MEDAN, SUMUTPOS.CO – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sampai saat ini belum menemukan kata sepakat mengenai siapa Paslon (Pasangan Calon) yang akan diusung di Pilgubsu 2018.
Padahal, akhir pekan kemarin Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarno Putri telah mengumumkan Djarot Syaiful Hidayat – Sihar Sitorus yang akan bertarung memperebutkan kursi Sumut 1.
Seperti diketahui, PDIP tidak bisa mengusung paslon sendiri, karena hanya memiliki 16 kursi di DPRD Sumut. Sedangkan syarat minimal dukungan 20 kursi. Sehingga berkoalisi dengan PPP yang memiliki 4 kursi menjadi harga mutlak, apalagi parpol lain telah menjatuhkan pilihan ke paslon lain.
Ketua DPW PPP Sumut, Yulizar Parlagutan Lubis mengatakan sampai saat ini belum ada kata sepakat dengan PDIP mengenai Balon Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan diusung.
Kata dia, PPP merupakan parpol berbasis islam. Maka dari itu, pihaknya tidak mungkin mengusung calon yang beragama non muslim.
“Djarot sudah diproyeksikan ke Jatim. PPP mau kalau kedua calon beragama islam. Pilihannya, bisa Tengku Erry – Nur Azizah atau Tengku Erry – Fadly Nurzal,” ujar pria yang akrab disapa Puli itu, Selasa (9/1/2017).
Diakuinya, sampai saat ini belum ada kesepakatan antara PPP maupun PDIP. “Masih belum putus,”pungkasnya. (dik)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sampai saat ini belum menemukan kata sepakat mengenai siapa Paslon (Pasangan Calon) yang akan diusung di Pilgubsu 2018.
Padahal, akhir pekan kemarin Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarno Putri telah mengumumkan Djarot Syaiful Hidayat – Sihar Sitorus yang akan bertarung memperebutkan kursi Sumut 1.
Seperti diketahui, PDIP tidak bisa mengusung paslon sendiri, karena hanya memiliki 16 kursi di DPRD Sumut. Sedangkan syarat minimal dukungan 20 kursi. Sehingga berkoalisi dengan PPP yang memiliki 4 kursi menjadi harga mutlak, apalagi parpol lain telah menjatuhkan pilihan ke paslon lain.
Ketua DPW PPP Sumut, Yulizar Parlagutan Lubis mengatakan sampai saat ini belum ada kata sepakat dengan PDIP mengenai Balon Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan diusung.
Kata dia, PPP merupakan parpol berbasis islam. Maka dari itu, pihaknya tidak mungkin mengusung calon yang beragama non muslim.
“Djarot sudah diproyeksikan ke Jatim. PPP mau kalau kedua calon beragama islam. Pilihannya, bisa Tengku Erry – Nur Azizah atau Tengku Erry – Fadly Nurzal,” ujar pria yang akrab disapa Puli itu, Selasa (9/1/2017).
Diakuinya, sampai saat ini belum ada kesepakatan antara PPP maupun PDIP. “Masih belum putus,”pungkasnya. (dik)