25 C
Medan
Saturday, December 6, 2025

WBP Lapas Binjai Ikuti Program Rehabilitasi

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2A Binjai melaksanakan program rehabilitasi pemasyarakatan terhadap puluhan warga binaan pemasyarakatan (WBP). Program rehabilitasi itu, diawali dari adanya tes urine secara mendadak dan acak.

Program ini dilakukan mendadak dan acak, untuk memastikan komitmen WBP yang menjadi peserta dalam proses pemulihan. Langkah ini juga menciptakan lingkungan Lapas Binjai yang bersih dari penyalahgunaan narkoba.

Tes urine dilaksanakan di blok rehabilitasi. Petugas medis juga dilibatkan dan mendapat pengawasan ketat dari petugas keamanan.
Pelaksanaan ini berjalan sesuai prosedur, mulai dari verifikasi identitas hingga pengambilan sampel urine. Hal tersebut untuk menjaga integritas dan transparansi hasil.

Kalapas Binjai, Wawan Irawan menjelaskan, tes urine dadakan dan acak merupakan serangkaian bagian penting dalam tahapan asesmen awal peserta yang mengikuti program rehabilitasi pemasyarakatan. “Kami ingin memastikan, setiap peserta memang dalam kondisi siap untuk mengikuti program rehabilitasi secara serius,” ungkap Wawan, Selasa (5/8).

“Ini adalah bentuk keseriusan kami dalam mendukung upaya pemulihan serta menciptakan lingkungan lapas yang sehat dan bebas dari narkoba,” imbuhnya.

Hasil tes urine ini, nantinya akan menjadi satu indikator dalam penentuan kelanjutan program rehabilitasi bagi masing-masing peserta.
Program rehabilitasi pemasyarakatan merupakan satu bentuk pembinaan yang ditujukan untuk memulihkan narapidana dari ketergantungan narkotika, dengan pendekatan medis, sosial, dan kepribadian.

Seluruh peserta diharapkan dapat menunjukkan komitmen penuh dalam mengikuti setiap tahapan rehabilitasi yang telah dirancang oleh tim pelaksana bersama mitra dari instansi terkait. (ted/saz)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2A Binjai melaksanakan program rehabilitasi pemasyarakatan terhadap puluhan warga binaan pemasyarakatan (WBP). Program rehabilitasi itu, diawali dari adanya tes urine secara mendadak dan acak.

Program ini dilakukan mendadak dan acak, untuk memastikan komitmen WBP yang menjadi peserta dalam proses pemulihan. Langkah ini juga menciptakan lingkungan Lapas Binjai yang bersih dari penyalahgunaan narkoba.

Tes urine dilaksanakan di blok rehabilitasi. Petugas medis juga dilibatkan dan mendapat pengawasan ketat dari petugas keamanan.
Pelaksanaan ini berjalan sesuai prosedur, mulai dari verifikasi identitas hingga pengambilan sampel urine. Hal tersebut untuk menjaga integritas dan transparansi hasil.

Kalapas Binjai, Wawan Irawan menjelaskan, tes urine dadakan dan acak merupakan serangkaian bagian penting dalam tahapan asesmen awal peserta yang mengikuti program rehabilitasi pemasyarakatan. “Kami ingin memastikan, setiap peserta memang dalam kondisi siap untuk mengikuti program rehabilitasi secara serius,” ungkap Wawan, Selasa (5/8).

“Ini adalah bentuk keseriusan kami dalam mendukung upaya pemulihan serta menciptakan lingkungan lapas yang sehat dan bebas dari narkoba,” imbuhnya.

Hasil tes urine ini, nantinya akan menjadi satu indikator dalam penentuan kelanjutan program rehabilitasi bagi masing-masing peserta.
Program rehabilitasi pemasyarakatan merupakan satu bentuk pembinaan yang ditujukan untuk memulihkan narapidana dari ketergantungan narkotika, dengan pendekatan medis, sosial, dan kepribadian.

Seluruh peserta diharapkan dapat menunjukkan komitmen penuh dalam mengikuti setiap tahapan rehabilitasi yang telah dirancang oleh tim pelaksana bersama mitra dari instansi terkait. (ted/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru