SIBOLGA, SUMUTPOS.CO – Wakil Bupati (Wabup) Tapanuli Tengah Sukran Jamilan Tanjung dan Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk, mengaku sangat terpukul dan turut prihatin terhadap penahanan Bupati Tapteng Raja Bonaran Situmeang, oleh KPK di Rutan Guntur, Jakarta, Senin (6/10).
Ungkapan keprihatinan tersebut disampaikan Sukran Jamilan Tanjung kepada wartawan, Senin (6/10) malam, saat berkunjung ke rumah dinas Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk, di Jalan Dr FL Tobing Sibolga.
Sukran mengaku, pertemuan dirinya dengan Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk hanya sebatas pertemuan antara abang dengan adik. “Pak Syarfi itu abang saya, sekaligus senior saya di organisasi. Baik dari segi umur maupun pengalaman, beliau juga lebih senior dari saya. Sejak dulu sampai sekarang, kami terus berkomunikasi,” tegas Sukran.
Sukran mengungkapkan, atas nama pribadi dan kelembagaan, pihaknya menyampaikan rasa keprihatinan yang mendalam atas peristiwa penahanan orang nomor satu di Tapteng tersebut.
Menurut Sukran, pasca penahanan Bonaran Situmeang oleh KPK, aktivitas pemerintahan di Tapteng tetap berjalan normal. Bahkan, saat apel pagi, Senin (6/10), dirinya sudah berkoordinasi dan berkomunikasi secara intensif dengan Sekdakab Hendri Susanto Lumbantobing beserta seluruh jajaran SKPD, agar tetap melaksanakan tugas seperti biasa.
“Saya juga mengimbau sekaligus mengajak segenap PNS untuk melaksanakan tugas seperti biasa. Kita juga mendoakan supaya Raja Bonaran Situmeang diberi ketabahan serta kekuatan menghadapi cobaan yang sedang dihadapi saat ini,” ungkap Sukran.
Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk juga mengaku sangat terpukul dan prihatin atas penahanan Raja Bonaran Situmeang tersebut. Pasalnya, Raja Bonaran Situmeang itu terbilang masih adiknya, dari sisi kekeluargaan juga masih cukup dekat. “Bahkan, kita juga ikut membidani pasangan Raja Bonaran Situmeang dengan Sukran Jamilan Tanjung dalam pencalonan Pilkada Tapteng tahun 2011 silam yang kemudian terkenal dengan pasangan ‘BOSUR’, dan kita ikut berperan untuk memenangkan pasangan ini,” ucap Syarfi.
Secara pribadi, dirinya juga sangat terpukul atas penahanan Raja Bonaran Situmeang. Apalagi dari segi pemerintahan, saat dipimpin Bonaran, Kabupaten Tapteng sudah mulai mengalami kemajuan.
Syarfi Hutauruk tak memungkiri bahwa saat ini hubungan Pemko Sibolga dengan Kabupaten Tapteng kurang harmonis setelah Bonaran Situmeang memimpin lebih dari dua tahun. “Hal itu akibat adanya gesekan-gesekan pihak ketiga. Meski demikian, kita tetap berharap kepada Bonaran Situmeang untuk sabar menjalani proses hukum yang sedang dihadapi,” pungkas Syarfi. (adz/sam/rb/bd)