SUMUTPOS.CO – Menurut Majelis Supranatural Buya Alamsyah, ilmu yang tengah dipelajari pelaku adalah ilmu jenis pengikat, yang jika gagal akan menyebabkan kegilaan. “Ilmu ini sangat jarang dipelajari orang. Biasanya terdapat di daerah-daerah terpencil atau jauh dari kota. Namun, bila berhasil si pelaku dapat menaklukkan gadis manapun yang ia sukai,” kata Buya saat dihubungi kru koran ini, Rabu (5/2) malam.
Karena ilmu itu jenis pengikat, jadi syarat untuk menyempurnaannya bukan hanya memerkosa 30 nenek-nenek saja, tapi masih ada lagi mantra-mantra khusus. “Biasanya, jika ilmu ini utuh pada pemiliknya, setiap wanita yang dicintainya akan sayang dan kasihan melihatnya. Selanjutnya dengan kata-kata atau mantra, wanita itu akan jadi miliknya selamanya,” ujar paranormal kondang itu.
Lebih lanjut, Majelis Al-Husna tersebut juga mengatakan tidak semua penuntut ilmu pemikat yang jalurnya seperti ini. Biasanya mereka mencari korban dengan media foto atau rambut wanita yang diinginkan.
“Menangkal ilmu ini sangat sulit. Karena hanya si pemiliknya saja yang tau caranya. Tapi pada kasus ini, pelaku belum berhasil, makanya ketahuan. Kemungkinan besar si pelaku itu akan gila,” tandasnya.
Sedangkan menurut paranormal Raden Haryo Damar, ilmu yang dianut pelaku bernama panglimunan yang berarti ilmu menghilang. “Analisa saya, itu ilmu panglimunan atau ilmu untuk menghilang dari hadapan musuh,” ujarnya. Biasanya, mempelajari ilmu tersebut sangat susah. Belum sempat sempurna, penganutnya sudah keburu mengalami gangguan kejiwaannya. “Biasanya, bila tidak terpenuhi, penganutnya akan gla,” sambungnya.
Namun, jika pelaku berhasil memerkosa 30 nenek-nenek, maka usia pelaku akan berkurang. “Kalau dia berhasil mencapainya, umur pelaku ini akan berkurang. Ilmu itu sangat bahaya, karena banyak yang gila atas ilmu itu,” tandasnya. (eza/gib/deo)