SERGAI, SUMUTPOS.CO – Setelah mendapat izin dari Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi terkait Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Pemkab Sergai) terus melakukan berbagai upaya demi terlaksananya PTM di tengah pandemi Covid-19.
Wakil Bupati Sergai Adlin Umar Yusri Tambunan meminta kepada seluruh pihak baik guru, penjaga sekolah hingga murid dan juga orangtua, agar mengikuti Petunjuk Tekhnis (Juknis) dan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat dalam pelaksanaan proses belajar mengajar tatap muka yang mulai dijalankan di Kabupaten Sergai,” bilang Adlin Umar Yusri Tambunan, saat meninjau simulasi pelaksanaan proses belajar mengajar tatap muka di SMP Negeri 1 dan SDN 108293 Kecamatan Perbaungan, Senin (6/9).
Adlin menyebutkan, simulasi yang dilakukan di sekolah sudah berjalan baik. Penerapan Prokes sudah berjalan semestinya. Seluruh pihak yang terkait dalam pelaksanaan PTM, baik guru, siswa maupun penjaga sekolah harus bisa menerapkan Prokes secara ketat.
“Seluruhnya harus menggunakan masker dan tidak berkerumun. Selalu mencuci tangan dengan sabun dan jika jam belajar mengajar selesai, langsung pulang ke rumah,” kata Adlin Umar Yusri Tambunan didampingi Kadis Pendidikan Suwanto.
Dalam kesempatan tersebut, Adlin meminta agar seluruh guru yang belum divaksin untuk segera divaksin. Agar yang belum divaksin segera ke puskesmas terdekat. Begitu juga jika terdapat gejala yang mengarah pada Covid-19, segera ditindaklanjuti. Hal ini agar tidak berdampak pada proses belajar mengajar di sekolah. Oleh karenanya. “Saya minta Prokes dijaga ketat. Bapak ibu guru harus memberika contoh kepada siswa,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kadis Pendidikan Sergai Suwanto, menjelaskan jika pihaknya bekerjasama dengan pihak swasta untuk mendatangkan vaksin yang akan diperuntukkan bagi para siswa yang belum divaksin.
“Kami sudah menggandeng Asosiasi Kelapa Sawit Indonesia. Data data siswa kita mulai dari SMP, SMA, Aliyah dan Tsanawiyah serta sederajat yang berjumlah kurang lebih 45 ribu siswa sudah kita serahkan. Kita harapkan dalam bulan ini rencana tersebut bisa terealisasi,” kata Suwanto.
Menurutnya, seluruh guru yang mengajar tatap muka harus sudah divaksin. Itu ada di Juknis, begitu juga penjaga dan petugas kebersihan sekolah. Sebelumnya, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Perbaungan, Sahara Andini mengatakan simulasi proses belajar mengajar tatap muka ini dilakukan dari jam 8 sampai jam 10.
Teknisnya, para siswa akan diperiksa suhu tubuhnya, lalu dilakukan penyemprotan disinvektan mulai dari gerbang masuk sekolah. Setelah itu mencuci tangan saat mau masuk ke kelas, dan duduknya juga dilakukan zig zag. Yang masuk juga dibatasi, hanya maksimal 20 siawa perkelas. (ian/han)