LANGKAT- Seribuan warga Dusun Tahun 10 Titi Kurus, Desa Sei Bamban, Kecamatan Batang Sarangan dan Dusun Tahun 20, Desa Kebun Balok, Kecamatan Batang Sarangan, bentrok dengan anggota mafia getah, Selasa (5/4) malam sekira pukul 21.30 WIB.
Peristiwa ini berawal dari tidak bersedianya Sumino (40) warga Dusun Jati Mulya, Desa Sei Bamban menjual getah miliknya kepada pimpinan mafia getah Batang Sarangan, berinisial KG (35) warga Dusun Namunggas, Desa Kwala Sawit, Kecamatan Batang Sarangan.
Ketidakpatuhan Sumino tadi, membuat KG berang dan merasa dilecehkan. Dengan kekuasaan yang dimilikinya, KG pun memerintahkan empat orang anak buahnya untuk menemui Sumino, agar menjual getahnya kepada KG.
Lagi-lagi, permintaan anak buah KG, ditolak mentah-mentah oleh Sumino dengan alasan, kalau dia sudah memiliki agen getah sendiri. Namun, alasan Sumino membuatnya harus beradu fisik dengan 4 anak buah KG. Adu jotos pun terjadi.
Karena kalah dengan jumlah dan tertekan, Sumino mengambil sebilah parang di rumahnya dan secara membabi buta menyerang keempat anak buah KG. Ternyata, serangan membabi buta Sumino, mengenai tangan salah seorang utusan KG. Karena ada yang terluka, ketiga utusan lainnya meninggalkan Sumino dan membawa temannya untuk berobat.
Tak sampai di situ, selang beberapa jam kemudian, puluhan anggota KG kembali mendatangi rumah Sumino untuk membalas dendam. Beruntung, Sumino sudah meninggalkan rumah, bersama anak dan istrinya bersembunyi. Meski Sumino selamat, namun rumah dan seisinya, menjadi amukan anggota KG hingga hacur berantakan.
Sejak peristiwa itu, kondisi Batang Sarangan mulai tidak kondusif. Puncaknya, Selasa (5/4) malam, ribuan warga sepakat untuk melakukan perlawanan kepada KG. Dengan membawa kelewang dan mengenakan ikat kepala, ribuan warga melakukan penyisiran terhadap sejumlah tempat yang dicurigai menjadi persembunyian KG.
Setelah melakukan penyisiran di sejumlah kawasan, warga tak kunjung berhasil menemukan pimpinan mafia getah Batang Sarangan itu. Lalu warga berkumpul di Kelurahan Pekan Batang Sarangan menunggu kepulangan KG. Secara kebetulan, satu unit mobil could diesel BK 8508 RD milik KG berisi getah, melintas di Pekan Batang Sarangan dan tak ayal mobil tersebut menjadi sasaran kemarahan warga dengan membakarnya di tengah-tengah lapangan bola kaki Batang Sarangan.
Tak sampai di situ, dua unit sepeda motor milik anggota KG juga turut menjadi amukan warga yang sudah kesal dengan ulah KG yang gemar menganiaya warga. Peristiwa ini juga membuat lutut Camat Batang Sarangan Zainul Arifin gemetar dan kabur dari rumah dinasnya.
Keterangan Partono (62) tokoh masyarakat setempat menyebutkan, aksi brutal yang dilakukan warga ini, merupakan bentuk kekesalan terhadap KG yang kerab melakukan penganiayaan kepada warga yang tidak bersedia menjual getah kepadanya. Sekaligus kekesalan terhadap aparat kepolisian yang tidak respon dan terkesan melakukan pembiaran atas prilaku KG kepada warga. “Kami sudah kelewat kesal, makanya bisa mengumpulkan semua warga untuk melakukan perlawanan. Habis, kalau dilapor ke polisi tidak mempan, bolak balik dilaporkan, tidak kunjung ada tindakan, malah pelapor yang dihajar mafia, jadi mau lapor kemana lagi,” kesal Partono. Camat Batang Sarangan Zainul Arifinmengaku, bersembunyi untu menghindar amukan warga. (ndi)