Site icon SumutPos

Siaga Banjir Rob Berulang 29 Januari-2 Februari

Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, Syahnan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, Syahnan mengatakan, fenomena Supermoon diprediksi akan terjadi lagi pada 30 dan 31 Januari mendatang. Tanggal tersebut merupakan penutupan fenomena alam itu.

“Dampak fenomena Supermoon yang terjadi pada awal tahun dan di akhir Januari 2018, masyarakat di sekitar pesisir pantai diimbau tetap waspada dan siaga terhadap peningkatan Pasang Air Laut Maksimum, yang mengakibatkan terjadinya banjir rob (genangan air laut di daratan). Banjir rob diprediksi terjadi antara pada 1-4 Januari 2018 dan diulang 29 Januari-2 Februari 2018,” ungkap Syahnan.

Fenomena Supermoon, jelasnya, merupakan fenomena astronomi yang biasa terjadi ,dengan selisih waktu terdekat antara bulan dalam fase purnama. Bulan berada di perigee ini disebut sebagai Purnama Perigee atau lebih dikenal sebagai Supermoon.

“Pada saat supermoon ini, bulan akan tampak lebih besar 14 persen dan lebih terang sekitar 30 persen dari ukuran saat purnama biasa/apogee (bulan di dekat titik terjauhnya dari bumi). Selain itu, purnama perigee kali ini menjadi supermoon pembuka pada tiga rangkaian supermoon yang berdekatan. Fenomena supermoon kali ini biasa disebut dengan fenomena trilogi supermoon (tiga kali terjadi),” paparnya.

Dalam trilogi supermoon ini, fenomena alam pertama terjadi pada 3 Desember 2017 lalu. Kedua, 2 Januari 2018, dan ditutup pada 30 hingga 31 Januari 2018 nanti.

Pada 30 Januari 2018, pukul 16:56 WIB, bulan berada di perigee sejarak 358.993 km. Pada 29,5 jam berikutnya, yaitu pada 31 Januari 2018 pukul 20:26 WIB, Bulan pun berada dalam puncak fase purnamanya.

“Kejadian purnama perigee penutup dari tiga rangkaian supermoon ini adalah yang banyak ditunggu. Kkarena pada saat itu terjadi pula peristiwa Gerhana Bulan Total, yang dapat diamati dari seluruh Indonesia dari awal malam hingga tengah malam. Peristiwa totalitasnya akan terjadi selama satu jam 16 menit, yang menyebabkan bulan akan berwarna merah,” tuturnya.

Beberapa wilayah di Sumut yang terkena dampak dari fenomena alam ini di antaranya Belawan, Kuala Tanjung, Pangkalan Susu, Sibolga, dan Nias.

“Untuk wilayah tersebut, kami mengimbau agar masyarakat di sekitar pesisir tetap waspada dan siaga mengantisipasi dampak dari air laut pasang maksimum,” ucap Syahnan.

Masyarakat juga dihimbau untuk selalu memperhatikan update informasi cuaca dan gelombang dari BMKG. “Kita sudah menerima laporan dari Belawan bahwa dampak dari supermoon tersebut sudah mulai terjadi sekitar 30 cm. Umumnya fenomena supermoon itu terjadi mulai dari malam hingga pagi hari,” imbuhnya.

SUMUT MASIH DILANDA HUJAN

BMKG Wilayah I Medan memprediksi provinsi Sumatera Utara (Sumut) masih dilanda hujan hingga akhir pekan. Hujan yang akan terjadi hampir merata di seluruh daerah Sumut.

“Hujan yang diperkirakan terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang. Namun, tetap diselingi juga cuaca panas,” ungkap Prakirawan BMKG Wilayah I Medan, Endah Paramita dalam keterangan tertulisnya.

Daerah yang diperkirakan dilanda hujan di antaranya Medan, Tarutung, Sipirok, Gunung Sitoli, Stabat, Kabanjahe, Lubuk Pakam, Pematang Raya, Kisaran, Rantau Prapat, Sidikalang, Balige, Panyabungan, Teluk Dalam, Sei Rampah dan Lima Puluh.

Selanjutnya, Pematangsiantar, Sibolga, Binjai Kota, Tebing Tinggi, Padangsidimpuan, Kota Pinang, Tanjung Balai, Pangururan, Aek Kanopan dan Gunung Tua.

“Hujan yang akan terjadi tidak disertai kilat atau petir, dengan suhu 16-30 derajat celcius, kecepatan angin hingga 20 km/jam dan kelembaban 60-95 persen. Perkiraannya terjadi pada pagi, siang, sore, malam atau dini hari,” sebutnya.

Ia menambahkan, saat ini wilayah Sumut memang sudah memasuki musim penghujan. Musim ini terjadi sejak akhir bulan September hingga awal Januari 2018. Puncak hujannya, terjadi pada Oktober dan November lalu. (ris)

Exit mobile version