22.8 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Kasus Warga Digigit Anjing Meningkat, Pemkab Dairi Didesak Tampung Anggaran Vaksin Rabies

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) DPRD Dairi, Nasib Marudur Sihombing, mendesak Pemkab Dairi menganggarkan pengadaan vaksin rabies pada P-APBD Kabupaten Dairi Tahun Anggaran (TA) 2023. Pendesakan tersebut disampaikan, karena kasus warga digigit anjing di Kabupaten Dairi, akhir-akhir ini meningkat.

Desakan itu, pun disampaikan Nasib pda Sidang Paripurna DPRD Dairi dalam agenda mendengarakan nota pengantar Bupati Dairi atas Rancangan Perubahan Kebijakan Umum APBD serta Rancangan Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara TA 2023, Senin (4/9).

Dalam kesempatan itu, Nasib meminta kepada Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, supaya dalam pembahasan Perubahan KUA-PPAS 2023 ini, anggaran pengadaan vaksin rabies dimasukkan.

“Informasi dari masyarakat, stok vaksin rabies di Dairi saat ini kosong. Sementara, kasus warga yang digigit anjing meningkat. Atas hal itu, supaya pada P-APBD Dairi TA 2023 ini, ada serapan anggaran,” ungkap Nasib.

Nasib mengaku mendapat telepon dari warga Kelurahan Panji Dabutar, yang menyebutkan, ada anak SD digigit anjing. Sementara saat ini Pemkab Dairi tidak ada stok vaksin rabies.

“Bagaimana nasib anak kita itu nanti? Sementara, negara kita negara kedaulatan, yang menjamin keselamatan semua anak bangsa,” tanya Nasib menegaskan.

Usai sidang, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi, Henry Manik, membenarkan, saat ini vaksin rabies kosong. Dia menuturkan, untuk pengadaan vaksinasi rabies menunggu dari Pemprov Sumut.

“Dairi hanya dapat jatah (vaksin rabies) dari Pemprov Sumut. Setiap bulan, Dairi mendapat sekitar 30 paket. Sudah kami usulkan (ke Pemprov Sumut), mudah-mudahan minggu ini masuk,” bebernya.

Dia juga mengatakan, terkait kasus warga digigit anjing, ada 3 Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yakni Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, dan Dinas Lingkungan Hidup, yang bisa mengatasi.

“Untuk vaksin ternak anjing, ada di Dinas Pertanian. Seharusnya, setiap digigit anjing, anjingya harus diperiksa otaknya. Harapan kami, vaksin untuk anjing diperbanyak,” harap Henry.

Ditanya soal jumlah warga digigit anjing? Henry belum bisa memberikan data. “Tapi yang jelas, untuk 2023, sudah ada seorang siswa SD di Siempat Nempu Hulu, meninggal akibat digigit anjing,” pungkasnya. (rud/saz)

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) DPRD Dairi, Nasib Marudur Sihombing, mendesak Pemkab Dairi menganggarkan pengadaan vaksin rabies pada P-APBD Kabupaten Dairi Tahun Anggaran (TA) 2023. Pendesakan tersebut disampaikan, karena kasus warga digigit anjing di Kabupaten Dairi, akhir-akhir ini meningkat.

Desakan itu, pun disampaikan Nasib pda Sidang Paripurna DPRD Dairi dalam agenda mendengarakan nota pengantar Bupati Dairi atas Rancangan Perubahan Kebijakan Umum APBD serta Rancangan Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara TA 2023, Senin (4/9).

Dalam kesempatan itu, Nasib meminta kepada Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, supaya dalam pembahasan Perubahan KUA-PPAS 2023 ini, anggaran pengadaan vaksin rabies dimasukkan.

“Informasi dari masyarakat, stok vaksin rabies di Dairi saat ini kosong. Sementara, kasus warga yang digigit anjing meningkat. Atas hal itu, supaya pada P-APBD Dairi TA 2023 ini, ada serapan anggaran,” ungkap Nasib.

Nasib mengaku mendapat telepon dari warga Kelurahan Panji Dabutar, yang menyebutkan, ada anak SD digigit anjing. Sementara saat ini Pemkab Dairi tidak ada stok vaksin rabies.

“Bagaimana nasib anak kita itu nanti? Sementara, negara kita negara kedaulatan, yang menjamin keselamatan semua anak bangsa,” tanya Nasib menegaskan.

Usai sidang, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi, Henry Manik, membenarkan, saat ini vaksin rabies kosong. Dia menuturkan, untuk pengadaan vaksinasi rabies menunggu dari Pemprov Sumut.

“Dairi hanya dapat jatah (vaksin rabies) dari Pemprov Sumut. Setiap bulan, Dairi mendapat sekitar 30 paket. Sudah kami usulkan (ke Pemprov Sumut), mudah-mudahan minggu ini masuk,” bebernya.

Dia juga mengatakan, terkait kasus warga digigit anjing, ada 3 Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yakni Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, dan Dinas Lingkungan Hidup, yang bisa mengatasi.

“Untuk vaksin ternak anjing, ada di Dinas Pertanian. Seharusnya, setiap digigit anjing, anjingya harus diperiksa otaknya. Harapan kami, vaksin untuk anjing diperbanyak,” harap Henry.

Ditanya soal jumlah warga digigit anjing? Henry belum bisa memberikan data. “Tapi yang jelas, untuk 2023, sudah ada seorang siswa SD di Siempat Nempu Hulu, meninggal akibat digigit anjing,” pungkasnya. (rud/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/