BERASTAGI, SUMUTPOS.CO – Aktivitas gunung Sinabung yang meningkat belakangan ini, kembali diwarnai luncuran awan panas. Kemarin (7/10) sekira pukul 04.34 wib, muntahan debu vulkanik mencapai jarak 4,5 km ke arah Selatan. Akibatnya, Kota Berastagi diselimuti debu vulkanik cukup tebal.
Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Sinabung, PVMBG, Arif menyebutkan, hingga pukul 17.00 WIB telah terjadi 7 kali guguran awan panas dengan jarak luncur yang bervariasi.
“Sampai saat ini aktivitas kegempaan Sinabung masih fluktuatif, rekomendasi kita masih tetap pada status Siaga (Level III), sektor Selatan – Tenggara radius 5 km wajib dikosongkan. Sementara untuk Timur – Timur Laut, radius 3 km. Untuk aktivitas awan panas saat ini memang meningkat,” paparnya.
Pantauan di lapangan, dampak yang ditimbulkan guguran awan panas menyebabkan sejumlah kawasan di Kecamatan Berastagi dan Merdeka diselimuti debu vulkanik yang cukup tebal.
Warga terpaksa menggunakan masker untuk melindungi saluran pernafasan. Sejak pagi hingga sore hari material debu vulkanik terus menghujani kawasan tersebut dikarenakan arah angin yang berhembus ke Timur (Berastagi).
Informasi yang dihimpun dari Media Center Penanganan Erupsi Sinabung, belum ada terjadi penambahan pengungsi. 3.287 jiwa (1.019 KK) pengungsi asal Desa Sigarang–garang, Suka Nalu, Kuta Tengah, Serta Dusun Lau Kawar masih menetap di 16 titik posko pengungsian terpisah.
Kepala PPGA, Armen Putra ketika dikonfirmasi menghimbau kepada warga agar tetap menjauhi radius 3 km dan radius 5 km arah Tenggara – Selatan gunung Sinabung.
“Mengingat aktivitas gunung Sinabung saat ini cukup tinggi, jadi luncuran–luncuran awan panasnya sewaktu–waktu bisa saja terjadi. Diminta kepada warga agar menghindari jalur awan panasnya,” himbau Armen. (iza/bd)