33.6 C
Medan
Tuesday, June 25, 2024

Vaksinasi Lansia Masih Rendah, Vaksin Covid-19 Tiba di Sumut Pekan ini

SUMUTPOS.CO – Realisasi program vaksinasi di 33 kabupaten dan kota di Sumatera Utara, ternyata masih rendah. Data per 1 April 2021, vaksinasi untuk kategori tenaga kesehatan atau nakes realisasinya memang sudah hampir 100 persen dari target. Namun untuk kategori pelayan publik dan kategori lanjut usia, realisasinya masih rendah. Terutama lansia masih 3,7 persen.

“UNTUK kategori sumber daya manusia (SDM) kesehatan atau nakes sudah mencapai 69.607 dosis atau 98% (penyuntikan tahap I), dan 61.138 dosis atau 86% pada vaksinasi tahap II. Adapun target sebanyak 71.058 orang nakes yang akan diberikan vaksin Covid-19,” kata Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Aris Yudhariansyah menjawab Sumut Pos, Minggu (4/4).

Selanjutnya kategori pelayan publik, saat ini sudah mencapai 152.467 dosis atau 17,3% untuk vaksinasi tahap I, dan 49.136 dosis atau 5,6% untuk vaksinasi tahap II. Adapun total target kategori ini untuk sebanyak 879.798 orang.

Sedangkan untuk kategori lanjut usia (lansia), vaksinasi tahap I baru mencapai 47.774 dosis atau 3,7%. Dan masih 1.816 dosis atau 0,1% untuk vaksinasi tahap II, dari total target yang akan diberikan untuk 1.279.122 orang lansia.

Secara keseluruhan, sebut Aris, dari total vaksinasi yang diberikan untuk ketiga kategori tersebut, baru 12,1% berlangsung di tahap I atau sebanyak 269.848 dosis. Dan 5% atau baru 112.090 dosis yang terpakai di tahap II.

“Total keseluruhan dari ketiga kategori itu target vaksinasi kita untuk ketiga kategori sebanyak 2.229.978 orang,” kata Aris yang juga Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut ini.

Terkhusus vaksinasi bagi lansia, menurut Aris, ada target cukup tinggi dari pemerintah pusat terutama di ibukota provinsi seperti Medan. Untuk ibukota provinsi ini ditarget sebanyak 1,2 juta orang lansia mesti disuntik vaksin Covid-19.

“Sasarannya untuk lansia ini tinggi, 1,2 juta orang. Dan itu khusus Kota Medan aja. Arahan dari pusat harus ibukota provinsi saja (target vaksin untuk lansia),” katanya.

Ia menyebutkan, target vaksinasi bagi lansia lebih tinggi daripada pejabat publik untuk mendapat dosis kekebalan dari Covid-19. “Ya, mungkin saat ini para lansia masih tanya-tanya dulu, aman tidak vaksinasi tersebut bagi mereka. Dan memang lebih tinggi (target dan jatah vaksin) untuk lansia ketimbang pejabat publik. Sebab mereka masuk kategori usia rentan, di mana masih tinggi angka kematian kita dari usia tersebut,” katanya.

Aris menambahkan, saat ini dosis vaksin lebih baik maksimal 28 hari pascadisuntik pertama kali ke tubuh. Artinya pada rentang waktu tersebut, kekebalan tubuh sudah terbentuk dari serangan virus Corona.

“Nah jadi kalau pertama itu 14 hari setelah suntik pertama, sekarang lebih baik 28 hari maksimalnya untuk suntik kedua. Di situ akan terbentuk imun tubuh kita sehingga bisa punya kekuatan untuk melawan covid jika terpapar. Tapi tidak boleh lebih dari 28 hari ya,” pungkasnya.

Sementara itu, pekan ini vaksin Covid-19 direncanakan akan kembali tiba di Sumut dari Jakarta. Namun mengenai jumlah atau kebutuhan daripada vaksin tersebut, tergantung alokasi dari pemerintah pusat. “Rencana minggu depan (pekan ini, Red). Kita tunggu alokasi pusat,” kata Aris.

350 Hakim dan Pegawai Divaksin

Masih untuk memenuhi target vaksinasi Covid-19 untuki pelayan publik, Kamis (1/4) lalu Pengadilan Negeri (PN) Medan melaksanakan vaksinasi tahap pertama, yang diikuti seluruh hakim, panitera, pegawai dan tenaga honorer di Ruang Cakra I.

Humas PN Medan, Immanuel Tarigan, mengatakan suntik vaksin yang berlangsung merupakan kerjasama Pengadilan Negeri Medan dan Dinas Kesehatan Kota Medan.

Kegiatan vaksinasi diikuti oleh 350 orang, terdiri dari hakim, panitera, pegawai, honorer dan petugas keamanan (securiti). “Ada 350 orang yang mengikuti, ada hakim, panitera, pegawai, honorer dan satpam,” jelasnya.

Immanuel menjelaskan, Pengadilan Negeri Medan merupakan tempat pelayanan publik. Vaksinasi diharpkan dapat menguatkan imunitas tubuh, disertai pelaksanaan protokol kesehatan. “Upaya ini untuk mencegah penularan dan penyebaran Covid-19 di lingkungan pengadilan,” pungkasnya.

Tren Kasus Baru Covid-19 Menurun

Sementara itu, tren kasus baru positif Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) diklaim terus menurun. Selama sepekan terakhir (29 Maret – 4 April), per hari rata-rata kasus baru positif bertambah sekitar 71 orang. Padahal, sepekan lalu (22-28 Maret) perhari rata-rata 82 orang tertular virus mematikan ini dan bahkan sebelumnya lebih dari 90 orang hingga 100 orang.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, akumulasi kasus baru positif sepekan terakhir sebanyak 501 orang, dengan penambahan tertinggi 95 orang (31 Maret) dan terendah 61 orang (2 April). Sedangkan akumulasi sepekan sebelumnya sebanyak 575 orang, dengan penambahan tertinggi 97 orang (27 Maret) dan terendah (22 Maret).

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah mengaku, angka kasus baru positif terus menurun secara perlahan. Penambahan angkanya perhari kini lebih dari 60 hingga 70 orang. Namun memang sesekali penambahannya lebih dari 80 hingga 90 orang. “Tren kasus baru positif Covid-19 terus menurun, ini tidak terlepas dari peran aktif masyarakat Sumut yang terus menjalankan protokol kesehatan Covid-19 dan mengikuti vaksinasi,” ujar Aris, Minggu (4/4).

Disebutkan dia, total kasus positif corona saat ini sebanyak 27.621 orang. Angka tersebut setelah bertambah 73 kasus baru yang diperoleh dari Medan (42 orang) dan Deliserdang (31 orang). “Sumut saat ini berada di urutan 13 berdasarkan jumlah kasus positif secara nasional, baik dalam perawatan, sembuh dan meninggal dunia. Kasus positif ini didapatkan paling banyak dari Medan dan Deliserdang,” ucapnya.

Sementara itu, kata Aris, kasus baru kesembuhan Covid-19 sepekan terakhir akumulasinya mencapai 556 orang. Akumulasi ini memang lebih sedikit dibanding dari sepekan sebelumnya sebanyak 561 orang. “Total angka kesembuhan saat ini berjumlah 24.323 orang, setelah bertambah 82 kasus baru dari 6 kabupaten/kota. Antara lain, Medan (51 orang), Deliserdang (19 orang), Sergai (4 orang), Binjai (3 orang), Asahan (3 orang), dan Tebing Tinggi (2 orang),” ungkap dia.

Aris melanjutkan, untuk angka kematian kini akumulasinya 919 orang, bertambah 1 kasus baru dari Deli Serdang. Sedangkan angka suspek sebanyak 788 orang, setelah berkurang 43 kasus baru. “Angka penderita Covid-19 aktif di Sumut 2.379 orang, dengan rincian 657 isolasi di rumah sakit dan 1.722 orang isolasi mandiri,” sebutnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, meski tren kasus baru positif corona mulai menurun bukan berarti abai terhadap protokol kesehatan. Karena itu, kembali diimbau kepada masyarakat Sumut untuk terus mendisiplinkan memakai masker, rajin cuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, jaga jarak, hindari kerumunan dan kurangi mobilitas.

“Kita harus saling mengingatkan satu sama lain dan tanpa terkecuali untuk konsisten serta jangan pernah lalai menjalankan protokol kesehatan. Di samping itu, ikuti program vaksinasi Covid-19, jaga kesehatan tubuh, konsumsi makanan bergizi dan vitamin,” pungkasnya. (prn/man/ris)

Foto: Istimewa

DIVAKSIN: Humas PN Medan Immanuel Tarigan, disuntik vaksin vaksin tahap pertama.

SUMUTPOS.CO – Realisasi program vaksinasi di 33 kabupaten dan kota di Sumatera Utara, ternyata masih rendah. Data per 1 April 2021, vaksinasi untuk kategori tenaga kesehatan atau nakes realisasinya memang sudah hampir 100 persen dari target. Namun untuk kategori pelayan publik dan kategori lanjut usia, realisasinya masih rendah. Terutama lansia masih 3,7 persen.

“UNTUK kategori sumber daya manusia (SDM) kesehatan atau nakes sudah mencapai 69.607 dosis atau 98% (penyuntikan tahap I), dan 61.138 dosis atau 86% pada vaksinasi tahap II. Adapun target sebanyak 71.058 orang nakes yang akan diberikan vaksin Covid-19,” kata Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Aris Yudhariansyah menjawab Sumut Pos, Minggu (4/4).

Selanjutnya kategori pelayan publik, saat ini sudah mencapai 152.467 dosis atau 17,3% untuk vaksinasi tahap I, dan 49.136 dosis atau 5,6% untuk vaksinasi tahap II. Adapun total target kategori ini untuk sebanyak 879.798 orang.

Sedangkan untuk kategori lanjut usia (lansia), vaksinasi tahap I baru mencapai 47.774 dosis atau 3,7%. Dan masih 1.816 dosis atau 0,1% untuk vaksinasi tahap II, dari total target yang akan diberikan untuk 1.279.122 orang lansia.

Secara keseluruhan, sebut Aris, dari total vaksinasi yang diberikan untuk ketiga kategori tersebut, baru 12,1% berlangsung di tahap I atau sebanyak 269.848 dosis. Dan 5% atau baru 112.090 dosis yang terpakai di tahap II.

“Total keseluruhan dari ketiga kategori itu target vaksinasi kita untuk ketiga kategori sebanyak 2.229.978 orang,” kata Aris yang juga Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut ini.

Terkhusus vaksinasi bagi lansia, menurut Aris, ada target cukup tinggi dari pemerintah pusat terutama di ibukota provinsi seperti Medan. Untuk ibukota provinsi ini ditarget sebanyak 1,2 juta orang lansia mesti disuntik vaksin Covid-19.

“Sasarannya untuk lansia ini tinggi, 1,2 juta orang. Dan itu khusus Kota Medan aja. Arahan dari pusat harus ibukota provinsi saja (target vaksin untuk lansia),” katanya.

Ia menyebutkan, target vaksinasi bagi lansia lebih tinggi daripada pejabat publik untuk mendapat dosis kekebalan dari Covid-19. “Ya, mungkin saat ini para lansia masih tanya-tanya dulu, aman tidak vaksinasi tersebut bagi mereka. Dan memang lebih tinggi (target dan jatah vaksin) untuk lansia ketimbang pejabat publik. Sebab mereka masuk kategori usia rentan, di mana masih tinggi angka kematian kita dari usia tersebut,” katanya.

Aris menambahkan, saat ini dosis vaksin lebih baik maksimal 28 hari pascadisuntik pertama kali ke tubuh. Artinya pada rentang waktu tersebut, kekebalan tubuh sudah terbentuk dari serangan virus Corona.

“Nah jadi kalau pertama itu 14 hari setelah suntik pertama, sekarang lebih baik 28 hari maksimalnya untuk suntik kedua. Di situ akan terbentuk imun tubuh kita sehingga bisa punya kekuatan untuk melawan covid jika terpapar. Tapi tidak boleh lebih dari 28 hari ya,” pungkasnya.

Sementara itu, pekan ini vaksin Covid-19 direncanakan akan kembali tiba di Sumut dari Jakarta. Namun mengenai jumlah atau kebutuhan daripada vaksin tersebut, tergantung alokasi dari pemerintah pusat. “Rencana minggu depan (pekan ini, Red). Kita tunggu alokasi pusat,” kata Aris.

350 Hakim dan Pegawai Divaksin

Masih untuk memenuhi target vaksinasi Covid-19 untuki pelayan publik, Kamis (1/4) lalu Pengadilan Negeri (PN) Medan melaksanakan vaksinasi tahap pertama, yang diikuti seluruh hakim, panitera, pegawai dan tenaga honorer di Ruang Cakra I.

Humas PN Medan, Immanuel Tarigan, mengatakan suntik vaksin yang berlangsung merupakan kerjasama Pengadilan Negeri Medan dan Dinas Kesehatan Kota Medan.

Kegiatan vaksinasi diikuti oleh 350 orang, terdiri dari hakim, panitera, pegawai, honorer dan petugas keamanan (securiti). “Ada 350 orang yang mengikuti, ada hakim, panitera, pegawai, honorer dan satpam,” jelasnya.

Immanuel menjelaskan, Pengadilan Negeri Medan merupakan tempat pelayanan publik. Vaksinasi diharpkan dapat menguatkan imunitas tubuh, disertai pelaksanaan protokol kesehatan. “Upaya ini untuk mencegah penularan dan penyebaran Covid-19 di lingkungan pengadilan,” pungkasnya.

Tren Kasus Baru Covid-19 Menurun

Sementara itu, tren kasus baru positif Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) diklaim terus menurun. Selama sepekan terakhir (29 Maret – 4 April), per hari rata-rata kasus baru positif bertambah sekitar 71 orang. Padahal, sepekan lalu (22-28 Maret) perhari rata-rata 82 orang tertular virus mematikan ini dan bahkan sebelumnya lebih dari 90 orang hingga 100 orang.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, akumulasi kasus baru positif sepekan terakhir sebanyak 501 orang, dengan penambahan tertinggi 95 orang (31 Maret) dan terendah 61 orang (2 April). Sedangkan akumulasi sepekan sebelumnya sebanyak 575 orang, dengan penambahan tertinggi 97 orang (27 Maret) dan terendah (22 Maret).

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah mengaku, angka kasus baru positif terus menurun secara perlahan. Penambahan angkanya perhari kini lebih dari 60 hingga 70 orang. Namun memang sesekali penambahannya lebih dari 80 hingga 90 orang. “Tren kasus baru positif Covid-19 terus menurun, ini tidak terlepas dari peran aktif masyarakat Sumut yang terus menjalankan protokol kesehatan Covid-19 dan mengikuti vaksinasi,” ujar Aris, Minggu (4/4).

Disebutkan dia, total kasus positif corona saat ini sebanyak 27.621 orang. Angka tersebut setelah bertambah 73 kasus baru yang diperoleh dari Medan (42 orang) dan Deliserdang (31 orang). “Sumut saat ini berada di urutan 13 berdasarkan jumlah kasus positif secara nasional, baik dalam perawatan, sembuh dan meninggal dunia. Kasus positif ini didapatkan paling banyak dari Medan dan Deliserdang,” ucapnya.

Sementara itu, kata Aris, kasus baru kesembuhan Covid-19 sepekan terakhir akumulasinya mencapai 556 orang. Akumulasi ini memang lebih sedikit dibanding dari sepekan sebelumnya sebanyak 561 orang. “Total angka kesembuhan saat ini berjumlah 24.323 orang, setelah bertambah 82 kasus baru dari 6 kabupaten/kota. Antara lain, Medan (51 orang), Deliserdang (19 orang), Sergai (4 orang), Binjai (3 orang), Asahan (3 orang), dan Tebing Tinggi (2 orang),” ungkap dia.

Aris melanjutkan, untuk angka kematian kini akumulasinya 919 orang, bertambah 1 kasus baru dari Deli Serdang. Sedangkan angka suspek sebanyak 788 orang, setelah berkurang 43 kasus baru. “Angka penderita Covid-19 aktif di Sumut 2.379 orang, dengan rincian 657 isolasi di rumah sakit dan 1.722 orang isolasi mandiri,” sebutnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, meski tren kasus baru positif corona mulai menurun bukan berarti abai terhadap protokol kesehatan. Karena itu, kembali diimbau kepada masyarakat Sumut untuk terus mendisiplinkan memakai masker, rajin cuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, jaga jarak, hindari kerumunan dan kurangi mobilitas.

“Kita harus saling mengingatkan satu sama lain dan tanpa terkecuali untuk konsisten serta jangan pernah lalai menjalankan protokol kesehatan. Di samping itu, ikuti program vaksinasi Covid-19, jaga kesehatan tubuh, konsumsi makanan bergizi dan vitamin,” pungkasnya. (prn/man/ris)

Foto: Istimewa

DIVAKSIN: Humas PN Medan Immanuel Tarigan, disuntik vaksin vaksin tahap pertama.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/