NIAS, SUMUTPOS.CO – Pada Pemilihan Umum (Pemilu) di tahun-tahun sebelumnya, tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Nias hanya berkisar 70 persen. Karena itu untuk Pemilu 2019 ini, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Nias, menargetkan partisipasi pemilih meningkat menjadi 90 persen. Salahsatunya caranya, dengan menggelar lucky draw bagi kepala desa.
“TAHUN ini, kita harus menemukan solusi untuk meningkatkan partisipasi pemilih di Kabupaten Nias hingga 90 persen. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan kerjasama dan sinergitas di antara pemangku kepentingan. Saya mengusulkan diadakan lucky draw.
Bagi desa yang partisipasi pemilihnya mencapai minimal 85 persen, akan diberikan hadiah semangat kepada para kepala desa berupa kupon senilai Rp5 juta. Diundi setelah selesai pencoblosan,” kata Bupati Nias, Drs Sokhiatulo Laoli MM, saat membuka rapat Forkopimda di Pendopo Pemkab Nias, Jalan Soekarno, Gunungsitoli, Selasa (2/4).
Menurut Sokhiatulo, menyukseskan Pemilu merupakan kewajiban setiap warga negara. Terlebih sebagai penyelenggara negara, Pemkab wajib menyukseskan Pemilu sesuai aturan, sebagaimana yang sudah diatur di dalam perundang-undangan.
“Melalui forum ini, saya imbau seluruh penyelenggara negara dapat turut berpatisipasi memberikan masukan serta arahan, guna menyukseskan Pemilu pada 17 April 2019 mendatang. Kami juga berharap pihak keamanan dapat menjangkau level paling bawah, agar kecurangan dapat dihindari. Sehingga Pemilu 2019 benar-benar berkualitas,” imbaunya.
Diungkapkannya, guna menyukseskan Pemilu 2019, Pemkab Nias melalui Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir, telah mengusulkan kepada Presiden RI, agar pada hari pencoblosan penerbangan pesawat dan keberangkatan kereta api ditunda. Sehingga masyarakat bisa datang ke TPS menggunakan hak pilihnya.
“Kami sudah usulkan kepada bapak Presiden, pada hari pemungutan suara mulai pukul 06.00 Wib hingga pukul 18.00 Wib penerbangan pesawat maupun keberangkatan kereta api ditiadakan. Namun itu menunggu persetujuan bapak Presiden,”ungkapnya.
KPU Minta Dukungan
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nias, Firman Mendrofa, mengatakan usul minimal 85 persen tingkat partisipasi pemilih, membutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Baik dari tokoh agama, tokoh masyarakat, pemerintah daerah, maupun unsur Forkompimda.
“Kalau target kami di KPU Nias tingkat partisipasi pemilih berkisar 80 persen. Namun untuk pencapaian minimal 85 persen, tanpa politik uang dan tanpa paksaan kepada masyarakat, tentu kami tidak bisa bergerak sendiri. Kami harapkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat,”ujarnya.
Firman mengungkapkan beberapa kendala yang kemungkinan terjadi. Di antaranya, di beberapa desa yang belum dialiri arus listrik, diperkirakan proses penghitungan suara berlangsung pada malam hari hingga subuh. Selain itu, Firman juga meminta dukungan kepada Pemda membantu menyediakan fasilitas di beberapa TPS. Seperti tenda dan kursi.
“Anggaran KPU terbatas. Maka kami mohon dukungan dari pemerintah daerah, baik penyediaaan fasilitas di beberapa TPS yang masih kekurangan, maupun penyediaan genset di beberapa desa yang belum teraliri arus listrik. Kita juga berharap agar arus listrik PLN tidak padam,”tandasnya.
Firman memberitahu, pendistribusian logistik surat suara tidak melalui kecamatan, namun langsung ke desa-desa. Pendistribusian direncanakan mulai tanggal 15 dan 16 April 2019.
Polres Siapkan Pengamanan
Kapolres Nias, AKBP Deni Kurniawan, menegaskan pihaknya sangat siap mengamankan Pemilu 2019. Khusus di Kabupaten Nias, AKBP Deni mengatakan sudah memetakan lokasi dan tingkat kerawanan di masing-masing desa. “Polres Nias telah menyiapkan 3.924 personil gabungan untuk mengamankan pemilu. Dan pada tanggal 15 April, PAM pemilu ini sudah berada di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Nias,” ungkapnya.
Turut hadir pada rapat tersebut yakni Wakil Bupati Nias, Sekdakab Nias, Kapolres Nias, Dandim 0213 Nias, mewakili Danlanal Nias, mewakili Kajari Gunungsitoli, mewakili Ketua PN Gunungsitoli, Ketua KPU Nias, Bawaslu Nias dan seluruh OPD. (adl)