25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Mahasiswa Medicom Ditemukan Tewas di Jurang

SIANTAR- Jenazah Lailan Nazly br Napitupulu (19) yang ditemukan warga di kawasan jurang di jalan umum Sipintu-pintu, Kecamatan Siborong-borong, Tapanuli Utara diboyong ke Instalasi Forensik RSUD Dr Djasamen Saragih pada Jumat (6/5) sekira pukul 15.00 WIB. Kehadiran jenazah ke instalasi forensik ini juga di ikuti dengan kedatangan keluarganya dari Kota Medan, Siantar dan Porsea.

Mahasiswi semester II kampus Medicom Kota Medan yang ngekos bersama kakaknya di kawasan Jalan Rela Medan terakhir kali berangkat dari rumah kos Kamis (7/4) pagi. Belum diketahui pasti apa sebab kepergian korban hingga tidak pulang, namun menurut kerabatnya yang ada di Instalasi Forensik sebelum meninggalkan rumah korban terlebih dahulu cek-cok dengan Kenny br Napitupulu, kakaknya.

“Yang saya tau dia pergi sejak tanggal 7 April lalu. Tidak diketahui kemana perginya dan sebelum pergi katanya sempat ribut dengan kakaknya,” kata seorang kerabat korban yang tidak menyebutkan namanya.
Berangkatnya mahasiswi asal Desa Parparea, Kecamatan Porsea, Kabupaten Tobasa ini dari rumah kos tersebut ternyata untuk yang terakhir kalinya. Sebab setelah itu korban tidak diketahui kabar beritanya. Pihak keluarga juga sempat melakukan pencarian dan melaporkan masalah tersebut ke polisi, namun tetap di temukan.

Sabtu (28/4) malam seorang warga kawasan Sipintu pintu yang melintas di kawasan jalan umum kampungnya  secara mendadak mencium bau tak sedap. Lalu asal- usul bau bangkai tersebut dicari dan ditemukan jenazah wanita yang sudah menjadi kerangka. Bagian tubuh yang masih ada daging hanya dari  bagian paha sampai ujung kaki.

Temuan ini pun langsung meng gemparkan warga yang melanjutkannya ke petugas Polsek setempat. Oleh petugas keamanan jenazah di evakuasi di RSU Kota Tarutung dengan status Mrs X.  Rabu (4/5) keluarga korban yang mendapat informasi dari media massa pun langsung mengecek jenazah ke RSU Tarutung. Dari baju, pakaian lain dan sepatu yang ditemukan disekitar jenazah, di yakini mayat setengah kerangka tersebut adalah Lailan Nazly Napitupulu yang sudah tidak terlihat sejak 7 April .

Untuk lebih memastikan jenazah dan penyebab kematiannya, petugas kepolisian dan keluarga pun memboyongnya ke Instalasi Forensik RSUD Dr Djasamen Saragih pada Jumat (6/5) sekira pukul 15.00WIB. Begitu tiba di kamar mayat, petugas forensik langsung melakukan otopsi.(hez/smg)

hingga pukul 19.00WIB. jenazah akhirnya di boyong kembali ke kampung halamannya pada pukul 20.00WIB untuk persiapan pemakamannya pada Sabtu besok di kampungnya, desa Parparean II, Kecamatan Porsea, Tobasa.
“Saya juga heran, pada tanggal 23 April lalu saya pulang kampung dan bertemu dengan keluarganya. Tapi mereka tidak ada cerita si lailan hilang. Ku lihat mereka biasa-biasa sajanya. Semalam kami baru dapat kabar makanya hari ini saya datang dari kediaman di Belawan dan ikut melihat jenazah kesini,” kata Inangtua korban br Nainggolan. Ditambahkannya, selama ini mereka mengenal korban berpacaran dengan marga Manurung.

“Memang ada kata orang itu pacarnya marga Manurung, setelah Lailan tak pulang, kabarnya si Manurung ini pun tidak pernah menanyakan kabar korban. Tapi saya tidak tahu lah, kakaknya yang tahu semua itu. Kami ini kan orangtua yang tinggalnya di Belawan. Tidak banyak yang kami tau. Sebenarnya kalau keluarga di Medan itu banyak, tapi tidak pernah dia datang kerumah keluarga selama hilang itu,” ungkapnya kemudian.

Sementara itu kakak kandung korban, Kenni br Napitupulu (23) yang juga satu kos dengan korban tidak mau memberikan komentar. “Kami kos di Jalan Rela, dia udah pergi sejak tanggal 7 Januari lalu. Sudahlah, saya tidak mau memberikan keterangan. No Comment!!!,” ungkap wanita alumni Unimed yang kabarnya sudah menjadi guru di Medan ini. Namun usai jenazah di otopsi, Kenni terlihat histeris di depan jenazah adiknya itu.

Kapolres Tapanuli Utara AKBP IKG Wijatmika, SIk saat dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim AKP Josua Tampubolon via ponsel pada Jumat (6/5) sore tak banyak berkomentar. Ia hanya mengatakan bahwa kasusnya sedang dalam penyelidikan. “Masih Lidik dan Menunggu hasil otopsinya. Udah ada dua orang saksi yang kita periksa, mereka adalah kakak kandung korban dan orangtuanya. Jadi semuanya masih dalam penyelidikan,” ungkap Tampubolon.(hez/smg)

SIANTAR- Jenazah Lailan Nazly br Napitupulu (19) yang ditemukan warga di kawasan jurang di jalan umum Sipintu-pintu, Kecamatan Siborong-borong, Tapanuli Utara diboyong ke Instalasi Forensik RSUD Dr Djasamen Saragih pada Jumat (6/5) sekira pukul 15.00 WIB. Kehadiran jenazah ke instalasi forensik ini juga di ikuti dengan kedatangan keluarganya dari Kota Medan, Siantar dan Porsea.

Mahasiswi semester II kampus Medicom Kota Medan yang ngekos bersama kakaknya di kawasan Jalan Rela Medan terakhir kali berangkat dari rumah kos Kamis (7/4) pagi. Belum diketahui pasti apa sebab kepergian korban hingga tidak pulang, namun menurut kerabatnya yang ada di Instalasi Forensik sebelum meninggalkan rumah korban terlebih dahulu cek-cok dengan Kenny br Napitupulu, kakaknya.

“Yang saya tau dia pergi sejak tanggal 7 April lalu. Tidak diketahui kemana perginya dan sebelum pergi katanya sempat ribut dengan kakaknya,” kata seorang kerabat korban yang tidak menyebutkan namanya.
Berangkatnya mahasiswi asal Desa Parparea, Kecamatan Porsea, Kabupaten Tobasa ini dari rumah kos tersebut ternyata untuk yang terakhir kalinya. Sebab setelah itu korban tidak diketahui kabar beritanya. Pihak keluarga juga sempat melakukan pencarian dan melaporkan masalah tersebut ke polisi, namun tetap di temukan.

Sabtu (28/4) malam seorang warga kawasan Sipintu pintu yang melintas di kawasan jalan umum kampungnya  secara mendadak mencium bau tak sedap. Lalu asal- usul bau bangkai tersebut dicari dan ditemukan jenazah wanita yang sudah menjadi kerangka. Bagian tubuh yang masih ada daging hanya dari  bagian paha sampai ujung kaki.

Temuan ini pun langsung meng gemparkan warga yang melanjutkannya ke petugas Polsek setempat. Oleh petugas keamanan jenazah di evakuasi di RSU Kota Tarutung dengan status Mrs X.  Rabu (4/5) keluarga korban yang mendapat informasi dari media massa pun langsung mengecek jenazah ke RSU Tarutung. Dari baju, pakaian lain dan sepatu yang ditemukan disekitar jenazah, di yakini mayat setengah kerangka tersebut adalah Lailan Nazly Napitupulu yang sudah tidak terlihat sejak 7 April .

Untuk lebih memastikan jenazah dan penyebab kematiannya, petugas kepolisian dan keluarga pun memboyongnya ke Instalasi Forensik RSUD Dr Djasamen Saragih pada Jumat (6/5) sekira pukul 15.00WIB. Begitu tiba di kamar mayat, petugas forensik langsung melakukan otopsi.(hez/smg)

hingga pukul 19.00WIB. jenazah akhirnya di boyong kembali ke kampung halamannya pada pukul 20.00WIB untuk persiapan pemakamannya pada Sabtu besok di kampungnya, desa Parparean II, Kecamatan Porsea, Tobasa.
“Saya juga heran, pada tanggal 23 April lalu saya pulang kampung dan bertemu dengan keluarganya. Tapi mereka tidak ada cerita si lailan hilang. Ku lihat mereka biasa-biasa sajanya. Semalam kami baru dapat kabar makanya hari ini saya datang dari kediaman di Belawan dan ikut melihat jenazah kesini,” kata Inangtua korban br Nainggolan. Ditambahkannya, selama ini mereka mengenal korban berpacaran dengan marga Manurung.

“Memang ada kata orang itu pacarnya marga Manurung, setelah Lailan tak pulang, kabarnya si Manurung ini pun tidak pernah menanyakan kabar korban. Tapi saya tidak tahu lah, kakaknya yang tahu semua itu. Kami ini kan orangtua yang tinggalnya di Belawan. Tidak banyak yang kami tau. Sebenarnya kalau keluarga di Medan itu banyak, tapi tidak pernah dia datang kerumah keluarga selama hilang itu,” ungkapnya kemudian.

Sementara itu kakak kandung korban, Kenni br Napitupulu (23) yang juga satu kos dengan korban tidak mau memberikan komentar. “Kami kos di Jalan Rela, dia udah pergi sejak tanggal 7 Januari lalu. Sudahlah, saya tidak mau memberikan keterangan. No Comment!!!,” ungkap wanita alumni Unimed yang kabarnya sudah menjadi guru di Medan ini. Namun usai jenazah di otopsi, Kenni terlihat histeris di depan jenazah adiknya itu.

Kapolres Tapanuli Utara AKBP IKG Wijatmika, SIk saat dikonfirmasi melalui Kasat Reskrim AKP Josua Tampubolon via ponsel pada Jumat (6/5) sore tak banyak berkomentar. Ia hanya mengatakan bahwa kasusnya sedang dalam penyelidikan. “Masih Lidik dan Menunggu hasil otopsinya. Udah ada dua orang saksi yang kita periksa, mereka adalah kakak kandung korban dan orangtuanya. Jadi semuanya masih dalam penyelidikan,” ungkap Tampubolon.(hez/smg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/