27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Pemko Tebingtinggi Surati Konjen Malaysia

TEBINGTINGGI- Berbagai upaya dilakukan keluarga Melpa Suriani Br Simanjuntak, warga Tebingtinggi, untuk menuntut keadilan. Keluarga terus mengupayakan agar jasad Melpa diotopsi ulang. Hal ini dilakukan untuk membuktikan organ tubuh wanita yang meninggal akibat lakalantas itu, diambil sepihak oleh pihak Rumah Sakit Sultan Ismail di Johor Bahru Malaysia saat otopsi.

Salah satu upaya itu dengan mendatangi Pemerintah Kota Tebingtinggi dan meminta bantuan . Pihak keluarga diwakili Liana Br Simanjuntak, bersama juru bicaranya Marjuang Lumbangaol dan Walikota LIRA Tebingtinggi Syaiful Amuan di dampingi Sumut Pos diterima Wakil Walikota Tebingtinggi Irham Taufik bersama Kabag Humas Pemko, Ahdi Sucipto di ruangan kerjanya, Senin (8/4).

Niat pihak keluarga tersebut disambut baik Pemerintah Kota Tebingtinggi. Irham Taufik berjanji pihaknya akan mengirimkan surat kepada Konsulat Jenderal (Konjen) di Johor Bahru Malaysia dan Medan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia dan membuat surat khusus Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapoldasu). Isinya, permohonan otopsi ulang oleh dokter forensik yang ditunjuk atas sepengetahuan Gurbenur Sumatera Utara, Dinas Tenaga Kerja Sumatera Utara dan Polres Tebingtinggi.

“Pasti akan kita fasilitasi, korban adalah warga Kota Tebingtinggi, tidak mungkin kalau kita biarakan saja,” jelas Wakil Walikota Irham Taufik.
Ditegaskannya, Pemko Tebingtinggi dan Polres Tebingtinggi tidak bisa menentukan kebijakan untuk melakukan otopsi ulang, karena yang melakukan otopsi awal adalah rumah sakit di Malaysia.

“Kita harus berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan antar dua negara (Indonesia dan Malaysia). Tetapi karena ini menyangkut warga Kota Tebingtinggi, Pemko siap akan memfasilitasinya. Semua ini butuh proses, jadi keluarga diharapkan tetap bersabar, semoga prosesnya cepat terlaksanan,” jelas Irham Taufik.

Menyikapi kepedulian wakil walikota Tebingtinggi, Liana Br Simanjuntak mengucapkan terimah kasih dan berharap bantuan Pemko Tebingtinggi membantu menguak misteri dugaan pencurian organ tubuh tersebut.

Liana Br Simanjuntak juga sempat menceritakan ikwal dugaan kecurangan yang dilakukan oknum-oknum di negara jiran itu. Wanita yang juga bekerja di Malaysia ini membeber berbagai kecurigaan, lengkap dengan bukti foto-foto.

“Kami dipersulit oleh pihak rumah sakit untuk mengetahui keberadaan mendiang kakak ketika dirawat di zone red (Istalasi Gawat Darurat) karena kami warga Indonesia. Terakhir, jenazah kakak kondisi badannya di jahit dari belakang kepala ke dada, perut dan melingkar hingga ke pinggang bagian ginjal. Itulah yang membuat keluarga menduga ada penjualan organ tubuh,” bilang Liana di hadapan Irham Taufik sembil menunjukan foto-foto jahitan di tubuh jasad Melpa.

Melihat kondisi foto-foto tersebut, Irham Taufik tampak mengeleng-gelengkan kepala. “Ya, kita beraharap dalam waktu dekat otopsi ulang bisa dilakukan, kita tetap segara akan menyurati pihak mereka di sana,” balas Irham Taufik.

Marjuang Lumbangaol berharap, Pemko Tebingtinggi segera merealisasikan pengiriman surat kepada pihak-pihak yang berkompeten. Marjuang menegaskan, apa yang dialami Melpa Suriani adalah bentuk kejahatan oleh pihak Malaysia terhadap warga Indonesia yang tinggal dan bekerja di Malaysia.
“Cukup Melpa saja sebagai korban. Pemerintah Indonesia harus tanggap dan tegas agar jangan timbul korban-korban yang lain,” papar Marjuang.
Syaiful Amuan turut mempertanyakan otopsi yang dilakukan rumah sakit Sultan Ismail terhadap Melpa. “Harusnya pihak rumah sakit minta izin keluarga sebelum melakukan otopsi. Kami akan membantu keluarga secara ikhlas tanpa pamrih untuk mendapatkan hak-hak keluarga korban,” bilang Syaiful Amuan dihadapan Wakil Walikota Tebingtinggi Irham Taufik.

Dari kantor Wakil Walikota Tebingtinggi, pihak keluarga korban mendatangi Polres Tebingtinggi yang diterima Kapolres AKBP Andi Rian Djajadi. Menurut pengakuan Marjuang, AKBP Andi turut prihatin dan berjanji berkoordinasi dengan Pemko Tebingtinggi. “Kita harapkan proses ini cepat berlanjut, kuburan Melpa dibongkar dan dilakukan otopsi oleh dokter forensik kehakiman agar keluarga korban merasa puas,” jelas Marjuang kembali. (ian)

Sebelumnya: Makam Melpa akan Dibongkar

TEBINGTINGGI- Berbagai upaya dilakukan keluarga Melpa Suriani Br Simanjuntak, warga Tebingtinggi, untuk menuntut keadilan. Keluarga terus mengupayakan agar jasad Melpa diotopsi ulang. Hal ini dilakukan untuk membuktikan organ tubuh wanita yang meninggal akibat lakalantas itu, diambil sepihak oleh pihak Rumah Sakit Sultan Ismail di Johor Bahru Malaysia saat otopsi.

Salah satu upaya itu dengan mendatangi Pemerintah Kota Tebingtinggi dan meminta bantuan . Pihak keluarga diwakili Liana Br Simanjuntak, bersama juru bicaranya Marjuang Lumbangaol dan Walikota LIRA Tebingtinggi Syaiful Amuan di dampingi Sumut Pos diterima Wakil Walikota Tebingtinggi Irham Taufik bersama Kabag Humas Pemko, Ahdi Sucipto di ruangan kerjanya, Senin (8/4).

Niat pihak keluarga tersebut disambut baik Pemerintah Kota Tebingtinggi. Irham Taufik berjanji pihaknya akan mengirimkan surat kepada Konsulat Jenderal (Konjen) di Johor Bahru Malaysia dan Medan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia dan membuat surat khusus Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapoldasu). Isinya, permohonan otopsi ulang oleh dokter forensik yang ditunjuk atas sepengetahuan Gurbenur Sumatera Utara, Dinas Tenaga Kerja Sumatera Utara dan Polres Tebingtinggi.

“Pasti akan kita fasilitasi, korban adalah warga Kota Tebingtinggi, tidak mungkin kalau kita biarakan saja,” jelas Wakil Walikota Irham Taufik.
Ditegaskannya, Pemko Tebingtinggi dan Polres Tebingtinggi tidak bisa menentukan kebijakan untuk melakukan otopsi ulang, karena yang melakukan otopsi awal adalah rumah sakit di Malaysia.

“Kita harus berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan antar dua negara (Indonesia dan Malaysia). Tetapi karena ini menyangkut warga Kota Tebingtinggi, Pemko siap akan memfasilitasinya. Semua ini butuh proses, jadi keluarga diharapkan tetap bersabar, semoga prosesnya cepat terlaksanan,” jelas Irham Taufik.

Menyikapi kepedulian wakil walikota Tebingtinggi, Liana Br Simanjuntak mengucapkan terimah kasih dan berharap bantuan Pemko Tebingtinggi membantu menguak misteri dugaan pencurian organ tubuh tersebut.

Liana Br Simanjuntak juga sempat menceritakan ikwal dugaan kecurangan yang dilakukan oknum-oknum di negara jiran itu. Wanita yang juga bekerja di Malaysia ini membeber berbagai kecurigaan, lengkap dengan bukti foto-foto.

“Kami dipersulit oleh pihak rumah sakit untuk mengetahui keberadaan mendiang kakak ketika dirawat di zone red (Istalasi Gawat Darurat) karena kami warga Indonesia. Terakhir, jenazah kakak kondisi badannya di jahit dari belakang kepala ke dada, perut dan melingkar hingga ke pinggang bagian ginjal. Itulah yang membuat keluarga menduga ada penjualan organ tubuh,” bilang Liana di hadapan Irham Taufik sembil menunjukan foto-foto jahitan di tubuh jasad Melpa.

Melihat kondisi foto-foto tersebut, Irham Taufik tampak mengeleng-gelengkan kepala. “Ya, kita beraharap dalam waktu dekat otopsi ulang bisa dilakukan, kita tetap segara akan menyurati pihak mereka di sana,” balas Irham Taufik.

Marjuang Lumbangaol berharap, Pemko Tebingtinggi segera merealisasikan pengiriman surat kepada pihak-pihak yang berkompeten. Marjuang menegaskan, apa yang dialami Melpa Suriani adalah bentuk kejahatan oleh pihak Malaysia terhadap warga Indonesia yang tinggal dan bekerja di Malaysia.
“Cukup Melpa saja sebagai korban. Pemerintah Indonesia harus tanggap dan tegas agar jangan timbul korban-korban yang lain,” papar Marjuang.
Syaiful Amuan turut mempertanyakan otopsi yang dilakukan rumah sakit Sultan Ismail terhadap Melpa. “Harusnya pihak rumah sakit minta izin keluarga sebelum melakukan otopsi. Kami akan membantu keluarga secara ikhlas tanpa pamrih untuk mendapatkan hak-hak keluarga korban,” bilang Syaiful Amuan dihadapan Wakil Walikota Tebingtinggi Irham Taufik.

Dari kantor Wakil Walikota Tebingtinggi, pihak keluarga korban mendatangi Polres Tebingtinggi yang diterima Kapolres AKBP Andi Rian Djajadi. Menurut pengakuan Marjuang, AKBP Andi turut prihatin dan berjanji berkoordinasi dengan Pemko Tebingtinggi. “Kita harapkan proses ini cepat berlanjut, kuburan Melpa dibongkar dan dilakukan otopsi oleh dokter forensik kehakiman agar keluarga korban merasa puas,” jelas Marjuang kembali. (ian)

Sebelumnya: Makam Melpa akan Dibongkar

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/