32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Empat Pelajar Tewas Diterjang Banjir

Aditia Laoli/sumut pos
TEMUKAN:Personel Polsek Gomo bersama warga menemukan jasad korban usai diterseret arus banjir bandang di aliran sungai Borofino.

NIAS SELATAN,SUMUTPOS.CO – Empat pelajar ditemukan tewas setelah diterjang banjir bandang, saat menyeberangi anak sungai Borofino di Desa Balombaruzo, Kecamatan Idanotae, Kabupaten Nias Selatan.

Keempat pelajar itu, tiga di antaranya murid SD yakni Kristina Hulu (6), Putri Hulu (5), Robentor Tafona’o (8) dan seorang lagi pelajar SMP, Fiterman Hulu (13), keempatnya merupakan warga yang sama.

Peristiwa maut tersebut terjadi pada Senin (3/9), saat keempatnya pulang sekolah menuju rumah masing-masing dengan menyeberangi anak sungai Borofino. Jalan yang dilalui, merupakan jalan pintas menuju sekolah mereka, maupun pada saat pulang ke rumah.

Setiba di sungai, yang saat itu tengah hujan, para korban membuka sepatu karena jalan sudah berlumpur. Selanjutnya, para korban mencuci sepatu di tepi sungai.

Nahas, banjir bandang menghantam keempat pelajar tersebut saat mencuci sepatu mereka di aliran sungai.

Kabar tenggelamnya keempat korban pun sampai ketelinga warga dan keluarga, hingga Polsek Bawolato turun ke lokasi melakukan pencarian. Pada malam itu juga, secara bergiliran jasad para korban pun berhasil ditemukan sekitar 300 meter dari lokasi tempat korban terseret arus banjir bandang.

Selanjutnya, pada Rabu (5/9) sore, para korban dikebumikan setelah disemayamkan di rumah duka.

“Pulang sekolah mereka sebenarnya berlima bersama Restu Hulu (6). Namun Restu selamat yang terlebih dahulu menyeberang,”ungkap personel Polsek Bawolato, Briptu Mangatur Nadeak, setelah mendengarkan keterangan saksi Restu Hulu.

Dijelaskan Briptu Mangatur Nadeak dan Briptu Agus Rizal yang turun ke lokasi membantu melakukan pencarian korban diwawancarai Sumut Pos di Mapolsek Gomo, Pasar Kecamatan Gomo, Kabupaten Nias Selatan, menuturkan jika medan tempat hanyutnya para korban sangat sulit.

“Ke lokasi kami harus naik trail, itupun berjalan lagi sampai 7 kilometer, melewati lembah, gunung,”terang Agus Rizal diamini Mangatur Nadeak.

Sementara itu, Kapolsek Gomo Iptu Sunarman mengaku pihaknya mendapat informasi sekira pukul 14.00 WIB. “Kecamatan Idanotae ini termasuk wilayah hukum Polsek Gomo, dan saat informasi ada orang hanyut, saya langsung perintahkan anggota turun ke lokasi untk membantu pencarian”,pungkasnya. (mag-5/han)

Aditia Laoli/sumut pos
TEMUKAN:Personel Polsek Gomo bersama warga menemukan jasad korban usai diterseret arus banjir bandang di aliran sungai Borofino.

NIAS SELATAN,SUMUTPOS.CO – Empat pelajar ditemukan tewas setelah diterjang banjir bandang, saat menyeberangi anak sungai Borofino di Desa Balombaruzo, Kecamatan Idanotae, Kabupaten Nias Selatan.

Keempat pelajar itu, tiga di antaranya murid SD yakni Kristina Hulu (6), Putri Hulu (5), Robentor Tafona’o (8) dan seorang lagi pelajar SMP, Fiterman Hulu (13), keempatnya merupakan warga yang sama.

Peristiwa maut tersebut terjadi pada Senin (3/9), saat keempatnya pulang sekolah menuju rumah masing-masing dengan menyeberangi anak sungai Borofino. Jalan yang dilalui, merupakan jalan pintas menuju sekolah mereka, maupun pada saat pulang ke rumah.

Setiba di sungai, yang saat itu tengah hujan, para korban membuka sepatu karena jalan sudah berlumpur. Selanjutnya, para korban mencuci sepatu di tepi sungai.

Nahas, banjir bandang menghantam keempat pelajar tersebut saat mencuci sepatu mereka di aliran sungai.

Kabar tenggelamnya keempat korban pun sampai ketelinga warga dan keluarga, hingga Polsek Bawolato turun ke lokasi melakukan pencarian. Pada malam itu juga, secara bergiliran jasad para korban pun berhasil ditemukan sekitar 300 meter dari lokasi tempat korban terseret arus banjir bandang.

Selanjutnya, pada Rabu (5/9) sore, para korban dikebumikan setelah disemayamkan di rumah duka.

“Pulang sekolah mereka sebenarnya berlima bersama Restu Hulu (6). Namun Restu selamat yang terlebih dahulu menyeberang,”ungkap personel Polsek Bawolato, Briptu Mangatur Nadeak, setelah mendengarkan keterangan saksi Restu Hulu.

Dijelaskan Briptu Mangatur Nadeak dan Briptu Agus Rizal yang turun ke lokasi membantu melakukan pencarian korban diwawancarai Sumut Pos di Mapolsek Gomo, Pasar Kecamatan Gomo, Kabupaten Nias Selatan, menuturkan jika medan tempat hanyutnya para korban sangat sulit.

“Ke lokasi kami harus naik trail, itupun berjalan lagi sampai 7 kilometer, melewati lembah, gunung,”terang Agus Rizal diamini Mangatur Nadeak.

Sementara itu, Kapolsek Gomo Iptu Sunarman mengaku pihaknya mendapat informasi sekira pukul 14.00 WIB. “Kecamatan Idanotae ini termasuk wilayah hukum Polsek Gomo, dan saat informasi ada orang hanyut, saya langsung perintahkan anggota turun ke lokasi untk membantu pencarian”,pungkasnya. (mag-5/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/