Jembatan Sungai Janji Amblas
RANTAU– Hujan lebat di Rantau Prapat dan sekitarnya, Selasa (3/4) sekitar pukul 22.00 WIB menyebabkan jembatan Sungai Janji di Kecamatan Bilah Barat amblas dihantam banjir. Akibatnya warga di 2 desa yakni Desa Bandar Kumbul dan Desa Janji Kecamatan Bilah Barat terisolir.
Lusi (27) salah seorang warga Desa Bandar Kumbul, Rabu (4/4) mengatakan, hujan yang turun sejak pukul 15.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB diduga sebagai penyebab amblasnya jembatan di Sungai Janji.
Diduga sungai tak mampu menampung debit air yang cukup banyak dan akhirnya jembatan di Sungai Janji dihantam arus. Warga baru mengetahui jembatan amblas setelah hujan reda. Saat itu ada beberapa warga yang hendak berpergian ke Rantauprapat. Namun saat melintasi jembatan warga tersebut melihat jembatan sudah amblas.
Lalu warga tersebut memberitahukan amblasnya jembatan kepada warga lainnya. Kemudian ratusan warga berkumpul di jembatan yang amblas untuk melihat kondisi jembatan secara langsung.
Hingga Rabu (4/4) puluhan warga masih tampak memadati jembatan. Warga yang ingin berpergian ke daerah lain terpaksa menggunakan jasa perahu yang disediakan warga sekitar untuk menyeberangi sungai.
Bagi warga yang ingin menyeberangi sungai dengan perahu tidak dikutip biaya, namun jika ada warga yang ingin menyebereng dengan membawa sepedamotor, maka pemilik perahu mengutup biaya Rp5 ribu.
Amblasnya jembatan ini sangat memengaruhi aktivitas warga di dua desa. Para anak-anak di Desa Bandar Kumbul dan Desa Janji yang hendak pergi ke sekolah terpaksa menggunakan jasa perahu untuk menyeberang agar bisa sampai ke sekolah. Kondisi ini membuat mereka jadi terlambat ke sekolah.
Warga berharap agar Pemkab Labuhanbatu secepatnya melakukan perbaikan jembatan atau membuat jembatan alternatif. Amblasnya jembatan juga membuat warga jadi kesulitan untuk mengangkut hasil panen pertanian mereka.
Yogi Hasibuan (42) mengatakan, akibat amblasnya jembatan ia jadi kesulitan untuk mengangkut hasil panen getah karet dari kebunnya.
Terpisah, Kepala Desa Janji Abdul Rahman Haiky ST yang ditemui di kantornya mengatakan, untuk desa mereka sendiri terdapat sekitar 200 Kepala Keluarga yang terancam terisolir akibat amblasnya jembatan. Abdul mengaku ia telah melaporkan amblasnya jembatan kepada camat.
Sementara Sungkono, petugas Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga Labuhanbatu yang ditemui di lokasi amblasnya jembatan mengatakan, amblasnya
jembatan Sungai Janji disebabkan arus deras yang terus menggerus tanah di bawah jembatan yang strukturnya labil.
Menurut Sungkono material tanah di lokasi jembatan itu terdiri dari campuarn tanah liat dan lebih banyak pasir sehingga mudah terkikis air.
Ketika ditanya apa upaya yang dilakukan Dinas Bina marga untuk memperbaiki kondisi jemebatan tersebut, Sungkono mengaku mereka akan kembali melakukan pengecoran pada bagian samping pangkal jembatan, kemudian menimbun lubang longsoran dan pekerjaanya akan rampung paling lama seminggu mendatang. “Targetnya seminggu akan selesai,” tegasnya. (riz/smg)