25 C
Medan
Thursday, March 6, 2025

Dinkes Simalungun Pastikan Obat di Puskemas Berkualitas Terbaik

Foto: Tonggo Sibarani/Metro Siantar
Bupati Simalungun DR JR Saragih SH MM saat meninjau pengobatan di puskesmas.

Bayangkan saja, dalam sehari Puskemas Raya setiap hari didatangi sekira 30 pasien. Jumlah ini belum dihitung ketika pajak sudah dibuka. Biasanya, jumlahnya mencapai lebih dari 60 orang.

Untuk di puskemas ini saja seluruh pasien yang datang mencakup 22 Kelurahan (Nagori-red). Beragam jenis penyakit pun yang kerap dipersoalkan masih dalam taraf yang dasar.

Jika, penyakit yang diidap pasien sudah memasuki grade 2 dan 3 maka secara otomatis puskemas akan melakukan rujukan ke rumah sakit ternama yang letaknya tak jauh dari Kabupaten Simalungun.  Di puskemas ini memiliki rujukan ke Rumah Sakit (RS) Efarina Brastagi, Siantar serta beberapa rumah sakit lainnya.

Salah satu pasien yakni Bapak Ruga (42 tahun), warga Raya Bosi ini mengidap penyakit sesak napas ini mengatakan bila biaya berobat tak dimilikinya. Baginya sangat bersyukur dengan kehadiran puskemas di Kabupaten Simalungun, apalagi kemudahan sangat dirasakan olehnya dan keluarga.

“Dulu sulit sekali mencari tempat berobat, sekarang kesulitan ini tak lagi dirasakan. Keramahan dari pegawai puskemas seakan memudahkan saya berobat. Hari ini pun saya belum memiliki kartu BPJS Kesehatan, di puskemas ini saya tak dibuat kebingungan,” ungkapnya dengan nada bangga.

Kepala Puskemas Raya, dr Debora Sihaloho menegaskan semua pasien yang datang ke Puskemas Raya ini harus dimudahkan. Perempuan berparas cantik ini memiliki motto seluruh pasien yang datang ke puskemas di tempatnya bekerja harus sembuh.

“Kebanyakan pasien yang datang mengeluhkan persoalan saluran pernafasan, metabolisme pencernaan, batuk, influenza. Bila, pasien memiliki penyakit yang sifatnya komplikasi maka kita langsung melakukan rujukan,” tegasnya.

Deborah menyadari maraknya mal praktik hingga penyalahgunaan pemberian obat membuat pihaknya terus mengantisipasi agar persoalan ini tak boleh terjadi di puskemas yang ada di tempatnya tersebut.

“Seluruh kualitas obat yang kita miliki adalah yang terbaik, semua obat-obatan sesuai dengan aturan di pemerintahan Indonesia dalam hal ini Kementerian Kesehatan,” lanjutnya lagi.

Guna menjaga kesalahan dalam memberikan pengobatan kepada masyarakat, maka perempuan berambut panjang ini kerap melakukan pengontrolan terhadap seluruh pegawai puskemas di tempatnya bekerja.

“Obat yang dikonsumsi masuk ke dalam tubuh, demi mencegah hal yang tak diinginkan maka kami bekerjasama dengan dinas kesehatan di Kabupaten Simalungun untuk terus memberikan pelatihan kepada seluruh pegawai di puskemas,” tutupnya tersenyum. (osi)

Foto: Tonggo Sibarani/Metro Siantar
Bupati Simalungun DR JR Saragih SH MM saat meninjau pengobatan di puskesmas.

Bayangkan saja, dalam sehari Puskemas Raya setiap hari didatangi sekira 30 pasien. Jumlah ini belum dihitung ketika pajak sudah dibuka. Biasanya, jumlahnya mencapai lebih dari 60 orang.

Untuk di puskemas ini saja seluruh pasien yang datang mencakup 22 Kelurahan (Nagori-red). Beragam jenis penyakit pun yang kerap dipersoalkan masih dalam taraf yang dasar.

Jika, penyakit yang diidap pasien sudah memasuki grade 2 dan 3 maka secara otomatis puskemas akan melakukan rujukan ke rumah sakit ternama yang letaknya tak jauh dari Kabupaten Simalungun.  Di puskemas ini memiliki rujukan ke Rumah Sakit (RS) Efarina Brastagi, Siantar serta beberapa rumah sakit lainnya.

Salah satu pasien yakni Bapak Ruga (42 tahun), warga Raya Bosi ini mengidap penyakit sesak napas ini mengatakan bila biaya berobat tak dimilikinya. Baginya sangat bersyukur dengan kehadiran puskemas di Kabupaten Simalungun, apalagi kemudahan sangat dirasakan olehnya dan keluarga.

“Dulu sulit sekali mencari tempat berobat, sekarang kesulitan ini tak lagi dirasakan. Keramahan dari pegawai puskemas seakan memudahkan saya berobat. Hari ini pun saya belum memiliki kartu BPJS Kesehatan, di puskemas ini saya tak dibuat kebingungan,” ungkapnya dengan nada bangga.

Kepala Puskemas Raya, dr Debora Sihaloho menegaskan semua pasien yang datang ke Puskemas Raya ini harus dimudahkan. Perempuan berparas cantik ini memiliki motto seluruh pasien yang datang ke puskemas di tempatnya bekerja harus sembuh.

“Kebanyakan pasien yang datang mengeluhkan persoalan saluran pernafasan, metabolisme pencernaan, batuk, influenza. Bila, pasien memiliki penyakit yang sifatnya komplikasi maka kita langsung melakukan rujukan,” tegasnya.

Deborah menyadari maraknya mal praktik hingga penyalahgunaan pemberian obat membuat pihaknya terus mengantisipasi agar persoalan ini tak boleh terjadi di puskemas yang ada di tempatnya tersebut.

“Seluruh kualitas obat yang kita miliki adalah yang terbaik, semua obat-obatan sesuai dengan aturan di pemerintahan Indonesia dalam hal ini Kementerian Kesehatan,” lanjutnya lagi.

Guna menjaga kesalahan dalam memberikan pengobatan kepada masyarakat, maka perempuan berambut panjang ini kerap melakukan pengontrolan terhadap seluruh pegawai puskemas di tempatnya bekerja.

“Obat yang dikonsumsi masuk ke dalam tubuh, demi mencegah hal yang tak diinginkan maka kami bekerjasama dengan dinas kesehatan di Kabupaten Simalungun untuk terus memberikan pelatihan kepada seluruh pegawai di puskemas,” tutupnya tersenyum. (osi)

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru