Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumut menyebutkan, pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara (Sumut) pada semester I 2018, tumbuh sebesar 5,02 persen. Pertumbuhan eknomi ini, diukur berdasarkan kenaikan produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2010.
Hal itu diungkapkan Plh Kabid Neraca Wilayah Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Sabar Harianja. Ia mengatakan semua lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif. Sedangkan, pertumbuhan ekonomi secara nasional sebesar 5,17 persen.
“Secara nominal,perekonomian Sumut yang diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku pada Semester I-2018 mencapai Rp359,71 triliun, sedangkan berdasarkan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp250,83 triliun,” ucap Sabar dalam jumpa pers di Kantor BPS di Medan, Senin (6/8) siang.
Sabar mengklaim bahwa pertumbuhan perekonomian Sumut ter-tinggi pada lapangan usaha jasa pendidikan sebesar 8,94 persen, diikuti informasi dan komunikasi sebesar 8,29 persen dan jasa perusahaan sebesar 8,01 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada komponen pengeluaran konsumsi LNPRT yang tumbuh sebesar 9,09 persen.
“Berdasarkan pendekatan produksi, perekonomian Sumut pada semester I-2018 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 21,09 persen, industri pengolahan 20,28 persen, serta perdagangan besar-eceran, reparasi mobil-sepedamotor 18,36 persen. Peranan ketiga lapangan usaha tersebut mencapai 59,73 persen terhadap total PDRB Sumut,” paparnya.
Dari sisi pengeluaran, Sabar menjelaskan, ekonomi Sumut Semeter I-2018 yang tumbuh 5,02 persen dibanding Semester I-2017, terjadi pertumbuhan positif pada beberapa komponen pengeluaran diantaranya pengeluaran konsumsi LNPRT 9,09 persen, pembentukan modal tetap bruto 7,17 persen, konsumsi rumah tangga 5,81 persen, dan konsumsi pemerintah 5,72 persen.
“Sedangkan aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 53,92 persen. Komponen lainnya yang memiliki peranan besar terhadap PDRB adalah ekspor barang dan jasa sebesar 35,14 persen, PMTB 30,85 persen, impor barang dan jasa 29,36 persen,” jelasnya.
Bila dibandingkan terhadap Triwulan I-2018 (q to q), ekonomi Sumut Triwulan II-2018 meningkat 2,18 persen. Dari sisi sektoral, lapangan usaha administrasi pemerintahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 4,52 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai komponen pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 10,26 persen.
“Secara nominal, PDRB sumatera Utara Triwulan II-2018 atas dasar harga berlaku mencapai Rp182.018,37 miliar dan PDRB atas harga konstan 2010 mencapai Rp126.768,48 miliar,” tutur Harianja.(gus/ram)