LUBUK PAKAM-Pelayanan terhadap penumpang di Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA) dinilai masih minim. Pasalnya, banyak warga yang mengeluhkan kurangnya fasilitas di KNIA. Mulai persoalan troli, toilet, tempat duduk, dan tempat makan masih menjadi keluhan.
Aminah (65) calon penumpang asal Medan yang hendak berangkat ke Jakarta, menggerutu saat turun dari Kereta Api.
Ia kecewa lantaran tidak ada satupun troli yang bisa dipakai untuk mengangkut barang bawaannya yang lumayan banyak. Aminah yang datang menggunakan kereta api terpaksa menenteng barang bawaannya dari lantai dasar menuju lantai tiga tempat keberangkatan. “Kalau begini, tak cocok lagi harga airport tax dinaikkan. Kalau dilihat memang bandara ini megah, tapi masak troli aja gak ada yang bisa dipakai,” gerutu Aminah.
Hal serupa juga dikeluhkan Yuni (45), warga asal Aceh yang hendak pulang. Ia mengaku sangat keberatan dengan minimnya troli di KNIA ini. “Troli itu maunya disediakan di penjuru kedatangan. Masak troli aja rebut-rebutan di Bandara ini. Kalau seperti ini, apa tak malu pihak Bandara mau menaikkan harga Airport Tax,” kata Yuni.
Humas Angkasa Pura II Kristanto yang dihubungi melalui telepon selulernya, berharap agar masyarakat bisa memaklumi kekurangan yang saat ini masih terjadi di Bandara Kualanamu.
Kata dia, Airpor Tex berbeda dengan Passenger Service Charge (PSC). “Airport Tex itu untuk bandara dikelola oleh pemerintah, sedangkan PSC itu dikelola Angkasa Pura. Intinya saat ini harganya masih Rp35 ribu. Kalau penerapan harga PSC masih dalam kajian,” kata Kristanto.
Untuk rencana kenaikan, lanjutnya, ia mengaku belum mengetahui secara pasti kapan akan diberlakukan penerapannya. “Bandara Kualanamu inikan lebih besar dari Polonia, semuanya juga baru yang merupakan investasi dari Angkasa Pura. Semuanya itu mahal termasuk biaya perawatan dan pemeliharaan, jadi untuk keluhan yang selama ini masih terjadi, kita targetkan bisa diselesaikan sebelum bandara diresmikan,” janji Kristanto.(btr)