TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sumatera Utara menggelar edukusi penyaluran bantuan sosial nontunia Tahun 2022 program sembako dan program keluarga harapan di Hotel Amanda Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Selasa (5/7).
Penjabat (Pj) Wali Kota Tebingtinggi Muhammad Dimiyathi memaparkan peran serta Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) bersama petugas Dinas Sosial ada sebagai wujud pengentasan kemiskinan di Kota Tebingtinggi.
Jadi di Tebingtinggi kemiskinan karena prilaku (kultural) untuk merubah prilaku dengan berkata jujur dan pendapatan masyarakat masih rendah (struktural) dengan memperdayakan masyarakat.
Banyak program pemerintah yang sudah diberikan oleh pemerintah, apakah akan selamanya pemerintah mampu untuk mengalurkannya, pemerintah harus melakukan bangkitkan potensi apa yang di sumber daya manusia itu sendiri.
Pihak pemerintah kedepan pola bantuan akan berubah, ketika penerima di bawah umur masih produktif umur 40 tahun akan dibantu melalui program pemberdayaan sesuai kemampuan usaha keluarga penerima manfaat (KPM). “Potensi yang ada di maayarakat bisa digali, apa yang benar benar menjadi keahlian usaha di mamfaatkan sesuai kemampuan masyarakat, dengan demikian kemandirian bisa terwujud,” bilangnya.
Pj Wali Kota Tebingtinggi Muhamnad Dimiyathi juga menyampaikan bahwa angka stunting sebesar 17 persen saat ini untuk Tebingtinggi. Kita berharap angka stuntibg pada tahun 2023 turun 12-14 persen. Peran kita adalah melakukan pendataan, apakah akibat kemiskinan atau prilaku dengan salahnya pola asuh dan prilaku di keluarga itu. “Data veripikasi dan validasi itu akan di kombain ke data BKKBN Pusat melalui DTKS. Verifikasi data kependudukan tetap melibatkan data Disdukcapil Kota Tebingtinggi untuk memenuhi data penduduk yang benar benar akurasi dan valid,” paparnya.
Kadis Sosial Kota Tebingtinggi, Khairil Anwar menjelaskan bahwa kemiskinan adalah di mana kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan dan kesehatan. Dalam pengelolaan kesejahteraan sosial sudah diatur dalam Permensos Nomor: 3 tahun 2021 tentang pengelolaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Ada 28.598 kepala keluarga yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dengan hitungan 90.615 jiwa penduduk Kota Tebingtinggi hingga bulan April 2022,” papar Khairil Anwar.
Deputi Bank Indonesia perwakilan Provinsi Sumatera Utara, Nasrullah mendukung program bansos melalui Bank Himbara yang seperti dilaksanakan Bank BRI di Kota Tebingtinggi. Bansos akan dilakukan secara non tunai yang langsung masuk ke rekening masyarakat untuk di belanjakan di langsung ke e warung elektronik yang ditunjuk oleh pemerintah. (ian/azw)