25 C
Medan
Friday, January 24, 2025

Elakkan KA, Bus Sentosa Masuk Parit

TEBING TINGGI- Bus Sentosa Transport BK 7062 DO jurusan Parapat-Medan masuk ke parit sedalam dua meter di Jalan AMD, tepatnya di Simpang Beo pintu perlintasan kereta api di Jalan HM Yamin, Tebing Tinggi. Tabrakan itu terjadi  karena bus menghindarkan bus lain dari arah berlawanan dan kerata api (KA) yang sedang melintas, Senin (5/12) sekira pukul 10.25 WIB.

Akibat peristiwa itu, sembilan orang mengalami luka-luka. Kini, para korbannya dirawat di RS Sri Pamela, Kota Tebing Tinggi. Adapun kesembilan korban itu, supir bus, Suro Sihombing (41) warga Pematangsiantar, Yana br Saragih (20), Mihel Br Sembiring (63), Hendri (29), Umi Br Saragih (40), Basar Simanjorang (50), Hetty Trisna (32), Hasudungan Gultom (32) dan Rosmina Br Hutabarat (48).

Di temui di RS Pamela, Hendri mengatakan bus yang ditumpanginya ketika itu dalam kecepatan tinggi, karena saling kejar-kejaran dengan satu bus penumpang Sejahtera. Saat itu para penumpang sudah mengingatkan supir agar memperlambat kecepatan busnya. Namun, tak mendengarkan apa kata penumpang, bus tetap melaju dan memotong laju bus Sejahtera.  Belum sempat memotong, tiba-tiba ada bus kecepatan tinggi datang dari Pematangsiantar menuju Medan.

Saat itulah, tuturnya bus mengelakkan tabrakan dan masuk ke dalam parit. Tapi, sebelumnya bus juga mengelak menabrak plang perlintasan KA.”Sopir buang setir ke kanan, saat itu KA sedang melintas. Bus terbang setinggi dua meter dan kemudian masuk ke dalam parit sedalam dua meter,” ceritanya.

Lebih lanjut, dia menyebutkan ketika itu penumpang berteriak histeris dan menangis, akibatnya penumpang saling bertumpuk. “Banyak penumpang saling injak untuk menyelamatakan diri keluar dari dalam bus,” katanya sembari meminta bus Sentosa menanggung biaya perobatan penumpang.

Sedangkan supir bus, Suro Sihombing mengaku bus yang dikendarainya tidak berfungsi dengan baik. Sebab, dua kali injak remnya, tetapi bus tetap meluncur dengan kecepatan tinggi. “Remnya blong pak, dari pada kami satu bus tabrakan dengan kereta api, lebih baik bus saya banting stir ke kanan,” katanya.

Kasat Lantas Polres Tebing Tinggi AKP Juliani Prihatini membenarkan kejadian tersebut. Kini pihaknya sedang menyelidiki apa penyebab lakalantas tunggal tersebut. (mag-3)

TEBING TINGGI- Bus Sentosa Transport BK 7062 DO jurusan Parapat-Medan masuk ke parit sedalam dua meter di Jalan AMD, tepatnya di Simpang Beo pintu perlintasan kereta api di Jalan HM Yamin, Tebing Tinggi. Tabrakan itu terjadi  karena bus menghindarkan bus lain dari arah berlawanan dan kerata api (KA) yang sedang melintas, Senin (5/12) sekira pukul 10.25 WIB.

Akibat peristiwa itu, sembilan orang mengalami luka-luka. Kini, para korbannya dirawat di RS Sri Pamela, Kota Tebing Tinggi. Adapun kesembilan korban itu, supir bus, Suro Sihombing (41) warga Pematangsiantar, Yana br Saragih (20), Mihel Br Sembiring (63), Hendri (29), Umi Br Saragih (40), Basar Simanjorang (50), Hetty Trisna (32), Hasudungan Gultom (32) dan Rosmina Br Hutabarat (48).

Di temui di RS Pamela, Hendri mengatakan bus yang ditumpanginya ketika itu dalam kecepatan tinggi, karena saling kejar-kejaran dengan satu bus penumpang Sejahtera. Saat itu para penumpang sudah mengingatkan supir agar memperlambat kecepatan busnya. Namun, tak mendengarkan apa kata penumpang, bus tetap melaju dan memotong laju bus Sejahtera.  Belum sempat memotong, tiba-tiba ada bus kecepatan tinggi datang dari Pematangsiantar menuju Medan.

Saat itulah, tuturnya bus mengelakkan tabrakan dan masuk ke dalam parit. Tapi, sebelumnya bus juga mengelak menabrak plang perlintasan KA.”Sopir buang setir ke kanan, saat itu KA sedang melintas. Bus terbang setinggi dua meter dan kemudian masuk ke dalam parit sedalam dua meter,” ceritanya.

Lebih lanjut, dia menyebutkan ketika itu penumpang berteriak histeris dan menangis, akibatnya penumpang saling bertumpuk. “Banyak penumpang saling injak untuk menyelamatakan diri keluar dari dalam bus,” katanya sembari meminta bus Sentosa menanggung biaya perobatan penumpang.

Sedangkan supir bus, Suro Sihombing mengaku bus yang dikendarainya tidak berfungsi dengan baik. Sebab, dua kali injak remnya, tetapi bus tetap meluncur dengan kecepatan tinggi. “Remnya blong pak, dari pada kami satu bus tabrakan dengan kereta api, lebih baik bus saya banting stir ke kanan,” katanya.

Kasat Lantas Polres Tebing Tinggi AKP Juliani Prihatini membenarkan kejadian tersebut. Kini pihaknya sedang menyelidiki apa penyebab lakalantas tunggal tersebut. (mag-3)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/