LUBUKPAKAM,SUMUTPOS.CO-Kesulitan ekonomi, memaksa pasangan suami istri Muhamad Efendi (37) dan Lusnawati (36) warga Dusun III, Desa Rugemuk, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang, ini harus pasra menyaksikan buah hati mereka, Ayub(1) mengalami gizi buruk.
Disebutkan Lusnawati, anaknya ketika lahir dalam kondisi normal. Seiring waktu, pertumbuhan Ayub menurun, kurus dan perut membesar. Melihat pertumbuhan anaknya tidak normal, Lusnawati pun membawa buah hatinya itu ke dokter yang belakangan disebutkan, bahwa anaknya mengidap kekurangan gizi serta gangguan di usus.
Meski sempat dilakukan pengobatan atau pemberian asupan gizi, namun karena keterbatasan perekomian mereka, asupan gizi terhadap anaknya terhenti. “Dari Dinas Kesehatan belum pernah menjenguk kemari atau memberikan bantuan gizi,”sebut Lusnawati.
Ketidakadaan biaya untuk makan selama berada di rumah sakit, menjadi alasan Lusnawati tidak membawa anaknya ke RSU di Lubukpakam.
“Meski biaya berobat gratis tetapi biaya makan selama di rumah kami tak punya. Suami saya hanya seorang nelayan dan kerja serabutan,”katanya.
Terkait temuan gizi buruk itu, Kepala Desa Rugemuk Sofyan Edrian mengatakan, bahwa Ayub memang sakit mal nutrisi yang diakibatkan kelainan usus, dan kondisi keluarga memang kurang mampu.”Ekonomi keluarganya memang lemah,”ucapnya.
Mendapat informasi adanya warga yang mengalami gizi buruk, Kapolsek Beringin AKP Bambang H Tarigan mendatangi keluarga yang mengalami gizi buruk tersebut. “Sebagai bentuk sosial kami saat ini hanya dapat membantu sembako dan sedikit uang untuk keluarga kurang mampu ini “bilang Bambang.
Sementara itu, balita lainnya bernama Ainayah Zanza (1) warga Desa Khalifah Kecamatan Percut Seituan mengalami gizi buruk, dan diantarkan petugas Puskesmas Bandar Khalifah dan Kepala Dusun Arifin untuk menjalani perawatan di IGD Rumah sakit Umum Daerah Deliserdang, Selasa (4/9). (btr/han)