badan jalan, sehingga para pengendara harus ekstra hati-hati ketika melintas.

Padahal Jalan yang menghubungkan Kota Gunungsitoli, Kabupaten Nias dan Nias Selatan itu volume kendaraan yang melintas cukup padat. Apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru.

Ama Gisel warga setempat di jumpai Sumut Pos (Rabu, 1/12) yang rumahnya hanya puluhan meter dari lokasi proyek mengaku kecewa terhadap pekerjaan B2PJN Perwakilan Nias yang terkesan amburadul serta tidak perduli dengan keselamatan lalulintas.

“Proyek ini seperti ditelantarkan pak, sudah dua minggu lebih tidak ada aktivitas. Pengendara sudah banyak yang celaka disini, beberapa mobil menabrak material. Pengendara sepeda motor juga sudah banyak jatuh sampai luka-luka. Apa harus menunggu korban yang lebih parah lagi,”cetusnya bernada kesal.

Sementara, koordinator PPK 3.5 B2PJN Perwakilan Nias Firman Hutauruk yang diterima Sumut Pos Kamis, (2/12) menjelaskan bahww pekerjaan proyek itu akan terus dilakukan perbaikan. “Mengenai gorong-gorong di Fodo km 7, kita memang terus melakukan perbaikan di lokasi, tadi malam material kita geser sehingga lancar, tidak benar kalai kita meninggalkan lokasi,” katanya.

Mengenai rambu-rambu jalan, Firman mengaku sudah mengingatkan kontraktor. Namun menurutnya, sering hilang.

“Tidak benar fondasi boxafter tidak terpasang, semua laporan pelaksanaan disampaikan secara foto visual, ada konsultan dan staf PPK 3.5 di lapangan,” pungkasnya. (adl/azw)

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO – Pekerjaan proyek pemeliharaan (preservasi) jalan Nasional di kilo meter 7 di Desa Fodo, Kecamatan Gunungsitoli Selatan Kota Gunungsitoli tak kunjung selesai. Lambannya proses pekerjaan proyek itu, tidak sedikit pengendara sepeda motor jatuh, akibat material kerikil yang berserak di badan jalan. Bahkan beberapa mobil mengalami kecelakaan akibat menabrak material batu kerikil yang ditumpuk di badan jalan.

MELINTAS: Sejumlah kendaran melintas di Jalan Nasional di Km 7 Desa Fodo Kecamatan Gunungsitoli Selatan Kota Gunungsitoli Provinsi Sumatera Utara, Rabu, (1/12).

Tidak jelas nomenklatur proyek Balai Besar Pemeliharaan Jalan Nasional (B2PJN) Perwakilan Nias itu, sebab di lokasi papan informasi proyek tidak terlihat. Begitu juga rambu-rambu ada perbaikan jalan juga tidak tampak.

Pantauan Sumut Pos Rabu, (1/12) di lokasi, proyek itu terlihat gorong-gorong serta bangunan lainnya sudah terpasang, namun sudah tidak ada lagi aktivitas pengerjaan para pekerja.

Material kerikil dan tanah bekas galian ditumpuk menutupi separuh badan jalan, sehingga para pengendara harus ekstra hati-hati ketika melintas.

Padahal Jalan yang menghubungkan Kota Gunungsitoli, Kabupaten Nias dan Nias Selatan itu volume kendaraan yang melintas cukup padat. Apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru.

Ama Gisel warga setempat di jumpai Sumut Pos (Rabu, 1/12) yang rumahnya hanya puluhan meter dari lokasi proyek mengaku kecewa terhadap pekerjaan B2PJN Perwakilan Nias yang terkesan amburadul serta tidak perduli dengan keselamatan lalulintas.

“Proyek ini seperti ditelantarkan pak, sudah dua minggu lebih tidak ada aktivitas. Pengendara sudah banyak yang celaka disini, beberapa mobil menabrak material. Pengendara sepeda motor juga sudah banyak jatuh sampai luka-luka. Apa harus menunggu korban yang lebih parah lagi,”cetusnya bernada kesal.

Sementara, koordinator PPK 3.5 B2PJN Perwakilan Nias Firman Hutauruk yang diterima Sumut Pos Kamis, (2/12) menjelaskan bahww pekerjaan proyek itu akan terus dilakukan perbaikan. “Mengenai gorong-gorong di Fodo km 7, kita memang terus melakukan perbaikan di lokasi, tadi malam material kita geser sehingga lancar, tidak benar kalai kita meninggalkan lokasi,” katanya.

Mengenai rambu-rambu jalan, Firman mengaku sudah mengingatkan kontraktor. Namun menurutnya, sering hilang.

“Tidak benar fondasi boxafter tidak terpasang, semua laporan pelaksanaan disampaikan secara foto visual, ada konsultan dan staf PPK 3.5 di lapangan,” pungkasnya. (adl/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/