ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Seorang ibu dan anaknya tewas kesetrum listrik saat berupaya melintasi pohon sawit yang tumbang di area Perkebunan PTPN 4 Pulau Raja, Sabtu (6/6) malam.
Peristiwa maut itu dibenarkan oleh salah satu warga Pulau Raja, berinisial HR, saat dikonfirmasi pada Minggu (6/6) siang. Hal ini juga dibenarkan Kepala Dusun VIII, Desa Persatuan, Triono saat dikonfirmasi di rumah duka, Sabtu (5/6) mengatakan, peristiwa yang menimpa kedua korban sekitar pukul 20.00 WIB.
Korban bernama Jamilah (44) bersama suaminya Warsito, berboncengan dengan mengendarai sepedamotor hendak pulang ke rumah setelah menjenguk keluarga mereka yang sakit.
Namun saat di perjalanan, karena kondisi malam dan hujan deras, sepedamotor mereka dihentikan pohon sawit yang tumbang. Karena tak bisa lewat, Warsito meminta istrinya turun untuk berjalan kaki melewati pohon.
Tak diduga, korban kesetrum dari kabel listrik yang tergenang air. Melihat istri kesetrum, Warsito berniat menolong. Namun nahas, istrinya tewas di tempat. “Suaminya ikut juga kesetrum, tapi gak lengket. Dia jatuh terpental, masih sadar. Karena kondisi jalan sepi, ia lalu memanggil warga minta pertolongan,” kata Kadus.
Tak lama kemudian, Koko (19) anak korban yang saat itu melintas berboncengan dengan kakaknya. Melihat kondisi ibunya, Koko bermaksud menolong, namun juga ikut kesetrum dan tewas di lokasi.
“Anaknya ini maksudnya mau nolong, tapi gak tau ada aliran listrik di situ. Kesetrum juga,” tambah triono.
Kedua jasad Ibu – Anak ini lalu disemayamkan dan dimakamkan di pekuburan tak jauh dari rumah mereka.
Sementara itu, Suheri, Manager Kebun PTPN IV Unit Pulu Raja, mengatakan ada pohon sawit tumbang di area perkebunan PTPN lV Unit Pulu Raja. (mag-9/han)