LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Wakil Bupati Deliserdang HM Ali Yusuf Siregar mengikuti penilaian kinerja Kabupaten/kota dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi penurunan stunting Tahun 2020 . Kegiatan digelar di Aula Cendana Lantai II Kabupaten Deliserdang, Senin (6/9).
Acara yang diselenggarakan secara virtual tersebut dihadiri Pelaksan tugas (Plt) Kepala Bappeda Sumatera utara mewakili Gubernur Sumatera Utara, Plt Kadis Kesehatan Sumatera Utara, Para Kepala daerah yang berhadir melalui virtual dan tim panelis.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Deliserdang HM Ali Yusuf Siregar dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya acara ini. Semoga melalui acara ini tercipta komitmen dari seluruh pihak dalam melaksanakan delapan aksi konvergensi secara bersama dan terciptanya best practice dalam penanganan dan pencegahan serta percepatan penurunan stunting.
Pernyataan komitmen pelaksanaan stunting pada tanggal 3 Oktober 2019 di Jakarta, Kabupaten Deliserdang ditetapkan sebagai kabupaten prioritas penurunan stunting oleh pemerintah pusat dan sebagai awal kami melakukan pemetaan hingga ke tingkat desa. Melalui pemetaan tersebut pada tahun 2020 kami telah tetapkan 20 Desa, 25 Desa tahun 2021 dan pada tahun 2022 ditargetkan 45 desa sebagai lokus prioritas stunting.
Kondisi pada tahun 2020 status kesehatan masyarakat menghasilkan data Riset Kesehatan Dasar ( Riskesdas ) pada Tahun 2018 angka prevalensi stunting balita di Kabupaten Deliserdang cukup tinggi sebesar 25,7 persen.
Dari grafik tersebut terlihat bahwa intervensi yang dilakukan dapat menekan angka stunting menjadi 3,07 persen pada tahun 2020, oleh sebab itu Pemkab Deliserdang terus bekerja dan tetap berkomitmen agar ‘Deli Serdang Bebas Stunting’ atau disingkat ‘D’BEST’ dan Tahun 2020 Deliserdang terbaik penilaian aksi 1-4 tingkat Sumatera Utara.
“Saya memberikan penekanan komitmen terhadap seluruh perangkat daerah sampai pada tingkat desa/kelurahan untuk memastikan bahwa program pelaksanaan aksi 1 sampai dengan aksi 8 ini berjalan dengan optimal dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh sehingga kabupaten Deli Serdang bebas dari stunting serta menuju masyarakat sadar stunting,” ujanrya.
Pemkab Deliserdang menyadari dengan situasi pandemi Covid-19 terjadi refocusing anggaran di tiap perangkat daerah, namun hal ini tidak menurunkan semangat kami. Melalui Perbup No 36 Tahun 2020 tentang pedoman penyusunan APBDes TA.2020, telah mengalokasikan anggaran Kader PKK, Bidan Desa dan Kader Posyandu agar memiliki pemahaman yang sama dan dapat mengoptimalkan perannya masing-masing. Pelatihan ini juga dilengkapi dengan aplikasi E-HDW (Human Development Worker) yang digunakan sebagai alat bantu kerja Kader Pembangunan Manusia (KPM) dalam melakukan pemantauan dan pendataan sasaran rumah tangga 1000 HPK (Hari Pertama Kelahiran).
Pada aksi 6 sistem manajemen data telah kami lakukan tabulasi melalui aplikasi EPPGBM (Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) laporan PAUD, laporan rumah tangga peserta JKN diharapkan akurasi dan ketetapan tersebut akan memberikan dampak positif positif terhadap intervensi program yang dilaksanakan.
Pada aksi 7 pengukuran dan publikasi stunting tetap dilaksanakan pada seluruh desa, namun untuk desa prioritas. Pada lokus dilakukan lebih intens, sehingga sebaran prevalensi stunting dapat dimonitor perkembangannya sebelum dan sesudah dilakukannya intervensi.
Pada aksi 8 review kinerja tahunan terdapat 11 cakupan indikator spesifik telah memperlihatkan data capaian yang baik, namun pada 9 indikator sensitif masih perlu kerja keras antara lain cakupan keluarga yang mengikuti bina keluarga balita 44,5 persen, cakupan desa menerapkan KRPL 6,6 persen, cakupan rumah tangga peserta JKN 64,6 persen dan cakupan orang tua mengikuti kelas parenting 64,41 persen.
Dengan berbagai permasalahan yang ada maka program ini tidak akan berjalan optimal jika hanya dilaksanakan oleh Pemkab Deliserdang, perlu keterlibatan masyarakat.
Dunia usaha dan lintas sektor melalui pendekatan holistik, integratif, tematik, dan spatial di samping itu perlu dilakukan secara terus menerus kegiatan kegiatan praktik baik dan inovasi baru yang dapat langsung memberikan dampak positif yang dirasakan masyarakat Deliserdang.
Beberapa inovasi yang telah dilakukan antara lain Sedulor (sehat dengan daun kelor), Marjaga Hati (Mari Buat Jamban Sehat Keluarga, hari ini dan tidak nanti), Sinande Bundaku Sayangi Ibu dan Anak Deliserdang: Hubungi Bidan Setiap Waktu), Sadoku (siap antar dokumen kependudukan) Perek Kencana (pelayanan bergerak keluarga berencana menjangkau wilayah terpencil dan perbatasan), dan PMT PAUD (Pemberian Makanan Tambahan PAUD). (red/azw)