30 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Ribuan Ikan Mati di Aliran Sungai Wampu di Bahorok yang Diduga Tercemar

STABAT, SUMUTPOS.CO – Aliran Sungai Wampu di Kelurahan Pekan Bahorok, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, diduga tercemar. Akibatnya, masyarakat di sana yang mendapatkan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawampu mengkhawatir terjadinya kesulitan air bersih, karena Sungai Wampu sumber air bersih PDAM Tirtawampu.

“Kejadian ini bukan kali pertama,” kata perwakilan masyarakat, Ahmad Ridwan (43) ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon selular, Kamis (6/7).

Dia menjelaskan, air Sungai Wampu yang tercemar ini diduga dampak dari keberadaan PT Thong Langkat Energi, sebuah pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM). Pria yang akrab disapa Iwan ini menduga air Sungai Wampu tercemar dampak dari dibukanya bendungan pada PLTM tersebut.

“Bendungan di PT Thong Langkat Energi membuka bendungan tanpa pemberitahuan kepada masyarakat. Setelah dibukanya bendungan ini, pada hari Selasa (4/7/2023), habitat ikan di aliran Sungai Wampu pada mati,” ujar Iwan.

“Akibat pembukaan bendungan, lumpur tersebut mengalir ke Sungai Wampu dan diduga mengandung zat kimia. Habitat ikan pun menjadi punah,” sambungnya.

Tak ayal, kondisi ini mengakibatkan debit air menjadi tinggi karena lumpur yang tertahan pada pintu bendungan mengaliri Sungai Wampu. “Di situ lah ikan menjadi mati,” katanya.

Dia tidak mengetahui secara persis kandungan zat kimia apa pada lumpur tersebut. Karenanya, dia meminta agar Pemerintah Kabupaten Langkat melalui dinas lingkungan hidup melakukan pemeriksaan atau uji laboratorium.

“Saya sudah menaikkan ini ke media sosial agar semua masyarakat dan Pemkab Langkat tahu kejadian ini. Tahun lalu juga terjadi seperti ini. Tapi sampai sekarang setelah dinaikan, belum ada tanggapan,” ujarnya.

Dia berharap, tidak ada lagi kejadian seperti ini. Sebab, hal tersebut bukan kali pertama terjadi.

“Bahkan yang saya dengar, Agustus ini mau melakukan cuci bersih total selama 5 hari berturut-turut. Kalau dibiarkan, dikhawatirkan terjadi lagi matinya habitat ikan, ekosistem rusak dan masyarakat kesulitan air bersih,” kata dia.

Kesulitan air bersih menjadi kecemasan masyarakat di sana. Ada sekitar tiga ratusan lebih pelanggan PDAM Tirtawampu.

Jika air Sungai Wampu tercemar, tentunya PDAM Tirtawampu tak dapat mengaliri air bersih ke lapangan. “Kalau sudah begini, kami tidak berani mandi,” katanya.

PT Thong Langkat Energi berada di Kecamatan Kutambaru, Langkat. Keberadaan PLTM ini diduga meresahkan masyarakat.

Tidak hanya ini saja persoalannya, imbas dari PT Thong Langkat Energi. Juga ada ratusan hektar perkebunan sawit terendam, imbas keberadaan perusahaan yang menjual listrik ke negara tersebut.

Air Sungai Wampu merupakan Sungai terpanjang di negeri bertuah (julukan Kabupaten Langkat). Berbagai jenis ikan pada aliran sungai tersebut mendadak mati.

Debit air Sungai Wampu menjadi tinggi dan bercampur lumpur hingga akhirnya menjadi keruh. Sementara, Camat Bahorok, Robby Deritawan Sitepu tidak dapat mengomentari hal tersebut.

Saat dikonfirmasi, dia menyebut tengah tidak di Bahorok. “Saya lagi menunaikan ibadah haji, ke sekcam saja,” ujarnya. (ted/ram)

STABAT, SUMUTPOS.CO – Aliran Sungai Wampu di Kelurahan Pekan Bahorok, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, diduga tercemar. Akibatnya, masyarakat di sana yang mendapatkan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawampu mengkhawatir terjadinya kesulitan air bersih, karena Sungai Wampu sumber air bersih PDAM Tirtawampu.

“Kejadian ini bukan kali pertama,” kata perwakilan masyarakat, Ahmad Ridwan (43) ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon selular, Kamis (6/7).

Dia menjelaskan, air Sungai Wampu yang tercemar ini diduga dampak dari keberadaan PT Thong Langkat Energi, sebuah pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM). Pria yang akrab disapa Iwan ini menduga air Sungai Wampu tercemar dampak dari dibukanya bendungan pada PLTM tersebut.

“Bendungan di PT Thong Langkat Energi membuka bendungan tanpa pemberitahuan kepada masyarakat. Setelah dibukanya bendungan ini, pada hari Selasa (4/7/2023), habitat ikan di aliran Sungai Wampu pada mati,” ujar Iwan.

“Akibat pembukaan bendungan, lumpur tersebut mengalir ke Sungai Wampu dan diduga mengandung zat kimia. Habitat ikan pun menjadi punah,” sambungnya.

Tak ayal, kondisi ini mengakibatkan debit air menjadi tinggi karena lumpur yang tertahan pada pintu bendungan mengaliri Sungai Wampu. “Di situ lah ikan menjadi mati,” katanya.

Dia tidak mengetahui secara persis kandungan zat kimia apa pada lumpur tersebut. Karenanya, dia meminta agar Pemerintah Kabupaten Langkat melalui dinas lingkungan hidup melakukan pemeriksaan atau uji laboratorium.

“Saya sudah menaikkan ini ke media sosial agar semua masyarakat dan Pemkab Langkat tahu kejadian ini. Tahun lalu juga terjadi seperti ini. Tapi sampai sekarang setelah dinaikan, belum ada tanggapan,” ujarnya.

Dia berharap, tidak ada lagi kejadian seperti ini. Sebab, hal tersebut bukan kali pertama terjadi.

“Bahkan yang saya dengar, Agustus ini mau melakukan cuci bersih total selama 5 hari berturut-turut. Kalau dibiarkan, dikhawatirkan terjadi lagi matinya habitat ikan, ekosistem rusak dan masyarakat kesulitan air bersih,” kata dia.

Kesulitan air bersih menjadi kecemasan masyarakat di sana. Ada sekitar tiga ratusan lebih pelanggan PDAM Tirtawampu.

Jika air Sungai Wampu tercemar, tentunya PDAM Tirtawampu tak dapat mengaliri air bersih ke lapangan. “Kalau sudah begini, kami tidak berani mandi,” katanya.

PT Thong Langkat Energi berada di Kecamatan Kutambaru, Langkat. Keberadaan PLTM ini diduga meresahkan masyarakat.

Tidak hanya ini saja persoalannya, imbas dari PT Thong Langkat Energi. Juga ada ratusan hektar perkebunan sawit terendam, imbas keberadaan perusahaan yang menjual listrik ke negara tersebut.

Air Sungai Wampu merupakan Sungai terpanjang di negeri bertuah (julukan Kabupaten Langkat). Berbagai jenis ikan pada aliran sungai tersebut mendadak mati.

Debit air Sungai Wampu menjadi tinggi dan bercampur lumpur hingga akhirnya menjadi keruh. Sementara, Camat Bahorok, Robby Deritawan Sitepu tidak dapat mengomentari hal tersebut.

Saat dikonfirmasi, dia menyebut tengah tidak di Bahorok. “Saya lagi menunaikan ibadah haji, ke sekcam saja,” ujarnya. (ted/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/