25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

GMKI Cabang Telukdalam Gelar Aksi Tolak Kenaikan BBM

TELUKDALAM, SUMUTPOS.CO – Sebagai bentuk penolakan kebijakan Pemerintah atas kenaikan harga BBM yang dinilai membebani masyarakat bawah, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Teluk Dalam menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Kabupaten Nias Selatan, Jalan Saonigeho Km 3, Kecamatan Telukdalam, Jumat (9/9).

Aksi ini dipimpin oleh Ketua Cabang GMKI Teluk Dalam, Bertin Trisna Wulandari Zamili. Awalnya mereka berkumpul di halaman Volly Ball Universitas Nias Raya, dan kemudian menuju Tugu Lompat Batu Simpang Lima Kota Teluk Dalam untuk berorasi.

Dalam orasinya, Gideon Moris Harefa, selaku Sekretaris Cabang GMKI Telukdalam menyampaikan bahwa kebijakan pemerintah untuk menaikan harga BBM merupakan kebijakan yang membebani rakyat kecil dan baru saja berusaha pulih dari dampak Pandemi Covid-19.

Dia juga mengkritisi sikap DPR RI yang harusnya bisa membendung kebijakan ini yang dinilai terlalu terburu-buru dan sangat signifikan kenaikannya. “Pihak legislatif sebagai wakil rakyat seharusnya memperjuangkan hak-hak rakyat kecil untuk bersama-sama menolak kenaikan harga BBM dan bukan justru diam yang unjung memiskinkan masyarakat,” ujarnya.

Orator lainnya, Mikael J. Halawa menyampaikan bahwa pemerintah memberikan harapan dan kesadaran palsu kepada masyarakat atas kebijakan kenaikan BBM bersubsidi walau dengan dalih memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Pasalnya, solusi pemberian BLT tersebut tidak menjawab perubahan kondisi harga barang pokok yang dirasakan masyarakat secara langsung.

Setiba di halaman Kantor DPRD Kabupaten Nias Selatan, puluhan kader GMKI melanjutkan aksinya dengan membentangkan spanduk dan poster berisikan sikap GMKI Telukdalam tentang penolakan kenaikan harga BBM oleh pemerintah.

Orator lainnya, Justigor Waruwu dalam orasinya menyampaikan, seharusnya para wakil rakyat yang tugasnya mengawasi dan juga mempertimbangkan dampak krisis ekonomi pasca Covid-19. Kebijakan pemerintah atas kenaikan harga BBM tidak berpihak pada masyarakat kecil. Ia meminta penggunaan BBM bersubsidi harus tepat sasaran dengan tujuan harga bahan pokok dapat terkendali.

Anggota DPRD Nias Selatan sendiri tidak ada di kantor. Para demonstran disambut Sekretaris Dewan Kabupaten Nias Selatan, Arifman Fatizanolo Wau. Setelah itu Arifman F. Wau mempersilahkan untuk masuk di ruangan sembari menunggu anggota DPRD yang akan hadir.

Sedangkan Ketua GMKI Cabang Telukdalam Bertin Trisna Wulandari Zamili, SM meminta pimpinan dan anggota DPRD Nias Selatan untuk hadir menerima aspirasi mahasiswa.

“Hal ini sangat miris, masih pagi dan jam kantor, tapi belum ada satupun anggota DPRD yang hadir. Apa benar 35 orang Kabupaten Nias Selatan semuanya ke kecamatan? Tidak ada satupun di ruangannya? Beginilah wajah wakil rakyat kita,” tandasnya.

Tak menunggu lama, demonstran kemudian memasuki ruangan dan selanjutnya diterima oleh salah satu anggota DPRD Nias Selatan, Nurlim Loi dari Partai Solidaritas Indonesia. Nurlim Loi memberikan apresiasi kepada GMKI Cabang Telukdalam yang telah menyampaikan aspirasi penolakan kenaikan harga BBM yang dampaknya dirasakan oleh masyarakat menengah hingga kebawah.

“Tuntutan yang disampaikan akan kami sampaikan melalui pimpinan DPRD dan pemerintah kabupaten Nias Selatan agar bisa disampaikan kepada DPRD Provinsi, DPR RI dan pemerintah pusat. Kenaikan harga BBM ini sangat berdampak pada kenaikan harga bahan pokok dan apa yang dirasakan oleh masyarakat dirasakan juga oleh keluarga kita semua, walaupun berdalih dengan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT),” ujarnya.

Menurutnya, BLT yang diprogramkan oleh pemerintah saat ini tidak tepat pada sasaran dan ini salah satu polemik ditengah-tengah masyarakat. Aksi kemudian ditutup dengan penandatanganan Berita Acara yang ditandatangani bersama oleh Ketua Cabang GMKI Teluk Dalam, Mewakili DPRD Nias Selatan Nurlim Loi, Sekwan DPRD Kabupaten Nias Selatan dan Kasat Intel Polres Nias Selatan dan lainnya. (Mag-11)

TELUKDALAM, SUMUTPOS.CO – Sebagai bentuk penolakan kebijakan Pemerintah atas kenaikan harga BBM yang dinilai membebani masyarakat bawah, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Teluk Dalam menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Kabupaten Nias Selatan, Jalan Saonigeho Km 3, Kecamatan Telukdalam, Jumat (9/9).

Aksi ini dipimpin oleh Ketua Cabang GMKI Teluk Dalam, Bertin Trisna Wulandari Zamili. Awalnya mereka berkumpul di halaman Volly Ball Universitas Nias Raya, dan kemudian menuju Tugu Lompat Batu Simpang Lima Kota Teluk Dalam untuk berorasi.

Dalam orasinya, Gideon Moris Harefa, selaku Sekretaris Cabang GMKI Telukdalam menyampaikan bahwa kebijakan pemerintah untuk menaikan harga BBM merupakan kebijakan yang membebani rakyat kecil dan baru saja berusaha pulih dari dampak Pandemi Covid-19.

Dia juga mengkritisi sikap DPR RI yang harusnya bisa membendung kebijakan ini yang dinilai terlalu terburu-buru dan sangat signifikan kenaikannya. “Pihak legislatif sebagai wakil rakyat seharusnya memperjuangkan hak-hak rakyat kecil untuk bersama-sama menolak kenaikan harga BBM dan bukan justru diam yang unjung memiskinkan masyarakat,” ujarnya.

Orator lainnya, Mikael J. Halawa menyampaikan bahwa pemerintah memberikan harapan dan kesadaran palsu kepada masyarakat atas kebijakan kenaikan BBM bersubsidi walau dengan dalih memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Pasalnya, solusi pemberian BLT tersebut tidak menjawab perubahan kondisi harga barang pokok yang dirasakan masyarakat secara langsung.

Setiba di halaman Kantor DPRD Kabupaten Nias Selatan, puluhan kader GMKI melanjutkan aksinya dengan membentangkan spanduk dan poster berisikan sikap GMKI Telukdalam tentang penolakan kenaikan harga BBM oleh pemerintah.

Orator lainnya, Justigor Waruwu dalam orasinya menyampaikan, seharusnya para wakil rakyat yang tugasnya mengawasi dan juga mempertimbangkan dampak krisis ekonomi pasca Covid-19. Kebijakan pemerintah atas kenaikan harga BBM tidak berpihak pada masyarakat kecil. Ia meminta penggunaan BBM bersubsidi harus tepat sasaran dengan tujuan harga bahan pokok dapat terkendali.

Anggota DPRD Nias Selatan sendiri tidak ada di kantor. Para demonstran disambut Sekretaris Dewan Kabupaten Nias Selatan, Arifman Fatizanolo Wau. Setelah itu Arifman F. Wau mempersilahkan untuk masuk di ruangan sembari menunggu anggota DPRD yang akan hadir.

Sedangkan Ketua GMKI Cabang Telukdalam Bertin Trisna Wulandari Zamili, SM meminta pimpinan dan anggota DPRD Nias Selatan untuk hadir menerima aspirasi mahasiswa.

“Hal ini sangat miris, masih pagi dan jam kantor, tapi belum ada satupun anggota DPRD yang hadir. Apa benar 35 orang Kabupaten Nias Selatan semuanya ke kecamatan? Tidak ada satupun di ruangannya? Beginilah wajah wakil rakyat kita,” tandasnya.

Tak menunggu lama, demonstran kemudian memasuki ruangan dan selanjutnya diterima oleh salah satu anggota DPRD Nias Selatan, Nurlim Loi dari Partai Solidaritas Indonesia. Nurlim Loi memberikan apresiasi kepada GMKI Cabang Telukdalam yang telah menyampaikan aspirasi penolakan kenaikan harga BBM yang dampaknya dirasakan oleh masyarakat menengah hingga kebawah.

“Tuntutan yang disampaikan akan kami sampaikan melalui pimpinan DPRD dan pemerintah kabupaten Nias Selatan agar bisa disampaikan kepada DPRD Provinsi, DPR RI dan pemerintah pusat. Kenaikan harga BBM ini sangat berdampak pada kenaikan harga bahan pokok dan apa yang dirasakan oleh masyarakat dirasakan juga oleh keluarga kita semua, walaupun berdalih dengan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT),” ujarnya.

Menurutnya, BLT yang diprogramkan oleh pemerintah saat ini tidak tepat pada sasaran dan ini salah satu polemik ditengah-tengah masyarakat. Aksi kemudian ditutup dengan penandatanganan Berita Acara yang ditandatangani bersama oleh Ketua Cabang GMKI Teluk Dalam, Mewakili DPRD Nias Selatan Nurlim Loi, Sekwan DPRD Kabupaten Nias Selatan dan Kasat Intel Polres Nias Selatan dan lainnya. (Mag-11)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/