LUBUKPAKAM-Simulasi menjadi syarat wajib bagi Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA) sebelum beroperasi. Itulah sebab, hari ini, Sabtu (6/7) KNIA akan menggelar simulasi. Tidak tanggung-tanggung, 1.000 orang akan dilibatkan. Dari angka itu, 600 orang di antaranya diplot sebagai penumpang dan akan melakukan check in di bandara tersebut.
Sekenario simulasi diawali mulai masuk ke KNIA. Setiap kendaran yang hendak masuk harus melalui pintu gerbang bandara. Keterlibatan 1000 orang itu meliputi 600 orang sebagai penumpang, kemudian 400 orang meliputi pegawai PT Angkasa Pura (AP) II, dan personel keamanan.
Setiba di terminal Bandara KNIA. Penumpang melakukan check in di stan maskapai yang telah ada. Bagai penumpang yang menunggu giliran check in, mereka dapat menikmati fasilitas berupa ruangan ber-AC serta tempat duduk yang nyaman.
Bahkan, terminal KNIA menyediakan beberapa restoran, kafe, toko pakaian, toko parfum, toko oleh-oleh, dan beberapa lokasi tempat penukaran uang. Bagi penumpang yang belum akrab dengan KNIA dapat menghubungi meja informasi yang disediakan PT Angkasa Pura (PT AP II). Diperkirakan pelaksanan simulai dimulai pukul 07.00 WIB akan berakhir pada pukul 15.00 WIB.
Kesiapan pelaksanan simulasi itu telah mencapai seratus persen.
Oleh karena setiap bagian yang terlibat di KNIA telah siap melaksanan tugasnya masing-masing baik itu pada pelayanan, keamanan, kehumasan informasi, bahkan pihak maskapai siap mendukung.
Asisten Manajer Pelayanan Pengoperasian Bandara KNIA PT AP II, Anggiat Manulang, mengatakan setiap personel yang berada di KNIA siap memberikan pelayanan terbaik bagian penumpang. “Kita telah rekrut orang yang berlakon sebagai penumpang, “ terangnya.
Aggiat menekankan simulasi ini, selain sebagai syarat pengoperasian bandara, akan sangat penting bagi kesiapan Kualanamu sebagai bandara internasional. “Semual hasil simulai menjadi bahan evaluasi,” tambah Angiat.
Direktur Keuangan PT Angkasa Pura (AP) 2 Laurensius Manurung menambahkan simulasi dilakukan secara menyeluruh. “Mulai dari maskapai, instansi terkait, hingga katering akan diikutkan, seperti sudah benar-benar beroperasi,” katanya.
Ia menjelaskan, simulasi tersebut akan dimulai dari calon penumpang yang turun dari mobil atau kendaraan yang dinaikinya, check in dan memasukkan bagasi, hingga menunggu di ruang keberatan.
Meski pesawat yang akan diterbangkan tidak diikutsertakan dalam simulasi tersebut, tetapi seluruh proses yang dijalankan akan dikesankan seperti sungguhan. “Meski pesawatnya tidak ada, tetapi nanti seolah-olah ada,” katanya.
Dalam simulasi tersebut, pihaknya akan menghitung setiap waktu yang dihabiskan calon penumpang di bandara pengganti Bandara Polonia Medan itu. “Kita ingin tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan, mulai turun dari mobil, check in, hingga naik pesawat,” katanya.
Pantauan Sumut Pos, Jumat (5/7), di gedung terminal KNIA, Direktur Operasi Kebandarudaran, Endang Sumiarsa PT AP II, mengundang rapat stekholder yang bakal terlibat dalam beroperasinya KNIA. Dengan beralaskan ambal, rapat digelar dilantai dasar gedung terminal kedatangan.
Namun, di sisi ruangan lain, terlihat sejumlah pekerja tukang bangunan menyelesaikan stan atau kios yang telah disewa pihak ketiga. Kelihatan para tukang berpacu mengejar pengoperasian KNIA nantinya.
Berbagai produk bermerek mulai pakaian, kain, sampai restoran telah berbenah. Beberapa meter ruangan yang ada di sana mulai ‘disulap’ sesuai dengan brand produk yang bakal dijual.
Sebelumnya, Komisi V DPR-RI bersama pemerintah pusat (kementerian terkait) sepakat menghentikan pengoperasian Bandara Polonia, 24 Juli pukul 24.00 WIB. Hal itu dilakukan seiring dengan pelaksanan Soft Opening Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA).
“Pada 25 Juli pukul 00.00, KNO (Bandara Kualanamu) mulai beroperasi, artinya seluruh penerbangan di bandara sini,” papar Direktur Keuangan PT AP II Dr Laverensius Manurung SE MSI, dihadapan anggota Komisi V DPR-RI dan Menteri Perhubungan, serta Menteri PU dan rombongan di terminal keberangkatan KNIA, Kamis (2/4).
Ditambahkanya, meski masih banyak pembenahan yang harus dilakukan menjelang pelaksanan soft opening itu. Laverensius menekankan pihaknya telah melakukan publikasi terhadap lembaga-lembaga penerbangan internasional sebagai syarat pelaksanan soft openingsetiap bandara.
“Bila tertunda lagi, ini akan mempertaruhkan nama bangsa oleh karena itu mari sama-sama kita melakukan upaya mengeliminir kekurangan dari KNIA, khususnya aksesbilitasnya,” tambahnya.
Senada, Ketua Tim Komisi V DPR RI Drs. Laurens Bahang Dama, mendukung upaya PT AP II yang berencana melakukan soft opening KNIA pada 25 Juli mendatang. Oleh karenanya, pihak pihak terkait hendaknya lakukan terus menerus pembahasan serta evaluasi kesiapan pengoperasian KNIA atau KNO (kode penerbangan).
Diakui Laurens, pihaknya masih menemukan adanya kendala soal ganti rugi lahan jalan non-tol (arteri). “Ada sekitar 8 kepala keluarga yang masih bertahan dilahan eks PTPN II di Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjungmorawa, kita minta agar Pemerintah Provinsi Sumatera utara mencari jalan keluarnya itu,” tegasnya.
Menteri Perhubungan EE Mangindaan, selain menilai soal pembebasan lahan merupakan perlu pertibangan khusus, pihaknya menilai kendala krusial akses yang akan dihadapi saat pengoperasian KNIA ada timbulnya kemacetan lalu lintas di ruas jalan menuju bandara, untuk saat ini jalan arteri.
“Pasti akan terjadi keramaian, mari meminimalkan masalah, bukan sebaliknya menambah masalah. Soalnya saya tak bisa bayangkan antusias masyarakat baik lokal maupun luar yang akan menyaksikan bandara yang lebih megah dari Soekarno Hatta ini,” ungkap EE Mangindaan. (btr)