Dua Jembatan Hanyut
Masih tentang bencana di Madina, Jumat (2/11) malam, jembatan bailey menghubungkan Laru-Tambangan, Kecamatan Tambangan, hanyut terbawa arus Sungai Batang Gadis.
Derasnya arus sungai juga menghanyutkan rangka jembatan baja yang sedang dibangun di samping jembatan bailey. Kondisi ini menyebabkan hubungan ketujuh desa seberang Batang Gadis putus satu jalur.
Menjawab ini, Riadil mengungkapkan, Pemprovsu akan berupaya membantu alat berat berupa eskavator ke lokasi kejadian. Dirinya bahkan langsung berkoordinasi ke Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sumut, Abdul Haris Lubis. “Saya sudah komunikasikan dengan Pak Abdul Haris untuk pemakaian eskavator kita. Beliau sampaikan bahwa sekarang ini eskavatornya sedang dipakai untuk pengerjaan di Ulu Pungkut, eks lokasi bencana bandang,” katanya.
Sembari menunggu peralatan milik pemprov, Pemkab Madina disarankan meminjam alat berat dari pihak perusahaan yang ada di sana.
“Peralatan memang sangat diperlukan kali saat ini. Bupati pun sudah minta tolong ke gubernur melalui suratnya ke saya untuk mengerahkan eskavator ke titik hanyutnya jembatan. Sembari surat tersebut berjalan, masalah teknisnya dibawah tetap kita tangani. Menurut Pak Haris eskavator milik Pemprovsu sebagian juga masih bekerja di sana (eks lokasi bencana bandang),” ucapnya.
Hingga kini diakuinya kondisi di Madina masih terus diguyur hujan dengan intensitas tinggi. “Empat hari hujan terus di sana. Pak gubernur sebelumnya sudah membuat peringatan dini terkait kondisi ini. Agar mengecek seluruh daerah aliran sungai (DAS) yang dekat dengan permukiman penduduk, pertanian hingga infrastruktur. Dua bulan ke depan di wilayah pantai barat akan dilanda hujan intensitas rendah sampai tinggi,” pungkasnya. (prn/han)