32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Setiap Tahun, 2 Juta Pasangan Menikah di Indonesia Hanya Tujuh Persen Ikuti Bimbingan Perkawinan

DIABADIKAN: Wali Kota Binjai, HM Idaham dan istri diabadikan bersama Asisten Deputi Pendudukan dan Keluarga Berencana dari Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK RI, Imam Fasli saat berkunjung ke Pemko Binjai, Selasa (4/2).
ilyas effendy/ sumut pos

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Sebanyak dua juta pasangan menikah setiap tahunnya di Indonesia. Namun hanya 5-7 persen yang mengikuti bimbingan perkawinan.

Hal itu diungkapkan Asisten Deputi Pendudukan dan Keluarga Berencana dari Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK RI, Imam Fasli saat berkunjung ke Pemko Binjai, Selasa (4/2).

Dijelaskan Imam, kunjungan yang dilakukan untuk melihat pelaksanaan bimbingan bagi calon pengantin yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Binjai yang telah dimulai sejak Desember 2017.

Selain itu, ingin mendapatkan masukan dalam rangka penyempurnaan peningkatan kualitas dan kuantitas bimbingan perkawinan yang sudah dilaksanakan selama ini. “Kami diminta oleh pak menko untuk meninjau langsung pelaksanaan bimbingan pranikah di daerah yang sudah melaksanakan, dan hari ini kami datang ke kota Binjai sebagi salah satu kota yang melakukan program itu,” ujar Imam.

Imam menjelaskan, yang menjadi konsentrasi Kemenko PMK adalah bagaimana bimbingan perkawinan yang sudah ada ditingkatkan dari sisi kualitas maupun kuantitasnya.

“Dari sisi kualitasnya pak menko mengharapkan bimbingan pranikah ini bukan hanya sekedar menyiapkan pasangan calon pengantin, tetapi juga berhubungan erat dalam rangka mengatasi berbagai persoalan lainnya, seperti masih tingginya angka stanting, angka kemiskinan dan juga masyarakat yang terpapar narkoba,”pungkasnya.

Sementara itu, Wali Kota Binjai HM Idaham didampingi Ketua TP PKK kota Binjai Hj Lisa Andriani beserta pimpinan OPD menerima rombongan Kemenko PMK di di ruangan Binjai Command Center (BCC).

Dijelaskan Idaham, bahwa program bimbingan pranikah bagi calon pengantin (catin) di Kota Binjai berjalan dengan baik dan dapat diterima oleh masyarakat.

“Kita bekerjasama dengan BNN, kementerian agama, PKK, Catatan Sipil, Dinas Kesehatan dan KB dalam menjalankan program ini. Program ini sudah berjalan hampir 2 tahun, Alhamdulillah program ini diterima oleh masyarakat, semua mendukung,” ujar Idaham.

“Jadi sebelum menikah para calon pengantin ini kita berikan bimbingan oleh psikolog yang kita hadirkan dan tes urine serta suntik TT. Kami berharap dengan program ini bisa membangun keluarga baru yang sehat dan keterbukaan apakah catinnya itu terpapar narkoba atau tidak,” lanjutnya mengakhiri.

Usai dari ruangan BCC, Wali Kota beserta rombongan melakukan peninjauan pemberian bimbingan bagi calon pengantin ke Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Binjai. (ted/han)

DIABADIKAN: Wali Kota Binjai, HM Idaham dan istri diabadikan bersama Asisten Deputi Pendudukan dan Keluarga Berencana dari Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK RI, Imam Fasli saat berkunjung ke Pemko Binjai, Selasa (4/2).
ilyas effendy/ sumut pos

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Sebanyak dua juta pasangan menikah setiap tahunnya di Indonesia. Namun hanya 5-7 persen yang mengikuti bimbingan perkawinan.

Hal itu diungkapkan Asisten Deputi Pendudukan dan Keluarga Berencana dari Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK RI, Imam Fasli saat berkunjung ke Pemko Binjai, Selasa (4/2).

Dijelaskan Imam, kunjungan yang dilakukan untuk melihat pelaksanaan bimbingan bagi calon pengantin yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Binjai yang telah dimulai sejak Desember 2017.

Selain itu, ingin mendapatkan masukan dalam rangka penyempurnaan peningkatan kualitas dan kuantitas bimbingan perkawinan yang sudah dilaksanakan selama ini. “Kami diminta oleh pak menko untuk meninjau langsung pelaksanaan bimbingan pranikah di daerah yang sudah melaksanakan, dan hari ini kami datang ke kota Binjai sebagi salah satu kota yang melakukan program itu,” ujar Imam.

Imam menjelaskan, yang menjadi konsentrasi Kemenko PMK adalah bagaimana bimbingan perkawinan yang sudah ada ditingkatkan dari sisi kualitas maupun kuantitasnya.

“Dari sisi kualitasnya pak menko mengharapkan bimbingan pranikah ini bukan hanya sekedar menyiapkan pasangan calon pengantin, tetapi juga berhubungan erat dalam rangka mengatasi berbagai persoalan lainnya, seperti masih tingginya angka stanting, angka kemiskinan dan juga masyarakat yang terpapar narkoba,”pungkasnya.

Sementara itu, Wali Kota Binjai HM Idaham didampingi Ketua TP PKK kota Binjai Hj Lisa Andriani beserta pimpinan OPD menerima rombongan Kemenko PMK di di ruangan Binjai Command Center (BCC).

Dijelaskan Idaham, bahwa program bimbingan pranikah bagi calon pengantin (catin) di Kota Binjai berjalan dengan baik dan dapat diterima oleh masyarakat.

“Kita bekerjasama dengan BNN, kementerian agama, PKK, Catatan Sipil, Dinas Kesehatan dan KB dalam menjalankan program ini. Program ini sudah berjalan hampir 2 tahun, Alhamdulillah program ini diterima oleh masyarakat, semua mendukung,” ujar Idaham.

“Jadi sebelum menikah para calon pengantin ini kita berikan bimbingan oleh psikolog yang kita hadirkan dan tes urine serta suntik TT. Kami berharap dengan program ini bisa membangun keluarga baru yang sehat dan keterbukaan apakah catinnya itu terpapar narkoba atau tidak,” lanjutnya mengakhiri.

Usai dari ruangan BCC, Wali Kota beserta rombongan melakukan peninjauan pemberian bimbingan bagi calon pengantin ke Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Binjai. (ted/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/