25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Bupati Samosir Terpilih Temui Seniman Sumut, Janji Tampung Semua Tradisi Seni Sumut di Samosir

SAMOSIR, SUMUTPOS.CO – Calon Bupati Samosir pemenang Pilkada Samosir 2020, Vandiko Timotius Gultom ST mengadakan pertemuan dengan beberapa seniman di eks gedung Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU), Medan, Rabu (6/1) malam. Para seniman Sumut yang terdiri dari para seniman sastra, musik, teater, film, rupa dan tari pun menghadiri pertemuan tersebut.

BINCANG: Calon Bupati Samosir terpilih, Vandiko Timotius Gultom ST, berbincang bersama beberapa seniman, Rabu (6/1) malam .markus/sumut pos.
BINCANG: Calon Bupati Samosir terpilih, Vandiko Timotius Gultom ST, berbincang bersama beberapa seniman, Rabu (6/1) malam .markus/sumut pos.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama 30 menit itu, para seniman yang diwakili Idris Pasaribu dan Sanggam Situmorang sebagai juru bicara menyampaikan aspirasi para seniman di Sumatera Utara.

Idris Pasaribu memaparkan tentang kurangnya perhatian para Bupati/Wali Kota di Sumut terhadap perkembangan seni dan budaya di Sumut, bahkan di daerahnya masing-masing.

“Padahal seniman tidak minta proyek dari Bupati ataupun Wali Kota, tapi para seniman hanya minta disiapkan ruang agar seniman bisa berekspresin

Karena bagi para seniman, tak ada yang lebih berarti selain berkarya dan berekspresi. Dalam hal ini, kami harapkan kedepannya ada perhatian lebih dari para pemerintah daerah,” ucap Idris Pasaribu yang diamini para seniman yang hadir.

Vandiko pun mengucapkan rasa terima kasihnya kepada para seniman yang mau berekspresi di Sumatera Utara, terlebih kepada Idris Pasaribu dan rekan-rekan yang telah berkali-kali berekspresi di Kabupaten Samosir.

“Keindahan alam saja tidak punya arti apa-apa tanpa seni budaya, terutama seni budaya tradisi. Saya sudah lama kenal nama pak Idris Pasaribu dari para seniman di Jakarta, dan sekarang saya bisa bertemu secara langsung. Ini kebanggaan tersendiri bagi saya,” kata Vandiko.

Menurut Vandiko, tulisan Idris Pasaribu tentang kebudayaan Batak, baik melalui novel, cerpen serta puisinya, dapat dengan mudah membuat para pembaca menangkap kecintaannya terhadap kebudayaan suku Batak.”Termasuk saya sendiri yang membacanya, saya pun jadi semakin cinta dengan budaya batak,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Vandiko juga menyanggupi pernyataan Sanggam Situmorang yang memperkuat pendapat Idris Pasaribu tentang pentingnya pembangunan Taman Nahum Situmorang di Kabupaten Samosir.

Pertemuan itu pun berbuah kesepakatan antara para seniman dan Vandiko Gultom. Mereka bersepakat, bahwa semua seni tradisi yang ada di Sumut akan ditampung di Samosir.

“Kalau perlu kita buat Samosir Fiesta yang tidak bersamaan dengan Festival Danau Toba. Tolong Pak Idris koordinir soal keseniannya. Semua dana akan saya siapkan, tanpa menggunakan dana dari APBD,” ungkapnya.

Sebelum berpisah, Vandiko sempat menunjukkan sebuah novel berjudul Membunuh dengan Senyum yang dibelinya melalui tokobuku online kepada Idris Pasaribu yang merupakan penulis dari novel tersebut. Novel itu merupakan novel terbaru sekaligus novel kelima karya Idris Pasaribu.”Ini buktinya buku Tulang Idris sudah saya beli,” pungkasnya sembari menunjukkan bukti dengan membawa Novel yang dimaksud.

Turut hadir dalam pertemuan itu sejumlah seniman Sumatera Utara seperti Yondik Tanto, Togu Sinambela, Ayat Pradipta, Koboi Julalinur, Joni Elpi dan beberapa seniman lainnya. (map/ila)

SAMOSIR, SUMUTPOS.CO – Calon Bupati Samosir pemenang Pilkada Samosir 2020, Vandiko Timotius Gultom ST mengadakan pertemuan dengan beberapa seniman di eks gedung Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU), Medan, Rabu (6/1) malam. Para seniman Sumut yang terdiri dari para seniman sastra, musik, teater, film, rupa dan tari pun menghadiri pertemuan tersebut.

BINCANG: Calon Bupati Samosir terpilih, Vandiko Timotius Gultom ST, berbincang bersama beberapa seniman, Rabu (6/1) malam .markus/sumut pos.
BINCANG: Calon Bupati Samosir terpilih, Vandiko Timotius Gultom ST, berbincang bersama beberapa seniman, Rabu (6/1) malam .markus/sumut pos.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama 30 menit itu, para seniman yang diwakili Idris Pasaribu dan Sanggam Situmorang sebagai juru bicara menyampaikan aspirasi para seniman di Sumatera Utara.

Idris Pasaribu memaparkan tentang kurangnya perhatian para Bupati/Wali Kota di Sumut terhadap perkembangan seni dan budaya di Sumut, bahkan di daerahnya masing-masing.

“Padahal seniman tidak minta proyek dari Bupati ataupun Wali Kota, tapi para seniman hanya minta disiapkan ruang agar seniman bisa berekspresin

Karena bagi para seniman, tak ada yang lebih berarti selain berkarya dan berekspresi. Dalam hal ini, kami harapkan kedepannya ada perhatian lebih dari para pemerintah daerah,” ucap Idris Pasaribu yang diamini para seniman yang hadir.

Vandiko pun mengucapkan rasa terima kasihnya kepada para seniman yang mau berekspresi di Sumatera Utara, terlebih kepada Idris Pasaribu dan rekan-rekan yang telah berkali-kali berekspresi di Kabupaten Samosir.

“Keindahan alam saja tidak punya arti apa-apa tanpa seni budaya, terutama seni budaya tradisi. Saya sudah lama kenal nama pak Idris Pasaribu dari para seniman di Jakarta, dan sekarang saya bisa bertemu secara langsung. Ini kebanggaan tersendiri bagi saya,” kata Vandiko.

Menurut Vandiko, tulisan Idris Pasaribu tentang kebudayaan Batak, baik melalui novel, cerpen serta puisinya, dapat dengan mudah membuat para pembaca menangkap kecintaannya terhadap kebudayaan suku Batak.”Termasuk saya sendiri yang membacanya, saya pun jadi semakin cinta dengan budaya batak,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Vandiko juga menyanggupi pernyataan Sanggam Situmorang yang memperkuat pendapat Idris Pasaribu tentang pentingnya pembangunan Taman Nahum Situmorang di Kabupaten Samosir.

Pertemuan itu pun berbuah kesepakatan antara para seniman dan Vandiko Gultom. Mereka bersepakat, bahwa semua seni tradisi yang ada di Sumut akan ditampung di Samosir.

“Kalau perlu kita buat Samosir Fiesta yang tidak bersamaan dengan Festival Danau Toba. Tolong Pak Idris koordinir soal keseniannya. Semua dana akan saya siapkan, tanpa menggunakan dana dari APBD,” ungkapnya.

Sebelum berpisah, Vandiko sempat menunjukkan sebuah novel berjudul Membunuh dengan Senyum yang dibelinya melalui tokobuku online kepada Idris Pasaribu yang merupakan penulis dari novel tersebut. Novel itu merupakan novel terbaru sekaligus novel kelima karya Idris Pasaribu.”Ini buktinya buku Tulang Idris sudah saya beli,” pungkasnya sembari menunjukkan bukti dengan membawa Novel yang dimaksud.

Turut hadir dalam pertemuan itu sejumlah seniman Sumatera Utara seperti Yondik Tanto, Togu Sinambela, Ayat Pradipta, Koboi Julalinur, Joni Elpi dan beberapa seniman lainnya. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/