SIBORONGBORONG, SUMUTPOS.CO – Hingga 26 Maret lalu, Tinggi Muka Air (TMA) Danau Toba berada pada level 903.20 m. Adanya tren penurunan TMA Danau Toba setiap tahunnya, selain karena efek dari perubahan iklim yang mempengaruhi curah hujan, isu alih fungsi lahan, serta kerusakan lingkungan, juga diduga menjadi penyebab turunnya level muka air Danau Toba.
Sebagaimana diketahui, danau yang menjadi kebanggaan dan terbesar di Indonesia ini, memiliki peranan sangat penting terhadap keberlangsungan Ekosistem Lingkungan di sekitarnya. Selain itu, Danau Toba juga menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat yang berada di sekitar danau dan juga disepanjang Sungai Asahan.
Kondisi penurunan Tinggi Muka Air Danau Toba ini dapat berdampak bagi keberlangsungan ekosistem lingkungan, dan juga pemanfaatan air Danau Toba bagi masyarakat, dan Industri di sekitar Danau Toba.
Terkait hal itu, diperlukan langkah praktis untuk meningkatkan tinggi muka air di Danau Toba. Oleh karena itu, sudah menjadi tanggung jawab seluruh pihak melakukan upaya pelestarian Danau Toba, dalam hal ini Pemerintah Daerah, Perusahaan-Perusahaan dan Masyarakat.
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum, sebagai salah satu BUMN yang beroperasi di wilayah Danau Toba, sangat peduli terhadap hal ini.
Salah satunya, Inalum menjalin kerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk melaksanakan kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di daerah tangkapan air Danau Toba.
“Inalum secara khusus berkomitmen dalam kegiatan TMC ini dan memfasilitasi segala kebutuhan baik dari personil, hingga anggaran dan menjalin kerja sama dengan BPPT selaku Badan yang melakukan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca”, Sebut Sophia I. Wattimena, selaku Direktur Pelaksana PT Inalum (Persero) yang baru saja dilantik sejak 1 April 2021 menggantikan pejabat sebelumnya, Oggy A. Kosasih.
Melalui Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) ini, diharapkan akan dapat meningkatkan curah hujan di sekitar wilayah Danau Toba. Dimana secara empiris dari penelitian berbagai negara, teknologi ini dapat meningkatkan curah hujan sebesar 20-30%.
INALUM didukung oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memulai operasi TMC pada Kamis (1/4) di daerah tangkapan air Danau Toba, setelah Kick off TMC yang dilaksanakan langsung oleh Direktur Eksekutif Operasi dan Produksi INALUM Rainaldy Harahap bersama dengan Kepala BBTMC BPPT Jhon Arifian di Hotel Esther Siborongborong (29/3).
TMC termin 1 telah berhasil, dan selesai dilaksanakan dari tanggal 1-29 April 2021 dengan jumlah penerbangan penyemaian awan sebanyak 27 kali dan menghabiskan bahan semai flare CoSAT sebanyak 169 batang.
Dari kegiatan ini, Tinggi Muka Air Danau Toba sebesar 8,5 CM dan meningkatkan curah hujan sebesar 36,3 Persen.
Untuk kegiatan TMC termin selanjutnya, direncanakan pada bulan September 2021. Direktur Eksekutif Operasi dan Produksi PT Inalum (Persero), Reinaldy Harahap, menyampaikan bahwa INALUM siap berkoordinasi dan mendukung TMC tahap kedua.
“Untuk ke-2, kami akan berkoordinasi dengan Pemda Sumatera Utara, agar kembali memfasilitasi pemberian izin bahan semai berupa flare (low explosive) untuk kegiatan TMC di Danau Toba,” ujarnya.(tri)