30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Puluhan Pelajar Kesurupan

LANGKAT- Puluhan pelajar Madrasah Tsanawiyah (Mts) dan SMK di Yaspen Tarbiah Islamiyah, Kelurahan Hinai Kiri, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, mengalami kesurupan masal.

Peristiwa ini pertama kali terjadi Senin (6/2) pagi sekitar pukul 08.00 WIB disaat siswa/siswi melaksanakan upacara. Selajutnya, kesurupan kembali terjadi pada hari berikutnya Selasa (7/2), ketika para pelajar sedang mengikuti apel pagi.

Dan terahir Rabu (8/2) kemarin, kesurupan juga terjadi meski jumlah pelajar yang kerasukan tidak sebanyak dua hari lalu. Peristiwa yang tak lazim tersebut membuat gempar masyarakat sekitarnya.

Menurut pengakuan seorang warga, hari ini pelajar yang kesurupan hanya dua orang. “Yang banyak hari Senin dan Selasa, kalau hari ini cuma dua orang, makanya udah tiga hari ini sekolah diliburkan, guru-gurunya sibuk mengurusi anak didiknya yang kesurupan,” ujar warga yang tinggal tak jauh dari sekolah ini.

Saat POSMETRO (grup Sumut Pos) menyambangi sekolah yang bersebelahan dengan tempat pemakaman umum (TPU) tersebut, tak terlihat ada aktivitas belajar maupun mengajar di sekolah. Pintu pagar besi sekolah tampak tertutup rapat dan tergembok.  “Libur lagi sekolahnya hari ini,” sahut Wak Usuf (48) seorang pedagang di dinding sekolah saat melihat wartawan menghampiri sekolah. (wis/smg)

LANGKAT- Puluhan pelajar Madrasah Tsanawiyah (Mts) dan SMK di Yaspen Tarbiah Islamiyah, Kelurahan Hinai Kiri, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, mengalami kesurupan masal.

Peristiwa ini pertama kali terjadi Senin (6/2) pagi sekitar pukul 08.00 WIB disaat siswa/siswi melaksanakan upacara. Selajutnya, kesurupan kembali terjadi pada hari berikutnya Selasa (7/2), ketika para pelajar sedang mengikuti apel pagi.

Dan terahir Rabu (8/2) kemarin, kesurupan juga terjadi meski jumlah pelajar yang kerasukan tidak sebanyak dua hari lalu. Peristiwa yang tak lazim tersebut membuat gempar masyarakat sekitarnya.

Menurut pengakuan seorang warga, hari ini pelajar yang kesurupan hanya dua orang. “Yang banyak hari Senin dan Selasa, kalau hari ini cuma dua orang, makanya udah tiga hari ini sekolah diliburkan, guru-gurunya sibuk mengurusi anak didiknya yang kesurupan,” ujar warga yang tinggal tak jauh dari sekolah ini.

Saat POSMETRO (grup Sumut Pos) menyambangi sekolah yang bersebelahan dengan tempat pemakaman umum (TPU) tersebut, tak terlihat ada aktivitas belajar maupun mengajar di sekolah. Pintu pagar besi sekolah tampak tertutup rapat dan tergembok.  “Libur lagi sekolahnya hari ini,” sahut Wak Usuf (48) seorang pedagang di dinding sekolah saat melihat wartawan menghampiri sekolah. (wis/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/