25 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Tol Tebing-Kualanamu Sudah Ditenderkan

LUBUK PAKAM- Proyek pembangunan jalan bebas hambatan (Tol) dari Kualanamu menuju Kota Tebingtinggi tahun 2013 ini sudah ditenderkan. Sebelumnya pembangunan jalan tol Medan ke Bandara Kualanamu sepajang 18 Km sudah rampung.

“Pembebasan tanah sekarang masih berjalan. Tol Kualanamu-Tebingtinggi memang harus dilaksanakan, karena itu akan mendukung proyek pembangunan Kawasan Industri Barat atau MP3I di Sei Mangke Kabupaten Simalungun dan pembangunan Pelabuhan terbesarn
di Kuala Tanjung Kabupaten Batubara,” ujar Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan Umum Ir Hermanto Dardak ketika di Rumah Dinas WaliKota Tebingtinggi Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Selasa sore (21/5).

Sebelumnya, Hermanto meninjau Bandara Kualanamu pagi harinya. Di Bandara Kualanamu, ia mengatakan bahwa keterlambatan pelaksanan pembangunan jalan akses khusus ke Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA) tidak menghalangi pelaksanaan pengoperasiannya. Untuk itu akan dipergunakan tiga jalur akses alternatif. Ada tiga akses jalan nasional yang bakal dipakai menuju KNIA. “Tiga akses itu Jalan Gatot Subroto-Tembung-Batangkuis-KNIA, kedua Simpang Kayu Besar Tanjungmorawa-KNIA dan ketiga Simpang Kayu Besar-Lubukpakam-Bakaran Batu-KNIA. Jalan itu akan siap dan dapat digunakan pada saat peresmian bandara nanti,” bilang Hermanto di hadapan wartawan.

Wamen PU sendiri mengaku bahwa mengecek jalur ketiga jalan itu. “Khusus untuk jalur arteri akan ada empat jalur, meski ada beberapa titik yang dua jalur tapi akan beriringan dengan pembangunan jalan tol nanti,” kata Wamenhub didampingi Kepala Balai Besar Jalan Nasional Wijaya Seta dan pejabat Kementerian Perhubungan serta Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara Effendi Pohan.

Hingga saat ini, lanjutnya, pelaksanan pembangunan akses khusus menuju KNIA berupa jalan kedua Simpang Kayu Besar Tanjungmorawa-KNIA masih terkendala karena pelaksanan pembangunan flyover masih satu yang telah selesai dilakukan, flyover itu telah dapat dipakai menunggu pelaksanan pembangunan flyover yang satu laginya dikerjakan pelaksanan pada bulan Juni mendatang.

Selain itu, saat ini pelaksanan pembangunan jalan tol yang pendaanya dari bantuan Negara Cina sedang memasuki tahap pematangan lahan serta pembebasan lahan. Untuk jalan tol jalur KNIA melalui Desa Petapahan tidak mengalami kendala.”ini juga sedang dalam proses pelaksanan pekerjaan,”ungkapnya.

Ditambahaknya, kondisi pelaksanan pembangunan jalan tol Medan-KNIA, saat ini penimbunannya sudah mencapai 65 persen. “Mudah-mudahan pada 2014 mendatang sudah rampung,” harap Wamenhub yang hanya singkat melihat terminal keberangkatan KNIA karena akan melanjutkan perjalanan mengecek kondisi Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) hingga ke Padangsidempuan (Tapanuli Selatan).

Kunjungan Wamen PU Herman Dardak kemarin disambut Direktur Operasional PT Angkasa Pura II, Endang A Suwarsa, Wakil Dirjen Perhubungan M Sidabutar, Pimpinan Project Implementation Unit (PIU) PT Angkasa Pura II KNIA, Ir. Joko Waskito dan Kasi Humas PIU, Wisnu Budi Setianto SH.
Pemberitaan sebelumnya, Menteri Pekerjan Umum Republik Indonesia Djoko Kirmanto telah melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan jalan bebas hambatan atau jalan tol Medan-Kualanamu sepanjang 17, 8 kilometer (Km) di Desa Penara Kecamatan Batang Kuis, Rabu (7/11), lalu. Pelaksanan pekerjan pembangunan itu nantinya akan membutuhkan waktu sekitar 700 hari.

Selain itu pelaksanan pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu terdiri dari bagian pertama sector I sepanjang 10.75 Km diawali di kilometer 32 tol Balmera, sisanya dilanjutkan pada sector II sampai ke Kualanamu. Dengan mengunakan kontruksi pengerasan kaku (Rigid pavement) lahan jalan dengan dua arah empat lajur.

Nantinya jalan tol tersebut memiliki 7 unit jembatan penyebarangan (overpass), empat buah jalan dibawa jalan tol, lima jembatan bawa, tiga unit gerbang tol, dua tempat istirahat.

Pembangunan jalan tol itu menelan biaya Rp 1,507 triliun yang sumber dananya pinjaman dari pemerintah cina. (ian/btr)

LUBUK PAKAM- Proyek pembangunan jalan bebas hambatan (Tol) dari Kualanamu menuju Kota Tebingtinggi tahun 2013 ini sudah ditenderkan. Sebelumnya pembangunan jalan tol Medan ke Bandara Kualanamu sepajang 18 Km sudah rampung.

“Pembebasan tanah sekarang masih berjalan. Tol Kualanamu-Tebingtinggi memang harus dilaksanakan, karena itu akan mendukung proyek pembangunan Kawasan Industri Barat atau MP3I di Sei Mangke Kabupaten Simalungun dan pembangunan Pelabuhan terbesarn
di Kuala Tanjung Kabupaten Batubara,” ujar Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan Umum Ir Hermanto Dardak ketika di Rumah Dinas WaliKota Tebingtinggi Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Selasa sore (21/5).

Sebelumnya, Hermanto meninjau Bandara Kualanamu pagi harinya. Di Bandara Kualanamu, ia mengatakan bahwa keterlambatan pelaksanan pembangunan jalan akses khusus ke Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA) tidak menghalangi pelaksanaan pengoperasiannya. Untuk itu akan dipergunakan tiga jalur akses alternatif. Ada tiga akses jalan nasional yang bakal dipakai menuju KNIA. “Tiga akses itu Jalan Gatot Subroto-Tembung-Batangkuis-KNIA, kedua Simpang Kayu Besar Tanjungmorawa-KNIA dan ketiga Simpang Kayu Besar-Lubukpakam-Bakaran Batu-KNIA. Jalan itu akan siap dan dapat digunakan pada saat peresmian bandara nanti,” bilang Hermanto di hadapan wartawan.

Wamen PU sendiri mengaku bahwa mengecek jalur ketiga jalan itu. “Khusus untuk jalur arteri akan ada empat jalur, meski ada beberapa titik yang dua jalur tapi akan beriringan dengan pembangunan jalan tol nanti,” kata Wamenhub didampingi Kepala Balai Besar Jalan Nasional Wijaya Seta dan pejabat Kementerian Perhubungan serta Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumatera Utara Effendi Pohan.

Hingga saat ini, lanjutnya, pelaksanan pembangunan akses khusus menuju KNIA berupa jalan kedua Simpang Kayu Besar Tanjungmorawa-KNIA masih terkendala karena pelaksanan pembangunan flyover masih satu yang telah selesai dilakukan, flyover itu telah dapat dipakai menunggu pelaksanan pembangunan flyover yang satu laginya dikerjakan pelaksanan pada bulan Juni mendatang.

Selain itu, saat ini pelaksanan pembangunan jalan tol yang pendaanya dari bantuan Negara Cina sedang memasuki tahap pematangan lahan serta pembebasan lahan. Untuk jalan tol jalur KNIA melalui Desa Petapahan tidak mengalami kendala.”ini juga sedang dalam proses pelaksanan pekerjaan,”ungkapnya.

Ditambahaknya, kondisi pelaksanan pembangunan jalan tol Medan-KNIA, saat ini penimbunannya sudah mencapai 65 persen. “Mudah-mudahan pada 2014 mendatang sudah rampung,” harap Wamenhub yang hanya singkat melihat terminal keberangkatan KNIA karena akan melanjutkan perjalanan mengecek kondisi Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) hingga ke Padangsidempuan (Tapanuli Selatan).

Kunjungan Wamen PU Herman Dardak kemarin disambut Direktur Operasional PT Angkasa Pura II, Endang A Suwarsa, Wakil Dirjen Perhubungan M Sidabutar, Pimpinan Project Implementation Unit (PIU) PT Angkasa Pura II KNIA, Ir. Joko Waskito dan Kasi Humas PIU, Wisnu Budi Setianto SH.
Pemberitaan sebelumnya, Menteri Pekerjan Umum Republik Indonesia Djoko Kirmanto telah melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan jalan bebas hambatan atau jalan tol Medan-Kualanamu sepanjang 17, 8 kilometer (Km) di Desa Penara Kecamatan Batang Kuis, Rabu (7/11), lalu. Pelaksanan pekerjan pembangunan itu nantinya akan membutuhkan waktu sekitar 700 hari.

Selain itu pelaksanan pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu terdiri dari bagian pertama sector I sepanjang 10.75 Km diawali di kilometer 32 tol Balmera, sisanya dilanjutkan pada sector II sampai ke Kualanamu. Dengan mengunakan kontruksi pengerasan kaku (Rigid pavement) lahan jalan dengan dua arah empat lajur.

Nantinya jalan tol tersebut memiliki 7 unit jembatan penyebarangan (overpass), empat buah jalan dibawa jalan tol, lima jembatan bawa, tiga unit gerbang tol, dua tempat istirahat.

Pembangunan jalan tol itu menelan biaya Rp 1,507 triliun yang sumber dananya pinjaman dari pemerintah cina. (ian/btr)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/