30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Abdul Majid Menderita Tumor Otak

Foto: Parlindungan Harahap/Sumut Pos Abdul Majid dan ibunya Sutini di RS Adam Malik.
Foto: Parlindungan Harahap/Sumut Pos
Abdul Majid dan ibunya Sutini di RS Adam Malik.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Masih ingat dengan kisah sedih Abdul Majid, remaja penderita lumpuh dan buta yang tinggal di bangunan eks Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Deliserdang di Jalan Mahoni Kecamatan Lubukpakam? Remaja berusia 15 tahun itu ternyata menderita tumor otak.

“Sejak Selasa (29/4) malam kemarin, kami sampai di sini. Pihak rumah sakit menyatakan anak saya harus dioperasi,” kata Sutini ketika ditemui Sumut Pos di ruang Rindu B1 16 Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan, Minggu (4/5) malam.

Lebih lanjut, wanita berusia sekitar 32 tahun itu mengaku dirinya menyesalkan sikap Pemkab Deliserdang yang tidak peduli dengan kondisi mereka. Bahkan dirinya harus mengurus kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), seorang diri. Sutini mengaku kesulitan dalam hal biaya makan dan lainnya selama di rumah sakit.

“Begitu tiba di RSU Deliserdang, saya diberi uang Rp200 ribu oleh Camat Lubuk Pakam yang membawa kami ke sana. Namun, setelah di rumah sakit, ternyata pihak rumah sakit tidak menerima Jamkesda, hingga saya mengurus BPJS sendiri, untuk juga digunakan di Rumah Sakit Adam Malik,” ujar Sutini menambahkan.

Kesedihan Sutini berlanjut saat anaknya dirawat di RSUP H Adam Malik Medan. Sejak anaknya dirawat di Rumah Sakit milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara itu, dirinya semakin telantar karena kehabisan biaya dan tidak mendapat bantuan dari pemerintah ataupun dermawan yang mau membantu meringankan bebannya. Dirinya bersama suaminya Junaidi yang menjaga Abdul Majid selama menjalani perawatan di RSUP H Adam Malik Medan dapat menyambung hidup hanya dari belas kasihan keluarga pasien lainnya yang memberi mereka makan.

“Memang untuk obat, sebagian melalui BPJS. Namun, ada juga resep yang saya harus beli di luar. Bersyukur saya untuk itu, saya dibantu para dokter muda di sini yang mengumpulkan dana. Dengan uang itu, saya membeli resep tersebut dan membeli susu untuk anak saya,” tambah Sutini.

Untuk pengobatan terhadap Abdul Majid, diakui Sutini kalau pihak Rumah Sakit Adam Malik rencananya akan melakukan scan ulang terhadap Abdul Majid pada Selasa (6/5) besok. Setelah itu, pihak rumah sakit akan melakukan operasi pengangkatan tumor yang ada di kepala Abdul Majid.

“Kalau untuk makan, makan obat dan minum susu, sekarang dia menggunakan selang. Alatnya disediakan pihak rumah sakit ini. Kondisinya, sedih saya karena bisa dilihat kalau dia terus tergelatak seperti tidak bergerak, dengan jarum impus yang terus menembus dan melekat di tubuhnya,” beber Sutini. (ain/far)

Foto: Parlindungan Harahap/Sumut Pos Abdul Majid dan ibunya Sutini di RS Adam Malik.
Foto: Parlindungan Harahap/Sumut Pos
Abdul Majid dan ibunya Sutini di RS Adam Malik.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Masih ingat dengan kisah sedih Abdul Majid, remaja penderita lumpuh dan buta yang tinggal di bangunan eks Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Deliserdang di Jalan Mahoni Kecamatan Lubukpakam? Remaja berusia 15 tahun itu ternyata menderita tumor otak.

“Sejak Selasa (29/4) malam kemarin, kami sampai di sini. Pihak rumah sakit menyatakan anak saya harus dioperasi,” kata Sutini ketika ditemui Sumut Pos di ruang Rindu B1 16 Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan, Minggu (4/5) malam.

Lebih lanjut, wanita berusia sekitar 32 tahun itu mengaku dirinya menyesalkan sikap Pemkab Deliserdang yang tidak peduli dengan kondisi mereka. Bahkan dirinya harus mengurus kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), seorang diri. Sutini mengaku kesulitan dalam hal biaya makan dan lainnya selama di rumah sakit.

“Begitu tiba di RSU Deliserdang, saya diberi uang Rp200 ribu oleh Camat Lubuk Pakam yang membawa kami ke sana. Namun, setelah di rumah sakit, ternyata pihak rumah sakit tidak menerima Jamkesda, hingga saya mengurus BPJS sendiri, untuk juga digunakan di Rumah Sakit Adam Malik,” ujar Sutini menambahkan.

Kesedihan Sutini berlanjut saat anaknya dirawat di RSUP H Adam Malik Medan. Sejak anaknya dirawat di Rumah Sakit milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara itu, dirinya semakin telantar karena kehabisan biaya dan tidak mendapat bantuan dari pemerintah ataupun dermawan yang mau membantu meringankan bebannya. Dirinya bersama suaminya Junaidi yang menjaga Abdul Majid selama menjalani perawatan di RSUP H Adam Malik Medan dapat menyambung hidup hanya dari belas kasihan keluarga pasien lainnya yang memberi mereka makan.

“Memang untuk obat, sebagian melalui BPJS. Namun, ada juga resep yang saya harus beli di luar. Bersyukur saya untuk itu, saya dibantu para dokter muda di sini yang mengumpulkan dana. Dengan uang itu, saya membeli resep tersebut dan membeli susu untuk anak saya,” tambah Sutini.

Untuk pengobatan terhadap Abdul Majid, diakui Sutini kalau pihak Rumah Sakit Adam Malik rencananya akan melakukan scan ulang terhadap Abdul Majid pada Selasa (6/5) besok. Setelah itu, pihak rumah sakit akan melakukan operasi pengangkatan tumor yang ada di kepala Abdul Majid.

“Kalau untuk makan, makan obat dan minum susu, sekarang dia menggunakan selang. Alatnya disediakan pihak rumah sakit ini. Kondisinya, sedih saya karena bisa dilihat kalau dia terus tergelatak seperti tidak bergerak, dengan jarum impus yang terus menembus dan melekat di tubuhnya,” beber Sutini. (ain/far)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/