34.5 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Dinas Pariwisata Dairi Harapkan TWI Sitinjo Segera Dibuka

Kadis Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Dairi, Mahadi Kudadiri.

DAIRI, SUMUTPOS.CO- Dinas Pariwisata, Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Dairi, berharap obyek wisata Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo, Kecamatan Sitinjo bisa segera dibuka bagi pengunjung.

Untuk pembukaan TWI, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi telah mengusulkan ke Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Satuan Tugas  (Satgas) Covid-19.

“Usulan ke Gubernur Sumut telah disampaikan, namun sampai sekarang belum ada jawaban/persetujuan,” ujar Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan Pemuda dan Olahraga, Mahadi Kudadiri, Kamis (5/11).

Mahadi mengatakan, usulan pembukaan kunjungan ke TWI Sitinjo juga ditetapkan melalui Peraturan Bupati (Perbup) sebagai dasar hukum, ucapnya.

Sebagai langkah persiapan lanjut Mahadi, Disbudparpora telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya para pelaku usaha (pedagang). Bilamana nantinya tempat wisata itu dibuka, mereka harus mematuhi Protokol Kesehatan dengan membuat pernyataan.

“Begitu mendapat persetujuan dari Gubsu atau Satgas covid-19 Provsu, TWI akan segera kita buka,” ucapnya.

Personel pariwisata sudah siap termasuk koordniasi ke Satgas Covid-19. Pihaknya akan menempatkan petugas sesuai cluster/tempat favorit yang kerap dikunjungi wisatawan memberikan imbauan supaya tidak berkerumun.

“Petugas akan ditempatkan 3-4 orang seperti di Taman Firdaus, Bukit Golgota, Lokasi Gereja dan Bahtera Nuh dan disekitar Mesjid. Petugas akan menghimbau sekaligus mengerahkan masyarakat supaya tidak berkerumun,” lanjutnya.

Dinas Pariwisata juga akan menyediakan thermogun (alat pengukur suhu tubuh), memyediakan tempat cuci tangan serta menghimbau pelaku usaha agar menghimbau pengunjung mematuhi Prokes seperti memakai masker, ujar Mahadi.

Mahadi menyebutkan, TWI sendiri telah ditutup sejak akhir bulan Maret 2020 lalu. Hingga sekarang, kegiatan ekonomi di sana terhenti. Target pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2020 dari TWI Sitinjo sebesar Rp1,3 miliar. Sementara, realisasi sebelum Covid-19, baru Rp300 juta lebih, capaian di bulan Januari-Maret 2020.

“Kita berharap, disamping menambah PAD, pembukaan TWI akan membantu sekitar 50-60 pelaku ekonomi kreatif disana. Begitu dibuka, ekonomi pasti bergerak disana. Disamping itu, jika TWI terlalu lama tidak kita buka berdampak negatif terhadap sejumlah fasilitas disana karena jarang digunakan,” ungkapnya.

Dimasa pandemi Corona, kesempatan untuk melalukan pembenahan taman, dan melengkapi mobiler penginapan. Sehingga, begitu dibuka TWI sebagai icon Dairi siap menyambut para wisatawan.

Disinggung soal tempat wisata pantai Silalahi di kawasan Danau Toba yang sudah banyak dikunjungi wisatawan. Khusus kawasan Silalahi, Dinas Pariwisata sulit untuk melarang pengunjung karena lokasi wisata Danau Toba itu juga areal permukiman masyarakat kecamatan Silahisabungan.

“Beda dengan TWI bisa ditutup total, artinya tidak bisa bebas. Pun demikian, Dinas Pariwisata tetap memberikan imbauan kepada masyarakat ataupun pengunjung tetap mematuhi Prokes Covid-19 seperti memakai masker, tidak berkerumun dan pihaknya menyediakan tempat cuci tangan (wastaple) disejumlah lokasi seperti di dermaga wisata,” pungkasnya. (rud/ram)

Kadis Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Dairi, Mahadi Kudadiri.

DAIRI, SUMUTPOS.CO- Dinas Pariwisata, Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Dairi, berharap obyek wisata Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo, Kecamatan Sitinjo bisa segera dibuka bagi pengunjung.

Untuk pembukaan TWI, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi telah mengusulkan ke Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Satuan Tugas  (Satgas) Covid-19.

“Usulan ke Gubernur Sumut telah disampaikan, namun sampai sekarang belum ada jawaban/persetujuan,” ujar Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan Pemuda dan Olahraga, Mahadi Kudadiri, Kamis (5/11).

Mahadi mengatakan, usulan pembukaan kunjungan ke TWI Sitinjo juga ditetapkan melalui Peraturan Bupati (Perbup) sebagai dasar hukum, ucapnya.

Sebagai langkah persiapan lanjut Mahadi, Disbudparpora telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya para pelaku usaha (pedagang). Bilamana nantinya tempat wisata itu dibuka, mereka harus mematuhi Protokol Kesehatan dengan membuat pernyataan.

“Begitu mendapat persetujuan dari Gubsu atau Satgas covid-19 Provsu, TWI akan segera kita buka,” ucapnya.

Personel pariwisata sudah siap termasuk koordniasi ke Satgas Covid-19. Pihaknya akan menempatkan petugas sesuai cluster/tempat favorit yang kerap dikunjungi wisatawan memberikan imbauan supaya tidak berkerumun.

“Petugas akan ditempatkan 3-4 orang seperti di Taman Firdaus, Bukit Golgota, Lokasi Gereja dan Bahtera Nuh dan disekitar Mesjid. Petugas akan menghimbau sekaligus mengerahkan masyarakat supaya tidak berkerumun,” lanjutnya.

Dinas Pariwisata juga akan menyediakan thermogun (alat pengukur suhu tubuh), memyediakan tempat cuci tangan serta menghimbau pelaku usaha agar menghimbau pengunjung mematuhi Prokes seperti memakai masker, ujar Mahadi.

Mahadi menyebutkan, TWI sendiri telah ditutup sejak akhir bulan Maret 2020 lalu. Hingga sekarang, kegiatan ekonomi di sana terhenti. Target pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2020 dari TWI Sitinjo sebesar Rp1,3 miliar. Sementara, realisasi sebelum Covid-19, baru Rp300 juta lebih, capaian di bulan Januari-Maret 2020.

“Kita berharap, disamping menambah PAD, pembukaan TWI akan membantu sekitar 50-60 pelaku ekonomi kreatif disana. Begitu dibuka, ekonomi pasti bergerak disana. Disamping itu, jika TWI terlalu lama tidak kita buka berdampak negatif terhadap sejumlah fasilitas disana karena jarang digunakan,” ungkapnya.

Dimasa pandemi Corona, kesempatan untuk melalukan pembenahan taman, dan melengkapi mobiler penginapan. Sehingga, begitu dibuka TWI sebagai icon Dairi siap menyambut para wisatawan.

Disinggung soal tempat wisata pantai Silalahi di kawasan Danau Toba yang sudah banyak dikunjungi wisatawan. Khusus kawasan Silalahi, Dinas Pariwisata sulit untuk melarang pengunjung karena lokasi wisata Danau Toba itu juga areal permukiman masyarakat kecamatan Silahisabungan.

“Beda dengan TWI bisa ditutup total, artinya tidak bisa bebas. Pun demikian, Dinas Pariwisata tetap memberikan imbauan kepada masyarakat ataupun pengunjung tetap mematuhi Prokes Covid-19 seperti memakai masker, tidak berkerumun dan pihaknya menyediakan tempat cuci tangan (wastaple) disejumlah lokasi seperti di dermaga wisata,” pungkasnya. (rud/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/