25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Kantor PLN Tanjungpura Diserang Massa

Foto: Metro Asahan Kantor PLN Tanjungpura yang dijarah dan dirusak massa. Pelakunya belum tertangkap.
Foto: Metro Asahan
Kantor PLN Tanjungpura yang dijarah dan dirusak massa. Pelakunya belum tertangkap.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Diduga akibat kekecewaan yang memuncak karena pemadaman aliran listrik yang terlalu sering, akhirnya warga Kecamatan Tanjungpura, Langkat, tak mampu mengontrol emosi. Tercatat untuk kali kedua Kantor Ranting PLN di sana diserang massa. Terakhir kali terjadi pada Jumat (5/9) malam.

Tak hanya itu, serangan kali ini pun diperhitungkan lebih dahsyat dari sebelumnya, tatkala umat Islam menjalani puasa pada medio Juli lalu. Betapa tidak, saat itu hanya kaca di dinding kantor itu yang pecah, sedang kali ini, kejadian yang terjadi pukul 22.00 WIB itu bukan hanya merusak fisik bangunan, tapi juga mobil dinas serta inventaris kantor turut menjadi target amuk massa tadi. Diperkirakan, kerusakan mencapai 60 persen dengan taksiran mencapai Rp50 juta lebih.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari lokasi, disebut-sebut inventaris yang hilang berupa satu unit televisi. Sejauh ini belum diketahui siapa yang menjadi dalang dari kejadian itu. Polisi Sektor (Polsek) Tanjungpura, masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi.

“Peristiwanya berlangsung begitu singkat. Saat kita (Polisi, Red) tiba di lokasi, sudah tidak lagi massa yang melakukan serangan,” kata Kanit Reskrim Polsek Tjpura, Aiptu Romi S.

Saeran, salah seorang warga yang berada dekat lokasi kejadian mengatakan bahwa serangan kali ini lebih parah dari sebelumnya. “Memang, seingat saya, setelah pernah diserang warga pada bulan Ramadan lalu, pihak PLN telah melakukan pendekatan kepada warga dengan mengajak mereka berbuka puasa bersama. Tapi enggak tahu apa akhir dari pembicaraan saat pertemuan itu, sehingga peristiwa penyerangan ini bisa terjadi lagi,” urai dia.

Di tempat terpisah, Posman Panjaitan selaku menejer PT PLN Ranting Tanjungpura menyatakan, kuat dugaan jika aksi penyerangan diakibatkan seringnya pemadaman listrik terjadi hampir di seluruh wilayah Sumatera Utara.

“Memang sebelumnya ada pemadaman namun setelah itu menyala sesuai gilirannya. Tetapi, tak berapa lama berselang kembali terputus karena adanya gangguan di kawasan Gebang,” beber Panjaitan singkat kepada wartawan seraya memperhatikan pecahan kaca yang berserakan di kantor tersebut.

Menurut Sudirman, Manejer Area Binjai disebutkan jika pemadaman yang terjadi beberapa saat sebelum terjadinya penyerangan massa disebabkan jatuhnya pelepah pohon yang menyenggol kawat aliran listrik sehingga mengakibatkan gangguan.

“Pemadaman terjadi pada pukul 08.00 WIB hingga Maghrib. Nah, di saat petugas kita (PLN, Red) melakukan pemeriksaan, di sana ditemukan pelepah pohon,” bilang Sudirman.

Sebelumnya, GM PLN Pembangkitan Sumbagut Bernandus Sudarmanto saat dikonfirmasi mengakui kalau defisit listrik bertambah karena ada 10 pembangkit listrik yang mengalami kerusakan, bahkan beberapa pembangkit listrik di luar Belawan juga mengalami hal yang sama.

“Mesin yang rusak itu tengah kita perbaiki. Ada beberapa sparepart yang kita datangkan dari Amerika dan Jerman untuk perbaikan,” kata Bernandus kepada wartawan Koran ini di Kantor PLN Wilayah Sumut, kemarin (6/9).

Dipaparkannya, dari seluruh kerusakan mesin pembangkit itu membuat defisit 497 MW yang berasal dari Belawan dan Labuhan Angin. Untuk mengurangi defisit menjadi 339 MW, pihaknya mengupayakan PLTU Belawan Unit 2 beroperasi.

Tak hanya itu, dalam waktu seminggu kedepan PLTD Belawan sewaan 120 MW pada minggu depan sudah bisa masuk 80 MW. Kemudian, ST 20 Turbin Blok 2 Belawan bisa memasok 65 MW pada tanggal 15 setelah selesai perbaikan.

Sementara itu, untuk pembangkit Pangkalan Susu rencananya akan dinaikkan daya dari 50MW menjadi 200 MW. Sehingga bila dihitung dalam dua minggu kedepan defisit bisa turun jika Pangkalan Susu masuk sehingga menjadi 139 MW dari 339 MW dan akan jadi 0 kalau Pangkalan Susu bisa dinaikkan bersama pembangkit Nagan Raya.

Sedangkan untuk rencana penambahan pasokan dari Kualatanjung melalui Inalum, saat ini PLN masih mendapat pasokan. Rencana kedepannya PLN bisa mendapat pasokan 300 MW dari Kualatanjung jika 275 Kv sudah terpasang di Kualatanjung. (jie/ila)

 

Foto: Metro Asahan Kantor PLN Tanjungpura yang dijarah dan dirusak massa. Pelakunya belum tertangkap.
Foto: Metro Asahan
Kantor PLN Tanjungpura yang dijarah dan dirusak massa. Pelakunya belum tertangkap.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Diduga akibat kekecewaan yang memuncak karena pemadaman aliran listrik yang terlalu sering, akhirnya warga Kecamatan Tanjungpura, Langkat, tak mampu mengontrol emosi. Tercatat untuk kali kedua Kantor Ranting PLN di sana diserang massa. Terakhir kali terjadi pada Jumat (5/9) malam.

Tak hanya itu, serangan kali ini pun diperhitungkan lebih dahsyat dari sebelumnya, tatkala umat Islam menjalani puasa pada medio Juli lalu. Betapa tidak, saat itu hanya kaca di dinding kantor itu yang pecah, sedang kali ini, kejadian yang terjadi pukul 22.00 WIB itu bukan hanya merusak fisik bangunan, tapi juga mobil dinas serta inventaris kantor turut menjadi target amuk massa tadi. Diperkirakan, kerusakan mencapai 60 persen dengan taksiran mencapai Rp50 juta lebih.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari lokasi, disebut-sebut inventaris yang hilang berupa satu unit televisi. Sejauh ini belum diketahui siapa yang menjadi dalang dari kejadian itu. Polisi Sektor (Polsek) Tanjungpura, masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi.

“Peristiwanya berlangsung begitu singkat. Saat kita (Polisi, Red) tiba di lokasi, sudah tidak lagi massa yang melakukan serangan,” kata Kanit Reskrim Polsek Tjpura, Aiptu Romi S.

Saeran, salah seorang warga yang berada dekat lokasi kejadian mengatakan bahwa serangan kali ini lebih parah dari sebelumnya. “Memang, seingat saya, setelah pernah diserang warga pada bulan Ramadan lalu, pihak PLN telah melakukan pendekatan kepada warga dengan mengajak mereka berbuka puasa bersama. Tapi enggak tahu apa akhir dari pembicaraan saat pertemuan itu, sehingga peristiwa penyerangan ini bisa terjadi lagi,” urai dia.

Di tempat terpisah, Posman Panjaitan selaku menejer PT PLN Ranting Tanjungpura menyatakan, kuat dugaan jika aksi penyerangan diakibatkan seringnya pemadaman listrik terjadi hampir di seluruh wilayah Sumatera Utara.

“Memang sebelumnya ada pemadaman namun setelah itu menyala sesuai gilirannya. Tetapi, tak berapa lama berselang kembali terputus karena adanya gangguan di kawasan Gebang,” beber Panjaitan singkat kepada wartawan seraya memperhatikan pecahan kaca yang berserakan di kantor tersebut.

Menurut Sudirman, Manejer Area Binjai disebutkan jika pemadaman yang terjadi beberapa saat sebelum terjadinya penyerangan massa disebabkan jatuhnya pelepah pohon yang menyenggol kawat aliran listrik sehingga mengakibatkan gangguan.

“Pemadaman terjadi pada pukul 08.00 WIB hingga Maghrib. Nah, di saat petugas kita (PLN, Red) melakukan pemeriksaan, di sana ditemukan pelepah pohon,” bilang Sudirman.

Sebelumnya, GM PLN Pembangkitan Sumbagut Bernandus Sudarmanto saat dikonfirmasi mengakui kalau defisit listrik bertambah karena ada 10 pembangkit listrik yang mengalami kerusakan, bahkan beberapa pembangkit listrik di luar Belawan juga mengalami hal yang sama.

“Mesin yang rusak itu tengah kita perbaiki. Ada beberapa sparepart yang kita datangkan dari Amerika dan Jerman untuk perbaikan,” kata Bernandus kepada wartawan Koran ini di Kantor PLN Wilayah Sumut, kemarin (6/9).

Dipaparkannya, dari seluruh kerusakan mesin pembangkit itu membuat defisit 497 MW yang berasal dari Belawan dan Labuhan Angin. Untuk mengurangi defisit menjadi 339 MW, pihaknya mengupayakan PLTU Belawan Unit 2 beroperasi.

Tak hanya itu, dalam waktu seminggu kedepan PLTD Belawan sewaan 120 MW pada minggu depan sudah bisa masuk 80 MW. Kemudian, ST 20 Turbin Blok 2 Belawan bisa memasok 65 MW pada tanggal 15 setelah selesai perbaikan.

Sementara itu, untuk pembangkit Pangkalan Susu rencananya akan dinaikkan daya dari 50MW menjadi 200 MW. Sehingga bila dihitung dalam dua minggu kedepan defisit bisa turun jika Pangkalan Susu masuk sehingga menjadi 139 MW dari 339 MW dan akan jadi 0 kalau Pangkalan Susu bisa dinaikkan bersama pembangkit Nagan Raya.

Sedangkan untuk rencana penambahan pasokan dari Kualatanjung melalui Inalum, saat ini PLN masih mendapat pasokan. Rencana kedepannya PLN bisa mendapat pasokan 300 MW dari Kualatanjung jika 275 Kv sudah terpasang di Kualatanjung. (jie/ila)

 

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/