32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Penerapan New Normal Jangan Berdasarkan Selera

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Terkait penerapan New Normal di Sumut, Panitia Khusus Covid-19 DPRD Sumut mengingatkan Pemprov Sumut dan pemda se Sumut agar jangan gegabah. Mengingat, jumlah masyarakat yang terjangkit Covid-19 masih tinggi.

“Jelas dulu regulasinya. Dalam hal ini Pemprov Sumut harus memastikan poin-poin penting terkait penanganan Covid-19. Jangan sekali-kali menerapkannya berdasarkan selera,” kata anggota Pansus Covid-19 DPRD Sumut, Dimas Tri Adji menjawab Sumut Pos, Kamis (4/6).

Ia menilai, berdasarkan pengamatan dari hasil kunjungan kerja pansus ke daerah-daerah, hampir seluruh daerah di Sumut belum siap menerapkan tatanan hidup baru tersebut. Seperti Pemkab Simalungun misalnya, yang memberlakukan New Normal tanpa ada persetujuan gubernur. Padahal ada poin-poin penting untuk menerapkan pola tersebut. Di antaranya, Pemprov harus bisa membuktikan bahwa penyebaran Covid-19 sudah bisa dikendalikan di Sumut.

“Jika penyebaran dan penanganan Covid-19 belum bisa dikendalikan, kebijakan New Normal akan menjadi ancaman yang lebih besar bagi masyarakat,” katanya.

Politisi Nasdem Dapil Kabupaten Sergai dan Tebing Tinggi menambahkan, Sumut harus benar-benar siap dalam segala hal, baik kapasitas sistem kesehatan —termasuk rumah sakit yang memadai untuk mengidentifikasi, mengisolasi, menguji, melacak dan mengarantina pasien—, jika ingin menetapkan new normal.

“Jika jumlah positif korona terus menurun dan kita memiliki RS dengan alat kesehatannya serta fasilitas karantina lengkap, tentu penerapannya memungkinkan dilakukan. Kalau belum, kami dari Pansus Covid-19 menyarankan agar pemprov jangan dulu menerapkannya,” katanya.

Ia menyebutkan, hasil kunker ke sejumlah RS rujukan Covid-19, laboratorium PCR USU dan GTPP Covid-19 kabupaten/kota se Sumut, dinilai belum siap melaksanakan new normal.

“Jika pemerintah tetap memaksakan new normal, harus membuat regulasi yang tegas dan menyiapkan sarana untuk menuju proses itu. Tapi kita sarankan pemerintah terus memerangi korona hingga habis, kemudian menjalani hidup normal. Bukan normal baru,” pungkasnya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Terkait penerapan New Normal di Sumut, Panitia Khusus Covid-19 DPRD Sumut mengingatkan Pemprov Sumut dan pemda se Sumut agar jangan gegabah. Mengingat, jumlah masyarakat yang terjangkit Covid-19 masih tinggi.

“Jelas dulu regulasinya. Dalam hal ini Pemprov Sumut harus memastikan poin-poin penting terkait penanganan Covid-19. Jangan sekali-kali menerapkannya berdasarkan selera,” kata anggota Pansus Covid-19 DPRD Sumut, Dimas Tri Adji menjawab Sumut Pos, Kamis (4/6).

Ia menilai, berdasarkan pengamatan dari hasil kunjungan kerja pansus ke daerah-daerah, hampir seluruh daerah di Sumut belum siap menerapkan tatanan hidup baru tersebut. Seperti Pemkab Simalungun misalnya, yang memberlakukan New Normal tanpa ada persetujuan gubernur. Padahal ada poin-poin penting untuk menerapkan pola tersebut. Di antaranya, Pemprov harus bisa membuktikan bahwa penyebaran Covid-19 sudah bisa dikendalikan di Sumut.

“Jika penyebaran dan penanganan Covid-19 belum bisa dikendalikan, kebijakan New Normal akan menjadi ancaman yang lebih besar bagi masyarakat,” katanya.

Politisi Nasdem Dapil Kabupaten Sergai dan Tebing Tinggi menambahkan, Sumut harus benar-benar siap dalam segala hal, baik kapasitas sistem kesehatan —termasuk rumah sakit yang memadai untuk mengidentifikasi, mengisolasi, menguji, melacak dan mengarantina pasien—, jika ingin menetapkan new normal.

“Jika jumlah positif korona terus menurun dan kita memiliki RS dengan alat kesehatannya serta fasilitas karantina lengkap, tentu penerapannya memungkinkan dilakukan. Kalau belum, kami dari Pansus Covid-19 menyarankan agar pemprov jangan dulu menerapkannya,” katanya.

Ia menyebutkan, hasil kunker ke sejumlah RS rujukan Covid-19, laboratorium PCR USU dan GTPP Covid-19 kabupaten/kota se Sumut, dinilai belum siap melaksanakan new normal.

“Jika pemerintah tetap memaksakan new normal, harus membuat regulasi yang tegas dan menyiapkan sarana untuk menuju proses itu. Tapi kita sarankan pemerintah terus memerangi korona hingga habis, kemudian menjalani hidup normal. Bukan normal baru,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/