34.5 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Medan Naik Status jadi PPKM Level 2, Imbas Kasus Omicron dan Capaian Vaksinasi Lansia

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sempat turun ke level 1, status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kota Medan kembali naik ke level 2. Penyebabnya, diduga imbas dari pencapaian vaksinasi lansia yang belum mencapai 60 persen dan kasus varian Omicron.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) menerbitkan Instruksi Nomor 02 Tahun 2022 yang mengatur status PPKM di luar Jawa dan Bali berlaku mulai 4 Januari hingga 17 Januari 2022. Dalam Inmendagri tersebut, untuk wilayah Sumut terdapat 25 kabupaten/kota berstatus PPKM level 1. Sedangkan 8 kabupaten/kota lainnya berada di level 2, termasuk Kota Medan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dr Taufik Ririansyah, membenarkan status PPKM naik ke level 2. Menurutnya, kalau melihat tren kasus Covid-19 di Kota Medan memang mengalami penurunan. Namun, karena ada kasus varian baru Omicron, jadi untuk antisipasi levelnya dinaikkan lagi. “Kita naik ke level 2 PPKM. Belum tercapainya cakupan vaksinasi lansia dan adanya kasus Omicron menjadi penyebabnya,” kata Taufik kepada wartawan, Selasa (4/1).

Taufik mengaku, kasus Omicron di Medan hanya suspek dan setelah di-tracing ke orang yang kontak erat hasilnya negatif. Kendati demikian, pihaknya tetap mengirimkan sampel pemeriksaan swab ke Jakarta. “Semua hasilnya negatif, namun tetap kita kirimkan ke Jakarta dan mudah-mudahan hasilnya negatif juga,” ucapnya.

Disebutkan Taufik, angka vaksinasi Covid-19 lansia masih 53 persen. Sedangkan target minimal yang harus dicapai yakni 60 persen. Taufik mengakui, tidak mudah untuk meningkatkan vaksinasi lansia di Kota Medan, sebab ada cukup banyak masalah yang menjadi kendala tercapainya vaksinasi lansia tersebut.

Misalnya, karena ada lansia yang tidak mau, takut, dan termakan hoaks. Padahal, Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada vaksinasi lansia sangat kecil, dan itupun ringan. Meski begitu, Dinkes terus berusaha mencari dan menyisir lansia. “Ini kita terus menyisir, kita juga dibantu oleh BIN dengan memberi bantuan sembako agar para lansia mau divaksin,” ujarnya.

Namun begitu, dr Taufik menyebutkan, di Tahun 2022 ini, pihaknya akan semakin intens untuk mengejar target Vaksinasi Lansia di Kota Medan agar setidaknya dapat mencapai target minimal, yakni sebesar 60 persen dari total lansia yang sudah divaksin.

“Tidak mudah memang, tapi semua cara yang baik dan efektif akan kita lakukan agar vaksinasi lansia di Medan dapat terealisasi secepat mungkin. Ini kita terus menyisir, kita juga dibantu oleh BIN dengan memberikan bantuan sembako agar para lansia mau divaksin,” sebutnya.

Untuk mengejar target ini, Taufik juga mengaku, pihaknya akan gencar melanjutkan vaksinasi di faskes -faskes. “Dengan vaksinasi, akan lebih aman kesehatannya di pandemi ini. Ada 4 jenis vaksin di faskes yaitu Sinovac, Astrazeneka, Pfizer, Moderna dan untuk stok vaksin masih cukup. Ini sedang kita upayakan, mohon dukungannya juga agar vaksinasi lansia ini bisa segera tercapai,” tuturnya.

Di sisi lain, sambung Taufik, vaksinasi Covid-19 untuk kategori yang lain seperti kategori nakes, pelayan publik, dan vaksinasi remaja, semua sudah mencapai target. “Secara umum, capaian vaksinasi warga Medan sudah berada di angka 84 persen untuk dosis pertama. Untuk dosis kedua sekitar 72 persen lebih, dan sekitar 1 persen untuk dosis ketiga. Total secara keseluruhan, capaian vaksinasi Kota Medan sudah sekitar 79 persen dari total 1.942.998 jiwa,” sambungnya.

Dia menambahkan, untuk meningkatkan angka vaksinasi lansia maka gencar melakukan vaksinasi di faskes-faskes. “Dengan kita divaksin akan lebih aman kesehatannya di masa pandemi ini. Namun, tetap menjaga protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak, jauhi kerumunan dan kurangi mobilitas,” pungkasnya.

Vaksinasi Anak di Sumut Masih 3,3 Persen

Sementara, untuk angka realisasi vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Sumut, masih mencapai 3,3 persen atau 2.486 orang anak. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, drg Ismail Lubis mengatakan, capaian vaksinasi tersebut diperoleh dari 9 kabupaten/kota. Diantaranya, Dairi, Humbang Hasundutan, Karo, Pakpak Bharat, Samosir, Tapanuli Utara, Toba, Pematang Siantar dan Sibolga. “Ada 9 daerah yang melakukan vaksinasi anak (usia 6-11 tahun) sudah mencapai 3,3 persen,” katanya, Selasa (4/1).

Ismail menyebutkan, untuk vaksinasi orang dewasa, berdasarkan data dari KPCPEN, dosis 1 di Sumut sudah mencapai angka 75,04 persen. Sedangkan dosis 2 mencapai 49,5 persen per tanggal 30 Desember 2021.

Namun, dia menyebutkan, masih ada 11 kabupaten/kota untuk vaksinasi lansia belum mencapai 60 persen. Karena itu, kick off untuk vaksinasi anak belum dilaksanakan. “Kemenkes masih meminta untuk pelaksanaan vaksinasi dosis 1 dan 2 serta lansia,” jelasnya. Dia menambahkan, ke-11 kabupaten/kota itu meliputi Nias Utara, Asahan, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu. “Selanjutnya, Padang Lawas, Deliserdang, Medan, Gunungsitoli, Binjai dan juga Padangsidimpuan,” tandasnya.

Terkait perkembangan kasus Covid-19 di Sumut, berdasarkan data Kemenkes RI, saat ini total kasusnya telah mencapai 106.123 orang. Sedangkan untuk kasus sembuh berjumlah 103.167 orang, setelah bertambah 5 orang. Untuk kasus kematian, masih tetap 2.894 orang. (map/ris)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sempat turun ke level 1, status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kota Medan kembali naik ke level 2. Penyebabnya, diduga imbas dari pencapaian vaksinasi lansia yang belum mencapai 60 persen dan kasus varian Omicron.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) menerbitkan Instruksi Nomor 02 Tahun 2022 yang mengatur status PPKM di luar Jawa dan Bali berlaku mulai 4 Januari hingga 17 Januari 2022. Dalam Inmendagri tersebut, untuk wilayah Sumut terdapat 25 kabupaten/kota berstatus PPKM level 1. Sedangkan 8 kabupaten/kota lainnya berada di level 2, termasuk Kota Medan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dr Taufik Ririansyah, membenarkan status PPKM naik ke level 2. Menurutnya, kalau melihat tren kasus Covid-19 di Kota Medan memang mengalami penurunan. Namun, karena ada kasus varian baru Omicron, jadi untuk antisipasi levelnya dinaikkan lagi. “Kita naik ke level 2 PPKM. Belum tercapainya cakupan vaksinasi lansia dan adanya kasus Omicron menjadi penyebabnya,” kata Taufik kepada wartawan, Selasa (4/1).

Taufik mengaku, kasus Omicron di Medan hanya suspek dan setelah di-tracing ke orang yang kontak erat hasilnya negatif. Kendati demikian, pihaknya tetap mengirimkan sampel pemeriksaan swab ke Jakarta. “Semua hasilnya negatif, namun tetap kita kirimkan ke Jakarta dan mudah-mudahan hasilnya negatif juga,” ucapnya.

Disebutkan Taufik, angka vaksinasi Covid-19 lansia masih 53 persen. Sedangkan target minimal yang harus dicapai yakni 60 persen. Taufik mengakui, tidak mudah untuk meningkatkan vaksinasi lansia di Kota Medan, sebab ada cukup banyak masalah yang menjadi kendala tercapainya vaksinasi lansia tersebut.

Misalnya, karena ada lansia yang tidak mau, takut, dan termakan hoaks. Padahal, Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada vaksinasi lansia sangat kecil, dan itupun ringan. Meski begitu, Dinkes terus berusaha mencari dan menyisir lansia. “Ini kita terus menyisir, kita juga dibantu oleh BIN dengan memberi bantuan sembako agar para lansia mau divaksin,” ujarnya.

Namun begitu, dr Taufik menyebutkan, di Tahun 2022 ini, pihaknya akan semakin intens untuk mengejar target Vaksinasi Lansia di Kota Medan agar setidaknya dapat mencapai target minimal, yakni sebesar 60 persen dari total lansia yang sudah divaksin.

“Tidak mudah memang, tapi semua cara yang baik dan efektif akan kita lakukan agar vaksinasi lansia di Medan dapat terealisasi secepat mungkin. Ini kita terus menyisir, kita juga dibantu oleh BIN dengan memberikan bantuan sembako agar para lansia mau divaksin,” sebutnya.

Untuk mengejar target ini, Taufik juga mengaku, pihaknya akan gencar melanjutkan vaksinasi di faskes -faskes. “Dengan vaksinasi, akan lebih aman kesehatannya di pandemi ini. Ada 4 jenis vaksin di faskes yaitu Sinovac, Astrazeneka, Pfizer, Moderna dan untuk stok vaksin masih cukup. Ini sedang kita upayakan, mohon dukungannya juga agar vaksinasi lansia ini bisa segera tercapai,” tuturnya.

Di sisi lain, sambung Taufik, vaksinasi Covid-19 untuk kategori yang lain seperti kategori nakes, pelayan publik, dan vaksinasi remaja, semua sudah mencapai target. “Secara umum, capaian vaksinasi warga Medan sudah berada di angka 84 persen untuk dosis pertama. Untuk dosis kedua sekitar 72 persen lebih, dan sekitar 1 persen untuk dosis ketiga. Total secara keseluruhan, capaian vaksinasi Kota Medan sudah sekitar 79 persen dari total 1.942.998 jiwa,” sambungnya.

Dia menambahkan, untuk meningkatkan angka vaksinasi lansia maka gencar melakukan vaksinasi di faskes-faskes. “Dengan kita divaksin akan lebih aman kesehatannya di masa pandemi ini. Namun, tetap menjaga protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak, jauhi kerumunan dan kurangi mobilitas,” pungkasnya.

Vaksinasi Anak di Sumut Masih 3,3 Persen

Sementara, untuk angka realisasi vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Sumut, masih mencapai 3,3 persen atau 2.486 orang anak. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, drg Ismail Lubis mengatakan, capaian vaksinasi tersebut diperoleh dari 9 kabupaten/kota. Diantaranya, Dairi, Humbang Hasundutan, Karo, Pakpak Bharat, Samosir, Tapanuli Utara, Toba, Pematang Siantar dan Sibolga. “Ada 9 daerah yang melakukan vaksinasi anak (usia 6-11 tahun) sudah mencapai 3,3 persen,” katanya, Selasa (4/1).

Ismail menyebutkan, untuk vaksinasi orang dewasa, berdasarkan data dari KPCPEN, dosis 1 di Sumut sudah mencapai angka 75,04 persen. Sedangkan dosis 2 mencapai 49,5 persen per tanggal 30 Desember 2021.

Namun, dia menyebutkan, masih ada 11 kabupaten/kota untuk vaksinasi lansia belum mencapai 60 persen. Karena itu, kick off untuk vaksinasi anak belum dilaksanakan. “Kemenkes masih meminta untuk pelaksanaan vaksinasi dosis 1 dan 2 serta lansia,” jelasnya. Dia menambahkan, ke-11 kabupaten/kota itu meliputi Nias Utara, Asahan, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu. “Selanjutnya, Padang Lawas, Deliserdang, Medan, Gunungsitoli, Binjai dan juga Padangsidimpuan,” tandasnya.

Terkait perkembangan kasus Covid-19 di Sumut, berdasarkan data Kemenkes RI, saat ini total kasusnya telah mencapai 106.123 orang. Sedangkan untuk kasus sembuh berjumlah 103.167 orang, setelah bertambah 5 orang. Untuk kasus kematian, masih tetap 2.894 orang. (map/ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/