DAIRI, SUMUTPOS.CO – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Sumut, menggelar kegiatan Penguatan Mitra Kerja Program Keluarga Berencana (KB) dan Percepatan Penurunan Stunting di Kampung KB Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kabupaten Dairi, baru-baru ini.
Kegiatan ini dipimpin Kepala Bidang KB Dinas P2KB Sumut Tony Ismail Siregar, yang didampingi Kepala Dinas P3AP2KB Dairi Nitawati Sitohang, serta Camat Siempat Nempu Hulu Koko Mulianto Angkat.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Dairi Aryanto Tinambunan, melalui Kepala Bidang Komunikasi Informasi Publik, Iswan Togatorop mengatakan, dalam paparannya, Tony menyampaikan, masalah stunting harus diselesaikan karena berhubungan dengan sumber daya manusia (SDM).
Penurunan stunting butuh peran multisektoral seperti kader PKK dan kader KB. Untuk nasional, preferensi stuntinng 2024 ditargetkan sebesar 14 persen. Keberhasilan program KB merupakan satu indikator percepatan penurunan stunting.
Tony juga menyebutkan, kegiatan stunting dengan ber-KB terkait dengan program Bangga Kencana.
“Melalui penguatan ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang KB, sehingga kita dapat menyiapkan generasi emas di 2045,” ungkap Iswan.
Kepala Dinas P3AP2KB Dairi, Nitawati mengatakan, keluarga yang sehat berasal dari perencanaan yang baik.
“Saat ini pemerintah telah hadir memberikan KB secara gratis. Tinggal bagaimana peran masyarakat bisa melahirkan generasi yang sehat,” katanya.
Dia pun mengatakan, pencegahan stunting bagi anak melalui pemenuhan gizi. Menurutnya, gizi itu sebenarnya tidak mahal, itu datangnya dari diri kita sendiri.
“Terima kasih kepada Dinas P2KB Sumut telah hadir di Siempat Nempu Hulu, untuk percepatan penurunan stunting. Semoga di kecamatan ini, stunting cepat menurun. Sehingga bisa melahrikan generasi yang unggul untuk pemimpin di masa mendatang,” kata Nitawati.
Sementara itu, Camat Siempat Nempu Hulu, Koko Mulianto Angkat menyampaikan, pada 2022 ada 7 desa menjadi fokus stunting di kecamatan itu. Dia pun menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Dairi dan Pemprov Sumut, karena wilayahnya dijadikan pencegahan kasus stunting. (rud/saz)