BINJAI, SUMUTPOS.CO – Proses belajar mengajar di Sekolah Menengah Atas Negeri 7 Binjai sudah kembali normal, Rabu (6/11/2024). Hal tersebut terungkap ketika wartawan mendatangi sekolah yang beralamat di Jalan Sawi, Kelurahan Payaroba, Binjai Barat.
Kepala SMAN 7 Binjai, Khaidir kemudian membeberkan alasan yang menjadi pemicu muridnya melakukan demonstrasi. “Mulanya kami melakukan razia handphone murid, karena di handphone mereka gawat-gawat kali, jadi marah mereka karena razia handphone,” ujar Khaidir saat diwawancarai.
Kata dia, ditemukan adanya video asusila di beberapa telepon selular genggam milik murid SMAN 7 Binjai. Menurut dia, temuan itu pun ditunjukkan kepada polisi yang hadir saat pelajar melakukan demonstrasi.
Namun saat ditanya bukti terkait video asusila dan judi online, Khaidir tidak mau membeberkan. Dia beralasan, hal tersebut sudah menyangkut privasi.
Padahal, wartawan hanya ingin menyelaraskan ucapannya melalui bukti yang ditunjukkan. Bahkan, wartawan tersebut juga berjanji bahwa dokumentasi itu bukan untuk disebarluaskan, apalagi dipublikasikan.
“Karena ada privasi, jadi tidak bisa kami kasih tau. Sudah kami kasih tau ke pihak kepolisian,” ucap Khaidir.
Dia menambahkan, orang tua murid tidak ada yang keberatan. Justru sebaliknya, kata dia, mengucapkan terima kasih kepada SMAN 7 Binjai.
Khaidir juga menyinggung soal masalah dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang disebut-sebut dalam tuntutan murid pada aksi demo tersebut. “Siapa yang berani mengguit. Katanya ada kena administrasi Rp50 ribu. Jadi ada anggota yang jahat yang awak tak tau mengutip Rp50 ribu ke murid,” kata Khaidir.
Artinya Khaidir mengaku, jika ada anggotanya yang melakukan aksi pengutipan liar. Saat wawancara berlangsung, beberapa orang masuk ke ruangan dengan mengenakan pakaian dinas warna putih berlogo Pemprov Sumut.
Akibatnya, wawancara pun berhenti. Khaidir menyuruh wartawan menunggu di luar.
Sejatinya secara etika, Khaidir menyelesaikan wawancara lebih dulu dan setelahnya berjumpa dengan orang lain. “Nanti kita jumpa ya,” ucap Khaidir kepada awak media yang bergegas meninggalkan Kepala SMAN 7 Binjai ini.
Pantauan wartawan, ada beberapa fasilitas yang rusak terlihat di SMAN 7 Binjai. Karena fasilitas yang rusak itu juga, hal tersebut menjadi tuntutan murid.
Selain itu, lantai lapangan futsal pun terlihat rusak dan jaring gawang sudah tak terpasang. Hal serupa juga terjadi di lapangan voli, jaring pada net yang terpasang pun rusak.
Bahkan, salah satu ruangan belajar untuk pelajar yang beragama kristen pun, terlihat atap plafonnya sudah berlubang dan diduga bocor karena di bawahnya ada beberapa titik ember yang menampung. Sebelumnya, puluhan hingga seratusan murid mogok belajar dan menyampaikan aspirasinya di sekolah.
Aksi damai ini diketahui usai video pelajar menggelar aksi, viral berseliweran di media sosial. Dalam video, terdengar teriakan pelajar kepada massa untuk menyuruh seseorang keluar dari kantor.
Teriakan tersebut menggema dari mulut pelajar saat berada di depan sebuah ruangan. Diduga ruangan tersebut adalah ruang kerja Kepala SMAN 7 Binjai, Khaidir.
“Mana suara kita! Keluarkan dia dari kantornya,” ujar salah seorang pelajar yang disambut teriakan lainnya. (ted/han)