Diduga Perselisihan Pengurusan Organisasi
LABUHANBATU- Ketua DPC Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kecamatan Silangkitang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) Halomoan Siregar (45) alias Lomo tewas dibantai di sekitar halaman Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT Sumber Tani Agung (STA) Desa Sabungan Kecamatan Silangkitang, Selasa (8/1) sekitar pukul 10.15 WIB. Motif pembantai Halomoan diduga perselisihan kepengurusan DPC SPSI di Kecamatan Silangkitang.
Informasi yang diperoleh Sumut Pos, saat itu Lomo bersama rekannya di pengurusan DPC SPSI Silangkitang mendatangi PMKS PT STA untuk memberitahukan bawah mereka pengurus DPC SPSI yang sah baru dilantik.
Tiba di depan pintu gerbang PMKS PT STA dengan mengendarai mobil Kijang Kapsul yang ditumpangi Lomo bersama Sekjennya Kodirun Harahap (sopir), Wakil DPC SPSI Kecamatan Silangkitang Mustopa Harahap dan Bendahara Burhanuddin Hasibuan langsung di hadang sekitar dua puluhan anggota SPSI pengurusan lama yang diduga tidak terima dengan pelantikan korban sebagai pengurus baru ditingkat kecamatan itu. “Ketika mengantar berkas hasil pengukuan itulah kami dikepung di depan pintu gerbang. Tiba-tiba kaca mobil kami dilempari,” kata Burhanuddin Hasibuan, rekan korban yang selamat dari pengeroyokan.
Melihat gelagat yang tidak baik, mereka membuka pintu mobil sambil berlari untuk berusaha menyelamatkan diri. “Waktu saya lari sempat ditunjang dari belakang saya. Untungnya bertemu dengan seorang anggota TNI yang kebetulan melintas didaerah itu. Kalau tidak, bisa juga saya mati. Kalau yang lain tidak tahu kemana larinya, tiba-tiba siang harinya saya mendengar Lomo sudah mati,” kenangnya.
Dokter di Puskesmas Langgapayung, Irfan Nasution yang turut memeriksa luka pada tubuh korban mengatakan, jumlah luka tusukan di sekujur jasat korban sebanyak 10 luka, 3 diantaranya dibagian kepala 3 dan 7 dibagian punggung korban.
“Kayaknya tusukan benda tajam ada sepuluh, luka bakar satu dibagian lengan kiri atau persisinya dekat ketiaknya,” ujarnya.
Kasubbag Humas Polres Labuhanbatu AKP MT Aritonang mengatakan, pihaknya telah mengamankan dua tersangka yang diduga sebagai pelaku pembunuhan korban yakni, ZR dan ES.
“Diduga pelaku pernah dipecat korban di pengurusan SPSI,” katanya. (mag-16)