25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

TNI/Polri Bedah Rumah Janda Tiga Anak

DIABADIKAN: Sari Reni Asih dan ketiga anaknya diabadikan bersama Kapolsek Percut Seituan Kompol Faidil, Danramil 13.

PERCUT, SUMUTPOS.CO – Sari Reni Asih (45), warga Jalan Perhubungan Dusun IX, Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percutseituan, Kabupaten Deliserdang tak menyangka rumah reotnya menjadi target bedah rumah oleh tiga pilar yakni TNI/Polri dan Kecamatan.

Janda 3 anak ini mengetahui rumahnya akan perbaiki, saat menerima kunjungan Kapolsek Percutseituan Kompol Faidil Zikri didampingi Danramil 13, dan Kepala Desa Bandar Setia. “Ya hari ini kami (tiga pilar) mengecek rumah ibu Sari. Ia merupakan seorang janda yang bekerja sebagai buruh cuci,” ujar Faidil, Senin (7/1).

Menurut Faidil, program bedah rumah ini bentuk kepedulian tiga pilar di Percutseituan. Dan setelah dilakukan pengecekan, rumah Sari Reni dinilai menjadi orang yang berhak dan pantas rumahnya diperbaiki karena tak layak huni. “Untuk proses bedah rumah, lebih kurang memakan waktu satu bulan. Sudah kita bangun rumahnya kuranglebih sejak tiga minggu lalu, Insyaallah minggu depan kita akan serahkan kunci. Pembangunan dilaksanakan dari dana Swadaya Muspika, Swasta, dan Masyarakat,” katanya.

Lebih lanjut dijelaskan Faidil, program bedah rumah satu desa satu rumah merupakan program tiga pilar untuk jangka panjang.

“Mohon doa restu dan bantuannya. Bagi pihak swasta yang tergerak hatinya dapat berkoordinasi dengan tiga pilar. Semoga program bedah rumah ini dapat berjalan dengan lancar, Aamiin Allahuma Aamiin. Saya mengimbau agar masyarakat jangan terpengaruh dengan hoax, dan senantiasa menjadi penyeru kebaikan,” pungkasnya.

Sementara itu, Sari mengaku tidak habis pikir ketika dirinya terpilih mendapat program bedah rumah tersebut. Diungkapkannya, pendapatannya sebagai buruh cuci di rumah warga hanya mampu untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari bersama tiga anaknya.

“Tidak pernah kebayang rumah saya akan dibedah menjadi lebih layak. Kami hidup pas-pasan. Uang penghasilan saya untuk makan dan kebutuhan sekolah ketiga anak saya. Beribu-ribu terimakasih saya ucapkan karena bapak-bapak sudah mau membedah rumah saya ini. Hanya Allah saja yang bisa menggantikan kebaikan-kebaikan bapak sekalian dan pihak-pihak yang membantu memudah renovasi rumah saya,”bilangnya. (dvs/han)

DIABADIKAN: Sari Reni Asih dan ketiga anaknya diabadikan bersama Kapolsek Percut Seituan Kompol Faidil, Danramil 13.

PERCUT, SUMUTPOS.CO – Sari Reni Asih (45), warga Jalan Perhubungan Dusun IX, Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percutseituan, Kabupaten Deliserdang tak menyangka rumah reotnya menjadi target bedah rumah oleh tiga pilar yakni TNI/Polri dan Kecamatan.

Janda 3 anak ini mengetahui rumahnya akan perbaiki, saat menerima kunjungan Kapolsek Percutseituan Kompol Faidil Zikri didampingi Danramil 13, dan Kepala Desa Bandar Setia. “Ya hari ini kami (tiga pilar) mengecek rumah ibu Sari. Ia merupakan seorang janda yang bekerja sebagai buruh cuci,” ujar Faidil, Senin (7/1).

Menurut Faidil, program bedah rumah ini bentuk kepedulian tiga pilar di Percutseituan. Dan setelah dilakukan pengecekan, rumah Sari Reni dinilai menjadi orang yang berhak dan pantas rumahnya diperbaiki karena tak layak huni. “Untuk proses bedah rumah, lebih kurang memakan waktu satu bulan. Sudah kita bangun rumahnya kuranglebih sejak tiga minggu lalu, Insyaallah minggu depan kita akan serahkan kunci. Pembangunan dilaksanakan dari dana Swadaya Muspika, Swasta, dan Masyarakat,” katanya.

Lebih lanjut dijelaskan Faidil, program bedah rumah satu desa satu rumah merupakan program tiga pilar untuk jangka panjang.

“Mohon doa restu dan bantuannya. Bagi pihak swasta yang tergerak hatinya dapat berkoordinasi dengan tiga pilar. Semoga program bedah rumah ini dapat berjalan dengan lancar, Aamiin Allahuma Aamiin. Saya mengimbau agar masyarakat jangan terpengaruh dengan hoax, dan senantiasa menjadi penyeru kebaikan,” pungkasnya.

Sementara itu, Sari mengaku tidak habis pikir ketika dirinya terpilih mendapat program bedah rumah tersebut. Diungkapkannya, pendapatannya sebagai buruh cuci di rumah warga hanya mampu untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari bersama tiga anaknya.

“Tidak pernah kebayang rumah saya akan dibedah menjadi lebih layak. Kami hidup pas-pasan. Uang penghasilan saya untuk makan dan kebutuhan sekolah ketiga anak saya. Beribu-ribu terimakasih saya ucapkan karena bapak-bapak sudah mau membedah rumah saya ini. Hanya Allah saja yang bisa menggantikan kebaikan-kebaikan bapak sekalian dan pihak-pihak yang membantu memudah renovasi rumah saya,”bilangnya. (dvs/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/