26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Kunjungan Mendadak Tim Satgas Covid-19 Tebingtinggi di Sekolah, Masih Banyak Pelajar Tak Pakai Masker

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Meski pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka di Kota Tebingtinggi telah diberlakukan, masih banyak pelajar ditemukan tidak menggunakan masker saat di sekolah. Bahkan sekolah juga masih ada belum mempersiapkan dan menerapkan Prokes saat PTM dilaksanakan.

TIDAK BERMASKER: Pelajar SMP Negeri 7 Kota Tebingtinggi di halaman sekolah tidak menggunakan masker.

Kondisi itu ditemukan saat Tim Satgas Covid-19 bagian penanganan sosialisasi dan edukasi Dinas Kominfo Tebingtinggi bersama Polri, TNI, Rapi, melakukan kunjungan mendadak ke SMP Negeri 7 di Jalan Syek Beringin, Kelurahan Tebingtinggi, Kecamatan Padang Hilir Kota Tebingtinggi, Selasa (12/10) pagi.

Tim menemukan beberapa pelanggaran prokes, seperti tidak adanya sabun di tempat cucian tangan, air ada yang tidak mengalir serta peserta didik saat pulang dan masih di lokasi sekolah banyak tidak menggunakan masker.

Saat berada di lokasi sekolah, pihak kepolisian Polres Tebingtinggi bersama Tim Satgas Covid-19 sempat menegur para pelajar SMP untuk menggunakan masker, ada dari mereka langsung memakai masker yang disimpan dalam tasnya, ada yang hanya diam dan langsung keluar halaman sekolah. Mungkin ada dugaan kurangnya sosialisasi dari guru kepada siswa siswi terkait prokes.

Parahnya lagi, Tim Satgas Covid-19 juga sempat menegur seorang guru yang tidak menggunakan masker. Namun guru tersebut beralasan tidak bisa menggunakan masker karena sesak napas.

Perihal belum terlaksananya prokes ketat tersebut, Kepala Sekolah SMP Negeri 7, Holong Pasribu mengaku kecolongan dengan tidak patuhnya para pelajar yang tidak menggunakan masker. Disebutkan Holong, pihaknya sudah sering melakukan imbauan dan sosialisasi prokes kepada seluruh siswa.

“Mau masuk sekolah semua siswa kami periksa menggunakan alat pengukur suhu tubuh, harus memakai masker dan menyarankan untuk mencuci tangan sebelum masuk kelas. Terkait pulang tidak pakai masker, pelajar menyimpan makser di dalam tas,”papar Holong Pasaribu.

Dijelaskan Holong Pasaribu, tidak adanya sabun di tempat cuci tangan bukan tidak ada, tetapi setelah pulang anak peserta didik, sabun disimpan agar tidak hilang. “Bukan tidak ada sabun di tempat cucian tangan, sepulang sekolah pihak sekolah menyimpannya, jika tidak disimpan, sabun sering hilang,”tandasnya.

Dijelaskannya, jumlah siswa siswi SMP Negeri 7 Kota Tebingtinggi sebanyak 431 orang, di antaranya sebanyak 162 pelajar sudah divaksin.

Kepala Tim II Satgas Covid-19 Diskominfo Tebingtinggi, Desmon Simanjuntak mengatakan, saat kunjungan Tim Satgas Covid-19 bagian sosialisasi dan edukasi menemukan pelanggaran prokes, dimana banyak para pelajar SMP Negeri 7 Kota Tebingtinggi ditemukan tidak menggunakan masker. Diharapkan Kepala Sekolah untuk memberikan sosialisasi kepada pelajar untuk mematuhi Prokes yang ada dengan 5M, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mencuci tangan dan menghindari mobilitas orang. (ian/han)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Meski pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka di Kota Tebingtinggi telah diberlakukan, masih banyak pelajar ditemukan tidak menggunakan masker saat di sekolah. Bahkan sekolah juga masih ada belum mempersiapkan dan menerapkan Prokes saat PTM dilaksanakan.

TIDAK BERMASKER: Pelajar SMP Negeri 7 Kota Tebingtinggi di halaman sekolah tidak menggunakan masker.

Kondisi itu ditemukan saat Tim Satgas Covid-19 bagian penanganan sosialisasi dan edukasi Dinas Kominfo Tebingtinggi bersama Polri, TNI, Rapi, melakukan kunjungan mendadak ke SMP Negeri 7 di Jalan Syek Beringin, Kelurahan Tebingtinggi, Kecamatan Padang Hilir Kota Tebingtinggi, Selasa (12/10) pagi.

Tim menemukan beberapa pelanggaran prokes, seperti tidak adanya sabun di tempat cucian tangan, air ada yang tidak mengalir serta peserta didik saat pulang dan masih di lokasi sekolah banyak tidak menggunakan masker.

Saat berada di lokasi sekolah, pihak kepolisian Polres Tebingtinggi bersama Tim Satgas Covid-19 sempat menegur para pelajar SMP untuk menggunakan masker, ada dari mereka langsung memakai masker yang disimpan dalam tasnya, ada yang hanya diam dan langsung keluar halaman sekolah. Mungkin ada dugaan kurangnya sosialisasi dari guru kepada siswa siswi terkait prokes.

Parahnya lagi, Tim Satgas Covid-19 juga sempat menegur seorang guru yang tidak menggunakan masker. Namun guru tersebut beralasan tidak bisa menggunakan masker karena sesak napas.

Perihal belum terlaksananya prokes ketat tersebut, Kepala Sekolah SMP Negeri 7, Holong Pasribu mengaku kecolongan dengan tidak patuhnya para pelajar yang tidak menggunakan masker. Disebutkan Holong, pihaknya sudah sering melakukan imbauan dan sosialisasi prokes kepada seluruh siswa.

“Mau masuk sekolah semua siswa kami periksa menggunakan alat pengukur suhu tubuh, harus memakai masker dan menyarankan untuk mencuci tangan sebelum masuk kelas. Terkait pulang tidak pakai masker, pelajar menyimpan makser di dalam tas,”papar Holong Pasaribu.

Dijelaskan Holong Pasaribu, tidak adanya sabun di tempat cuci tangan bukan tidak ada, tetapi setelah pulang anak peserta didik, sabun disimpan agar tidak hilang. “Bukan tidak ada sabun di tempat cucian tangan, sepulang sekolah pihak sekolah menyimpannya, jika tidak disimpan, sabun sering hilang,”tandasnya.

Dijelaskannya, jumlah siswa siswi SMP Negeri 7 Kota Tebingtinggi sebanyak 431 orang, di antaranya sebanyak 162 pelajar sudah divaksin.

Kepala Tim II Satgas Covid-19 Diskominfo Tebingtinggi, Desmon Simanjuntak mengatakan, saat kunjungan Tim Satgas Covid-19 bagian sosialisasi dan edukasi menemukan pelanggaran prokes, dimana banyak para pelajar SMP Negeri 7 Kota Tebingtinggi ditemukan tidak menggunakan masker. Diharapkan Kepala Sekolah untuk memberikan sosialisasi kepada pelajar untuk mematuhi Prokes yang ada dengan 5M, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mencuci tangan dan menghindari mobilitas orang. (ian/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/