26 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Ketua Dewan Nilai Sudah Sesuai

Penggunaan Dana Pendahuluan

LANGKAT- Banyaknya gunjingan terkait penggunaan dana pendahuluan biaya perjalanan studi banding dan Kunjungan Kerja (Kunker) anggota DPRD Kabupaten Langkat tahun 2011, membuat ketua DPRD Langkat, Rudi H Bangun, kembali angkat bicara.

Menurut Rudi, anggaran atau dana pendahulan tersebut, dinilai sudah memenuhi mekanisme. Karenanya, hal itu bukanlah persoalan. “Sesuai dengan agenda kerja yang telah tersusun di setiap tahunnya. Maka, biaya dipergunakan untuk Kunker maupun Bintek sudah sesuai mekanisme dan itu bukanlah sebuah persoalan,” kata Ketua DPRD Lang kat, Rudi H Bangun seusai mengikuti kegiatan di Kemenag Langkat, Kamis (5/5).

Lebih jauh dikatakan Rudi, seluruh anggaran telah tersusun di Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (R-APBD) TA 2011 yang akan disesuaikan, dan jika proses verifikasi di Pemprovsu selesai. Maka, pihaknya tidak akan khawatir dengan memakai dana pendahuluan yang ada di kas Pemkab Langkat tersebut.

“Mengingat agenda kerja yang dimaksud berkaitan dengan kebutuhan rakyat termasuk pengaplikasian seperti sosialisasi tentang partai politik (keparpolan). Maka, persoalan penggunaan dana pendahuluan itu tak perlu diributkan pihak manapun,”cetus Rudi.

Seperti diketahui, diduga anggaran atau dana rangkaian kegiatan dimaksud masih belum dapat digunakan oleh instansi mana pun sesuai peraturan yang berlaku. Tapi nyatanya, 50 anggota DPRD sudah mencairkan dana Rp1,4 miliar guna agenda tersebut. Bahkan, masing-masing anggota dewan disebut-sebut mendapat jatah anggaran Rp9 juta. Selain itu, legislator ini juga membawa sejumlah PNS dari sekretariat berjumlah 12 staf dengan anggaran Rp261 juta.

Bukan itu saja, puluhan wakil rakyat ini juga dimanjakan dengan anggaran kunjungan kerja yang jumlahnya tak kalah banyak, seperti kunker badan kehormatan dewan 10 personil sebesar Rp378 juta, kunker badan anggaran 30 legislator sebesar Rp567 juta serta kunker badan legislatif dan badan musyawarah masing-masing Rp378 juta.

Sekretaris Dewan (Sekwan), Supono, ketika dikonfirmasi wartawan beberapa waktu sebelumnya terkait anggaran itu menjelaskan, biaya perjalanan Kunker dan Bintek merupakan anggaran pendahuluan dan sudah dibahas bersama pihak legislator.”Mereka  yang pergi studi banding dan kunker, menggunakan dana pendahuluan yang sudah dibahas sebelumnya,” kata Supono.(ndi)

Penggunaan Dana Pendahuluan

LANGKAT- Banyaknya gunjingan terkait penggunaan dana pendahuluan biaya perjalanan studi banding dan Kunjungan Kerja (Kunker) anggota DPRD Kabupaten Langkat tahun 2011, membuat ketua DPRD Langkat, Rudi H Bangun, kembali angkat bicara.

Menurut Rudi, anggaran atau dana pendahulan tersebut, dinilai sudah memenuhi mekanisme. Karenanya, hal itu bukanlah persoalan. “Sesuai dengan agenda kerja yang telah tersusun di setiap tahunnya. Maka, biaya dipergunakan untuk Kunker maupun Bintek sudah sesuai mekanisme dan itu bukanlah sebuah persoalan,” kata Ketua DPRD Lang kat, Rudi H Bangun seusai mengikuti kegiatan di Kemenag Langkat, Kamis (5/5).

Lebih jauh dikatakan Rudi, seluruh anggaran telah tersusun di Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (R-APBD) TA 2011 yang akan disesuaikan, dan jika proses verifikasi di Pemprovsu selesai. Maka, pihaknya tidak akan khawatir dengan memakai dana pendahuluan yang ada di kas Pemkab Langkat tersebut.

“Mengingat agenda kerja yang dimaksud berkaitan dengan kebutuhan rakyat termasuk pengaplikasian seperti sosialisasi tentang partai politik (keparpolan). Maka, persoalan penggunaan dana pendahuluan itu tak perlu diributkan pihak manapun,”cetus Rudi.

Seperti diketahui, diduga anggaran atau dana rangkaian kegiatan dimaksud masih belum dapat digunakan oleh instansi mana pun sesuai peraturan yang berlaku. Tapi nyatanya, 50 anggota DPRD sudah mencairkan dana Rp1,4 miliar guna agenda tersebut. Bahkan, masing-masing anggota dewan disebut-sebut mendapat jatah anggaran Rp9 juta. Selain itu, legislator ini juga membawa sejumlah PNS dari sekretariat berjumlah 12 staf dengan anggaran Rp261 juta.

Bukan itu saja, puluhan wakil rakyat ini juga dimanjakan dengan anggaran kunjungan kerja yang jumlahnya tak kalah banyak, seperti kunker badan kehormatan dewan 10 personil sebesar Rp378 juta, kunker badan anggaran 30 legislator sebesar Rp567 juta serta kunker badan legislatif dan badan musyawarah masing-masing Rp378 juta.

Sekretaris Dewan (Sekwan), Supono, ketika dikonfirmasi wartawan beberapa waktu sebelumnya terkait anggaran itu menjelaskan, biaya perjalanan Kunker dan Bintek merupakan anggaran pendahuluan dan sudah dibahas bersama pihak legislator.”Mereka  yang pergi studi banding dan kunker, menggunakan dana pendahuluan yang sudah dibahas sebelumnya,” kata Supono.(ndi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/