26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Anak 12 Tahun Hamil 8 Bulan Diduga Dilakukan Orang Dekat

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Aparat kepolisian mulai menyikapi persoalan seorang anak 12 tahun yang diduga menjadi korban rudapaksa hingga mengandung janin berusia 8 bulan, Minggu (8/1/2023). Santer kabarnya, korban sebut saja Bunga diduga dihamili orang terdekatnya.

Persoalan anak di bawah umur yang menjadi korban tindak pidana pemerkosaan hingga hamil ini mulai diselidiki aparat kepolisian. Ini dilakukan lantaran persoalan tersebut viral di media sosial.

Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP M Rian Permana menjelaskan, bukan pihaknya yang melakukan penyelidikan perkara tersebut. “Untuk permasalahan ini ditangani Polres Langkat. Kemarin dibawa ke Binjai karena biar enggak jauh Ibu Menteri ketemu dengan korban, sehingga dibawa ke Unit P3AM Pemko Binjai,” ujar mantan Kasatres Narkoba Polres Binjai ini.

Dugaan rudapaksa dilakukan oleh orang terdekat juga mencuat dalam pertemuan korban dengan Menteri Pemberdayaan, Perlindungan, Perempuan dan Anak. Lantas siapa orang terdekat dimaksud?

Diduga korban dihamili oleh abang kandungnya sendiri. “Informasi yang saya dengar demikian (diduga dilakukan abang korban),” kata Rian.

“Tapi mungkin itu ranah Polres Langkat nanti yang menyampaikan hasil penyelidikan tentang kebenarannya,” sambung dia.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Langkat, Iptu Luis Beltran belum dapat menjelaskan proses penyelidikan terkait kasus yang dialami Bunga. Dia mengaku saat ini tengah berada di Jakarta.

Sepulang dari ibu kota, dia akan koordinasi dengan Kanit PPA Polres Langkat. “Saya masih di Jakarta ngurusin sesuatu, Senin saya baru koordinasi dengan Kanit PPA saya,” tukasnya.

Sebelumnya, korban yang masih berusia 12 tahun diketahui sudah hamil sekitar 8 bulan karena menjadi korban pelecehan seksual.

Peristiwa ini viral melalui akun media sosial yang diunggah oleh pemiliknya bernama Henny Kristiani Zega.

Menurut Henny Kristiani Zega, keluarga korban selama ini bekerja di sebuah perkebunan miliknya. Karena hamil, keluarga korban juga sempat diusir oleh warga sekitar dari tempat tinggalnya yang berada di sekitar perkebunan tersebut.

Alhasil, warga Binjai Barat ini langsung berinisiatif untuk memindahkan korban beserta keluarganya ke perkebunan miliknya yang lain.

Usai pindah, baru diketahui bahwa anak tersebut merupakan korban pelecehan seksual, setelah seorang mandor perkebunan menceritakan kejadian sebenarnya kepada suami Henny.

Hal itu diperkuat dengan cerita orangtua korban kepada suami Henny sembari meminta agar bersedia merawat anaknya.

Usai mendapat restu dari orangtuanya, pada 25 Desember 2022 lalu, akhirnya Henny Kristiani Zega bersama sang suami menjemput korban yang saat itu dikabarkan sudah hamil sekitar 6-7 bulan.

Soal kehamilan korban, Henny menceritakan bahwa pertama kali diketahui dari gurunya yang melihat ada perubahan fisik dan tingkah laku dari tubuh korban, terutama cara berjalannya yang terlihat berbeda dari biasanya.

Kejanggalan ini disampaikan kepada orangtua korban yang langsung memeriksakannya ke bidan terdekat sehingga diketahui hamil.

Usia kehamilan korban sudah sekitar delapan bulan dan sesuai anjuran dokter, pada akhir Januari ini akan menjalani operasi sesar. Sebab akan banyak resiko bila korban melahirkan secara normal.

Kondisi psikologis korban saat ini terlihat membaik. Hal itu terlihat dengan kesehariannya yang bermain main dengan teman sebayanya dan tidak terlihat depresi. (ted/azw)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Aparat kepolisian mulai menyikapi persoalan seorang anak 12 tahun yang diduga menjadi korban rudapaksa hingga mengandung janin berusia 8 bulan, Minggu (8/1/2023). Santer kabarnya, korban sebut saja Bunga diduga dihamili orang terdekatnya.

Persoalan anak di bawah umur yang menjadi korban tindak pidana pemerkosaan hingga hamil ini mulai diselidiki aparat kepolisian. Ini dilakukan lantaran persoalan tersebut viral di media sosial.

Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP M Rian Permana menjelaskan, bukan pihaknya yang melakukan penyelidikan perkara tersebut. “Untuk permasalahan ini ditangani Polres Langkat. Kemarin dibawa ke Binjai karena biar enggak jauh Ibu Menteri ketemu dengan korban, sehingga dibawa ke Unit P3AM Pemko Binjai,” ujar mantan Kasatres Narkoba Polres Binjai ini.

Dugaan rudapaksa dilakukan oleh orang terdekat juga mencuat dalam pertemuan korban dengan Menteri Pemberdayaan, Perlindungan, Perempuan dan Anak. Lantas siapa orang terdekat dimaksud?

Diduga korban dihamili oleh abang kandungnya sendiri. “Informasi yang saya dengar demikian (diduga dilakukan abang korban),” kata Rian.

“Tapi mungkin itu ranah Polres Langkat nanti yang menyampaikan hasil penyelidikan tentang kebenarannya,” sambung dia.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Langkat, Iptu Luis Beltran belum dapat menjelaskan proses penyelidikan terkait kasus yang dialami Bunga. Dia mengaku saat ini tengah berada di Jakarta.

Sepulang dari ibu kota, dia akan koordinasi dengan Kanit PPA Polres Langkat. “Saya masih di Jakarta ngurusin sesuatu, Senin saya baru koordinasi dengan Kanit PPA saya,” tukasnya.

Sebelumnya, korban yang masih berusia 12 tahun diketahui sudah hamil sekitar 8 bulan karena menjadi korban pelecehan seksual.

Peristiwa ini viral melalui akun media sosial yang diunggah oleh pemiliknya bernama Henny Kristiani Zega.

Menurut Henny Kristiani Zega, keluarga korban selama ini bekerja di sebuah perkebunan miliknya. Karena hamil, keluarga korban juga sempat diusir oleh warga sekitar dari tempat tinggalnya yang berada di sekitar perkebunan tersebut.

Alhasil, warga Binjai Barat ini langsung berinisiatif untuk memindahkan korban beserta keluarganya ke perkebunan miliknya yang lain.

Usai pindah, baru diketahui bahwa anak tersebut merupakan korban pelecehan seksual, setelah seorang mandor perkebunan menceritakan kejadian sebenarnya kepada suami Henny.

Hal itu diperkuat dengan cerita orangtua korban kepada suami Henny sembari meminta agar bersedia merawat anaknya.

Usai mendapat restu dari orangtuanya, pada 25 Desember 2022 lalu, akhirnya Henny Kristiani Zega bersama sang suami menjemput korban yang saat itu dikabarkan sudah hamil sekitar 6-7 bulan.

Soal kehamilan korban, Henny menceritakan bahwa pertama kali diketahui dari gurunya yang melihat ada perubahan fisik dan tingkah laku dari tubuh korban, terutama cara berjalannya yang terlihat berbeda dari biasanya.

Kejanggalan ini disampaikan kepada orangtua korban yang langsung memeriksakannya ke bidan terdekat sehingga diketahui hamil.

Usia kehamilan korban sudah sekitar delapan bulan dan sesuai anjuran dokter, pada akhir Januari ini akan menjalani operasi sesar. Sebab akan banyak resiko bila korban melahirkan secara normal.

Kondisi psikologis korban saat ini terlihat membaik. Hal itu terlihat dengan kesehariannya yang bermain main dengan teman sebayanya dan tidak terlihat depresi. (ted/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/