SIBOLGA, SUMUTPOS.CO-Sebanyak 10 unit becak yang diketahui bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk Pemko Sibolga, ditemukan terlantar di salah satu ruko yang ada di Kota Beringin, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga, Senin (5/10).
Informasi yang diperoleh Sumut Pos, 10 unit becak tersebut merupakan bantuan Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun 2018. Namun entah alasan apa, becak merek Viar itu tidak dibagikan kepada masyarakat, dan malah disimpan di tempat tersembunyi.
Menurut warga Sibolga Kota, Rian Naibaho (42), mereka tidak mengetahui untuk siapa becak dibagikan.
“Entah punya siapa becak itu, kami saja bingung. Sejak awal becak becak itu ada di sini, tidak ada dibagikan kepada masyarakat, makanya kami heran. Sesuai dengan yang tertulis di body becak tersebut, merupakan pengadaan anggaran tahun 2018,” bebernya.
Rian berharap, Pemerintah Kota Sibolga segera melakukan proses terhadap becak becak bantuan itu. “Kalau tidak difungsikan, seharusnya becak itu dipulangkan kepada pemberinya. Jangan jadi kayak sampah di sini. Pasti ini ulah oknum-oknum pejabat nakal,”katanya.
Sementara pantauan Sumut Pos di lokasi, tampak becak bantuan tersebut teronggok di samping ruko, dan sekeliling bodi mesin sudah ditumbuhi semak belukar. Sementara itu, pihak Dinas LHKP Kota Sibolga yang hendak dikonfirmasi tidak ada di kantornya, dan hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi resmi dari pemerintah Kota Sibolga.(mag-8/han)
SIBOLGA, SUMUTPOS.CO-Sebanyak 10 unit becak yang diketahui bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk Pemko Sibolga, ditemukan terlantar di salah satu ruko yang ada di Kota Beringin, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga, Senin (5/10).
Informasi yang diperoleh Sumut Pos, 10 unit becak tersebut merupakan bantuan Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun 2018. Namun entah alasan apa, becak merek Viar itu tidak dibagikan kepada masyarakat, dan malah disimpan di tempat tersembunyi.
Menurut warga Sibolga Kota, Rian Naibaho (42), mereka tidak mengetahui untuk siapa becak dibagikan.
“Entah punya siapa becak itu, kami saja bingung. Sejak awal becak becak itu ada di sini, tidak ada dibagikan kepada masyarakat, makanya kami heran. Sesuai dengan yang tertulis di body becak tersebut, merupakan pengadaan anggaran tahun 2018,” bebernya.
Rian berharap, Pemerintah Kota Sibolga segera melakukan proses terhadap becak becak bantuan itu. “Kalau tidak difungsikan, seharusnya becak itu dipulangkan kepada pemberinya. Jangan jadi kayak sampah di sini. Pasti ini ulah oknum-oknum pejabat nakal,”katanya.
Sementara pantauan Sumut Pos di lokasi, tampak becak bantuan tersebut teronggok di samping ruko, dan sekeliling bodi mesin sudah ditumbuhi semak belukar. Sementara itu, pihak Dinas LHKP Kota Sibolga yang hendak dikonfirmasi tidak ada di kantornya, dan hingga berita ini diturunkan belum ada konfirmasi resmi dari pemerintah Kota Sibolga.(mag-8/han)