31 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Usai Tenggak Bir, Ibu Dua Anak Tewas di Kios

SIANTAR-  Diduga kelebihan mengkonsumsi minuman jenis Bir, Elnaria br Sinaga (45) ditemukan tak bernyawa di rumahnya di lokasi eks Terminal Suka Dame Parluasan, Siantar Utara, Jumat (6/4) dini hari.

Jenazah Elnaria, ibu dua anak itu dalam posisi terlungkup, persis di ruang tengah rumah, yang juga kios usaha warung makan miliknya. Ibu dua anak itu pertama kali diketahui, Fridholin Silaen (41), yang merupakan pria yang sejak Februari 2011 hidup serumah dengan Elnaria.
Diketahui tewas tak wajar, Elnaria langsung dibawa ke RSUD dr Djasamen Saragih, Pematangsiantar untuk keperluan outopsi, yang sebelumnya Fridholin melaporkan kejadian itu ke Polsek Siantar Utara.

Di temui di kamar jenazar RSUD dr Djasamen Saragih sekitar pukul 09.00 WIB, Fridholin menuturkan, saat ditemukan Elnaria sudah tak bernyawa. Memang, sebelumnya sempat jatuh dan pingsan. Tapi, kembali pulih.

Dia mengakui, usai bekerja sebagai buruh bongkar muat sayur-sayuran di dalam eks terminal Suka Dame atau sekitar 50 meter dari kios yang tempatinya. Saat bekerja, teman Elnaria sempat memanggil untuk segera pulang ke rumah. Saat itulah, dengan langkah terburu-buru menuju kios yang terbuat dari terpal itu.

“Baru saja dua langkah dari pintu masuk, tubuh korban dalam keadaan telungkup di atas tikar dalam kios yang hanya berukuran 5×6 Meter, saat memegang tubuh Elnaria dan hendak membangunkannya, sedikit terkejut karena tubuh sudah kaku,” ceritanya.
Kecurigaan semakin tak menentuk, ketika Fridholin melihat Elnaria tidak merespon apapun setelah berupaya dibangunkan. Bahkan, pipi Elnaria sempat ditamparnya beberapakali untuk menyadarkannya dari tidur.

Ternyata korban sudah tak bernyawa, saya sempat histeris,” ujarnya sembari mengatakan, rumah korban langsung diramaikan warga yang saat itu sedang beraktifitas menjajakan dagangan sayuran di dalam eks terminal Suka Dame.

Fridholin mengungkapkan, sebelum persitiwa itu, persisnya Kami (5/4) sekitar pukul 22.00 WIB dirinya pamitan kepada korban untuk bekerja bongkar. Tapi, sebelum beranjak pergi, sempat mengingatkan korban untuk tidak terlalu banyak menenggak minuman Bir yang saat itu sedang dilakukan bersama dua orang teman korban.

“Tapi saat itu saya malah lempar botol Bir kosong yang nyaris mengenai paha sebelah kanan saya,” ujarnya.  Kapolsek Siantar Utara, AKP M Nababan didampingi penanggungjawab Forensik, dr Reinhard Hutahaean menegaskan hingga kini sudah ada tiga saksi yang dimintai keterangannya.
Lebih lanjut, Nababan menambahkan, sesuai keterangan dr Reinhard Hutahean, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Hanya saja pada bagian dalam tubuh korban, diketahui sedang tidak hamil, namun terdapat kelainan pada Kista Ovarium atau cairan pada Uterus. Selain itu, Elnaria mengidap penyakit jantung. Pasalnya, berat jantung diketahui 380 Gram atau sudah melebihi berat jantung orang normal yang rata-rata beratnya, 180 Gram.

“Bahkan serabut jantung, cendrung keras yang berakibat fatal apabila seseorang dipengaruhi minuman berdosis alkohol. Terdapat juga tanda Aksipasia di paru-paru korban  hingga Forensik mengirimkan temuan cairan di paru-paru dan uterus ke labkrim Poldasu guna pemeriksaan Toksologi Anatomi,” ujarnya.

Setelah ditelisik, ternyata Elnaria merupakan janda yang ditinggal mati suaminya bermarga Situmorang. Dari perkawinan itu, dikaruniai dua anak, Tina (13) dan Sialosso (9). Kini, kedua anaknya ada di Bagan Batu, Rokan Hilir. Kedua anak itu kini diasuh keluarga dari suami Eliarna. (mag-5/smg)
Sedangkan kehadiran Fridholin Silaen disamping korban, baru diketahui sekitar bulan Februari 2011. Keduanya memilih bertempat tinggal di kios dalam eks Terminal Suka Dame. (mag-5/smg)

SIANTAR-  Diduga kelebihan mengkonsumsi minuman jenis Bir, Elnaria br Sinaga (45) ditemukan tak bernyawa di rumahnya di lokasi eks Terminal Suka Dame Parluasan, Siantar Utara, Jumat (6/4) dini hari.

Jenazah Elnaria, ibu dua anak itu dalam posisi terlungkup, persis di ruang tengah rumah, yang juga kios usaha warung makan miliknya. Ibu dua anak itu pertama kali diketahui, Fridholin Silaen (41), yang merupakan pria yang sejak Februari 2011 hidup serumah dengan Elnaria.
Diketahui tewas tak wajar, Elnaria langsung dibawa ke RSUD dr Djasamen Saragih, Pematangsiantar untuk keperluan outopsi, yang sebelumnya Fridholin melaporkan kejadian itu ke Polsek Siantar Utara.

Di temui di kamar jenazar RSUD dr Djasamen Saragih sekitar pukul 09.00 WIB, Fridholin menuturkan, saat ditemukan Elnaria sudah tak bernyawa. Memang, sebelumnya sempat jatuh dan pingsan. Tapi, kembali pulih.

Dia mengakui, usai bekerja sebagai buruh bongkar muat sayur-sayuran di dalam eks terminal Suka Dame atau sekitar 50 meter dari kios yang tempatinya. Saat bekerja, teman Elnaria sempat memanggil untuk segera pulang ke rumah. Saat itulah, dengan langkah terburu-buru menuju kios yang terbuat dari terpal itu.

“Baru saja dua langkah dari pintu masuk, tubuh korban dalam keadaan telungkup di atas tikar dalam kios yang hanya berukuran 5×6 Meter, saat memegang tubuh Elnaria dan hendak membangunkannya, sedikit terkejut karena tubuh sudah kaku,” ceritanya.
Kecurigaan semakin tak menentuk, ketika Fridholin melihat Elnaria tidak merespon apapun setelah berupaya dibangunkan. Bahkan, pipi Elnaria sempat ditamparnya beberapakali untuk menyadarkannya dari tidur.

Ternyata korban sudah tak bernyawa, saya sempat histeris,” ujarnya sembari mengatakan, rumah korban langsung diramaikan warga yang saat itu sedang beraktifitas menjajakan dagangan sayuran di dalam eks terminal Suka Dame.

Fridholin mengungkapkan, sebelum persitiwa itu, persisnya Kami (5/4) sekitar pukul 22.00 WIB dirinya pamitan kepada korban untuk bekerja bongkar. Tapi, sebelum beranjak pergi, sempat mengingatkan korban untuk tidak terlalu banyak menenggak minuman Bir yang saat itu sedang dilakukan bersama dua orang teman korban.

“Tapi saat itu saya malah lempar botol Bir kosong yang nyaris mengenai paha sebelah kanan saya,” ujarnya.  Kapolsek Siantar Utara, AKP M Nababan didampingi penanggungjawab Forensik, dr Reinhard Hutahaean menegaskan hingga kini sudah ada tiga saksi yang dimintai keterangannya.
Lebih lanjut, Nababan menambahkan, sesuai keterangan dr Reinhard Hutahean, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Hanya saja pada bagian dalam tubuh korban, diketahui sedang tidak hamil, namun terdapat kelainan pada Kista Ovarium atau cairan pada Uterus. Selain itu, Elnaria mengidap penyakit jantung. Pasalnya, berat jantung diketahui 380 Gram atau sudah melebihi berat jantung orang normal yang rata-rata beratnya, 180 Gram.

“Bahkan serabut jantung, cendrung keras yang berakibat fatal apabila seseorang dipengaruhi minuman berdosis alkohol. Terdapat juga tanda Aksipasia di paru-paru korban  hingga Forensik mengirimkan temuan cairan di paru-paru dan uterus ke labkrim Poldasu guna pemeriksaan Toksologi Anatomi,” ujarnya.

Setelah ditelisik, ternyata Elnaria merupakan janda yang ditinggal mati suaminya bermarga Situmorang. Dari perkawinan itu, dikaruniai dua anak, Tina (13) dan Sialosso (9). Kini, kedua anaknya ada di Bagan Batu, Rokan Hilir. Kedua anak itu kini diasuh keluarga dari suami Eliarna. (mag-5/smg)
Sedangkan kehadiran Fridholin Silaen disamping korban, baru diketahui sekitar bulan Februari 2011. Keduanya memilih bertempat tinggal di kios dalam eks Terminal Suka Dame. (mag-5/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/