Sedangkan di tubuh tim kampanye Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (ERAMAS) yang notabene paslon nomor urut 1, kata Irham, sejauh ini belum ada informasi yang ia dengar memakai sumber dana dari relawan. “Sejauh ini sumber dana untuk kampanye (ERAMAS) masih logis. Berbeda dengan yang lain. Artinya, tidak masuk akal dalam konteks Pilgubsu dengan 33 kabupaten/kota, 400 lebih kecamatan dan hampir 6 ribu desa/kelurahan besaran dana kampanye yang dibuat sebelumnya. Tapi kami di ERAMAS sudah membuatnya dengan sangat logis,” kata mantan Ketua KPU Sumut itu.
Pengamat Anggaran Elfenda Ananda mengatakan, dalam aturan dana kampanye wajib disebutkan sumber pendanaan dari mana. Selain itu, besaran dana kampanye juga disebutkan perorangan atau kelompok. “Sepanjang tidak ada pelanggaran terhadap aturan tentunya tidak bisa dikatakan pelanggaran,” katanya.
Disinggung soal penggalangan dana kampanye yang dilakukan kelompok relawan, menurutnya tentu saja bisa dilakukan. “Itu juga yang terjadi di Jakarta dan beberapa daerah lain. Sekali lagi sepanjang itu tidak bertentangan dengan aturan, tidak masalah. Yang perlu adalah akuntabilitas dari sumber keuangan dan pelaporan keuangan,” katanya.
Pengamat Politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Agus Suriadi mengatakan, dana relawan pada prinsipnya bagian dari suatu proses dan bentuk partisipasi masyarakat. “Tentu saja hal ini bukan merupakan persoalan. Hanya saja ketentuan-ketentuan dalam pemanfaatan dana relawan tersebut yang harus juga dilakukan secara transparan dan akuntable,” terangnya.
Menurutnya, satu hal yang pasti tentu saja para paslon jangan pernah menyembunyikan penggunaan dana-dana kampanye baik yang memang sudah dilaporkan kepada KPU dan Bawaslu, maupun penggunaan dana-dana yang disumbangkan oleh para relawan dan partisipan. “Dan jangan pula paslon kemudian memobilisasi massa hanya untuk kepentingan sepihak. Para paslon haruslah bisa memberikan pendidikan politik yang cerdas kepada masyarakat,” pungkasnya.
Seperti diketahui, pada Jumat (2/3) malam, ada kelompok mengatasnamakan Kawan Djarot-Sihar melakukan penggalangan dana kampanye pada kontestasi Pilgubsu 2018. Acara tersebut dihadiri sejumlah artis lokal Sumut seperti Jack Marpaung, Viktor Hutabarat dan Erick Sihotang.
Ketua Relawan Djarot-Sihar, Meli Saragih mengungkapkan, acara penggalangan dana ini merupakan salah satu bentuk kontribusi mereka terhadap pembangunan di Sumatera Utara. “Kami ingin membangun rumah kami, kami ingin membuat rumah kami nyaman dan aman untuk ditinggali,” ujarnya.
Dalam penggalangan dana ini, Kawan Djarot–Sihar mencoba mengajak sejumlah masyarakat untuk berkontribusi kepada paslon nomor urut 2 itu. Salah satunya adalah agar dapat menyelenggarakan kampanye kreatif karena membutuhkan dana. (prn)

